Berita Samarinda Terkini

Seorang Remaja di Samarinda Terpaksa Jalani Prostitusi Online karena Dijebak Pacar

Di usianya yang terbilang masih remaja, Kamboja (bukan nama sebenarnya) sudah terjerumus ke dalam gelapnya dunia prostitusi online

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Kamboja (baju hitam) didampingi TRC PPA Kaltim di Polsek Sungai Pinang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Sabtu (4/6/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Di usianya yang terbilang masih remaja, Kamboja (bukan nama sebenarnya) sudah terjerumus ke dalam gelapnya dunia prostitusi online.

Kepada TribunKaltim.co, gadis belia ini mengaku terpaksa melakoni pekerjaan haram tersebut, karena dijebak oleh pacarnya sendiri, sebut saja Batitong (20).

Saat ditemui di Polsek Sungai Pinang, Kamboja nampak lusuh dengan hanya mengenakan kaos oblong dan celana legging serta sepadang sendal jepit yang nampak kebesaran.

Nampak juga mata sebelah kirinya bengkak dan memar, dengan sebuah lebam di leher.

Baca juga: DPPKBP3A Berau Prihatin, Kasus Prostitusi Online di Bawah Umur dan Pemerkosaan Marak

Baca juga: Terjaring Razia Prostitusi Online di Banjar, Gadis di Bawah Umur Diamankan, Dibayar Rp 800 Ribu

Baca juga: Diduga Terlibat Kasus Prostitusi Online Jelang Tahun Baru, Artis CA Ditangkap di Hotel Mewah

"Aku di tendang sama pacarku karena semalam tidak mau melayani tamu," keluh gadis manis berambut ikal panjang ini.

Ia menjelaskan awal perjumpaannya dengan Batitong saat dirinya kabur dari rumah pada awal Mei 2022 lalu akibat sering dipukuli oleh sang kakak.

"Ketemu di rumah teman, langsung diajak pacaran. Karena baru putus jadi saya mau," terang Kamboja.

Parahnya, empat hari menjalin hubungan, Batitong langsung meminta Kamboja melayaninya layaknya suami sendiri.

"Katanya mau nikahin Aku jadi aku mau (menjalin hubungan layaknya suami istri)," bebernya.

Namun habis manis sepah dibuang. Batitong justru secara diam-diam menjual Kamboja melalui aplikasi berbasis online.

"Waktu itu saya di kos-kosan teman daerah (Jalan) Hidayahtullah. Tau-tau pacar saya bawa om-om," terangnya.

"Katanya temani di kamar. Saya enggak mau tapi diancam bakal dipukul. Jadi terpaksa mau," ungkapnya.

Selama hampir 1 bulan, dirinya mengaku telah dipaksa melayani 10 pria hidung belang.

"Saya mau kabur. Tapi selalu diancam bakal dibunuh. Karena dia (Batitong) bawa pisau," ungkapnya.

Hingga akhirnya, pada Jumat (3/6/2022) malam tadi datang seorang tamu berusia paruh baya yang justru tidak tega memakai jasa Kamboja, dan menawarinya sebuah pekerjaan halal.

"Saya bilang mau (kerja halal) tapi pacar saya malah nendang (mata) dan mukul saya," kisahnya.

Ia juga menyebutkan, sekali melayani pria hidung belang, Kamboja akan mendapatkan bayaran sebesar Rp 400 sampai Rp 600 ribu.

Baca juga: Alasan Pandemi dan Tuntutan Hidup, Ada Warga jadi Pelaku Prostitusi Online di Samarinda

"Tapi dari awal, semua uangnya diambil dia (Batitong) buat beli sabu ( barang haram)," paparnya.

Karena tidak berhasil kabur, pada Pukul 04.00 dini hari tadi, datanglah beberapa pria yang sudah membokingnya melalui aplikasi berbasis online.

"Tapi pas sampai, om-nya malah narik saya dan membawa saya ke kantor polisi (Polsek Sungai Pinang). Pacar saya kabur karena yang bawa saya mengaku polisi," terangnya.

Hingga saat ini Kamboja telah didamping oleh Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved