Berita Penajam Terkini
Imbas PMK, Populasi Sapi di Penajam Paser Utara Dikhawatirkan Berkurang
Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti ternak khususnya sapi, dikhawatirkan dapat berdampak pada populasi sapi yang ada, termasuk d
Penulis: Nita Rahayu |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti ternak khususnya sapi, dikhawatirkan dapat berdampak pada populasi sapi yang ada, termasuk di Penajam Paser Utara (PPU).
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) PPU Arief Murdiyatno, kepada TribunKaltim.co.
Arief mengungkapkan, wabah PMK tersebut membuat lalu lintas ternak dari daerah luar sangat dibatasi, terutama untuk yang dari daerah Jawa Timur dan Aceh.
Padahal, dua daerah tersebut merupakan pemasok ternak untuk Penajam Paser Utara.
"Yang dari daerah merah di-close, sudah ada 18 provinsi seperti Aceh, Jawa Timur, yang masih sementara hijau NTT dan Sulawesi," ungkapnya, Minggu (12/6/2022).
Baca juga: Terpapar PMK Gejala Ringan Boleh Disembelih, Kemenag Bontang Beberkan Ketentuan Hewan Kurban
Kondisi tersebut membuat suplai sapi mau tidak mau harus memanfaatkan dari peternak lokal.
Belum lagi, dipastikan kebutuhan bakal lebih banyak, karena segera memasuki momen kurban.
Diketahui, kurban di PPU rata-rata memerlukan hingga 900 ekor sapi dan 218 ekor kambing.
Belum lagi, tahun ini pandemi Covid-19 sudah melandai dan ekonomi masyarakat sudah perlahan pulih, maka diperkirakan jumlah ternak yang dibutuhkan untuk kurban akan meningkat.
"Kebutuhan tahun ini untuk kurban diasumsikan sama dengan tahun lalu, tapi kita juga memprediksi bisa naik, karena melihat kemampuan ekonomi masyarakat ini kan sudah era covid mulai tidak ada lagi, dari sisi ekonomi trennya bakal naik, tapi dari sisi penyedianya trennya bisa turun," ujarnya.
Arief mengungkapkan, jika kondisi ini terus terjadi, maka populasi sapi yang ada di PPU bisa saja berkurang drastis. Saat ini populasi sapi yang ada sebanyak seribu ekor lebih, namun yang siap potong hanya sekitar 539 ekor saja.
Baca juga: Pasokan Terbatas akibat Wabah PMK, Harga Sapi di Kutai Timur Capai Rp 25 Juta
Kendati demikian, upaya pemenuhan dari luar daerah masih dilakukan, di samping menunggu kebijakan dari pemerintah.
"Kita upayakan terus supaya ada tambahan dari luar, tapi ini kita masih menunggu dari pihak karantina memperbolehkan, masih menunggu petunjuk teknis lebih lanjut, kasus ini kan mobile terus," ucapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.