Virus Corona

Terkuak Fakta Lain Kasus Covid-19 Naik Lagi, Varian Baru yang Lebih Cepat Menular Ditemukan di Bali

Terkuak fakta baru terkait kembali naiknya kasus Covid-19 di Indonesia, mulai dari varian baru yang lebih cepat menular hingga strategi Luhut

Editor: Doan Pardede
unsplash/Martin Sanchez
Ilustrasi virus Corona. Sejumlah fakta baru terkait kembali naiknya kasus Covid-19 di Indonesia terkuak, mulai dari varian baru yang lebih cepat menular hingga strategi Luhut Binsar Pandjaitan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta baru terkait kembali naiknya kasus Covid-19 di Indonesia terkuak, mulai dari varian baru yang lebih cepat menular hingga strategi Luhut Binsar Pandjaitan.

Kasus Covid-19 di Indonesia mulai kembali terpantau meningkat setelah sebelumnya sempat melandai dalam beberapa pekan terakhir.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penyebab kasus harian Covid-19 mulai meningkat di atas 500 dalam tiga hari terakhir.

Budi mengatakan, ada beberapa indikator yang harus dilihat dari kenaikan kasus Covid-19 yaitu kenaikan kasus biasanya terjadi 27-35 hari setelah Lebaran, angka positivity rate dan varian baru virus Corona.

Baca juga: Kasus Melandai, Rumah Sakit di Kutai Kartanegara Mulai Hapus Skrining Covid-19

Baca juga: Jangan Kecewa, Nasib Jamaah Haji yang Terpapar Covid-19, Kebijakan Terbaru Kemenag

Baca juga: Lewat Jalur Afirmasi, Murid yang Orangtuanya Wafat akibat Covid-19 Siap Ditampung di SD/SMP Nunukan

Menurut Budi, berkaca dari tahun lalu, kenaikan kasus Covid-19 tahun ini wajar terjadi.

"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi saat ditemui di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/6/2022) seperti dilansir Kompas.com.

Diketahui, sejak Selasa (7/6/2022), kasus infeksi harian di Indonesia sudah menunjukkan peningkatan dan melampaui angka 500 kasus per hari.

Pada Selasa (7/6/2022), ada 518 kasus yang terkonfirmasi dalam satu hari.

Selanjutnya, Rabu (8/6/2022) tercatat 520 kasus.

Kemudian pada Kamis (9/6/2022) jumlahnya kembali meningkat ada 556 kasus.

Pada Jumat (10/6/2022), jumlah kasus baru Covid-19 bertambah menjadi 627.

Padahal sejak akhir April 2022, kasus infeksi harian di Indonesia cenderung fluktuatif di kisaran 100-300 kasus saja.

Varian baru cepat menular

Selain mendeteksi adanya kenaikan kasus harian Covid-19, pemerintah juga menemukan adanya deteksi kasus Covid-19 varian baru.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, 4 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Bali.

Keempat kasus tersebut terdiri dari seorang WNI dan tiga WNA yang merupakan delegasi dari pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan kondisi klinis empat pasien yang terpapar subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Ia mengatakan, satu Warga Negara Indonesia (WNI) terinfeksi BA.4 dan dua Warga Negara Asing (WNA) yang terpapar BA.5 tidak mengalami gejala.

Sementara itu, satu WNA mengalami gejala ringan.

Adapun seluruh kasus tersebut ditemukan di Bali.

"Yang satu orang ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal-pegal," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Akhirnya Luhut Bocorkan 17 Agustus Indonesia Bebas Covid-19, Pandemi Jadi Endemi

Syahril mengatakan, seluruh pasien sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap bahkan tiga dosis. Syahril menambahkan, data interim menunjukkan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 kemungkinan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron BA.1 dan BA.2.

Namun, Syahril mengatakan, tidak ada indikasi bahwa dua subvarian ini menyebabkan kesakitan lebih parah dari varian Omicron lainnya.

"BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan Omicron sebelumnya BA.1 dan BA.2," kata Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/6/2022).

Selain itu, dua subvarian Omicron ini menurunkan kemampuan antibodi monoklonal.

Ia menyebutkan, subvarian ini kemungkinan dapat menghindar atau lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang, baik dari vaksinasi atau kekebalan alamiah.

Di samping itu, Syahril mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, sebanyak 6.903 sekuens BA.4 sudah dilaporkan melalui GISAID dari 58 negara.

Dari jumlah tersebut, 5 negara dengan laporan sekuens BA.4 terbanyak yaitu, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.

Sementara itu, sebanyak 8.687 sekuens BA.5 sudah dilaporkan melalui GISAID dari 63 negara.

"Lima negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika Serikat, Portugis, Jerman, Britania Raya, dan Afrika Selatan," ucap dia.

Wanti-wanti Jokowi

Merespons situasi kenaikan kasus Covid-19 baru-baru ini, Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat soal pentingnya melakukan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster Covid-19.

Baca juga: Positif Covid-19 Jelang Keberangkatan, Jamaah Haji Akan Dimutasi di Kloter Lain Bila Sudah Sembuh

"Saya akan tekankan lagi pentingnya booster suntikan ketiga, ini akan kita terus lakukan," ujar Jokowi dalam Peluncuran Program Rehabilitasi Mangrove dan World Mangrove Center di Rumpin, Bogor, Jumat (10/6/2022).

Dia melanjutkan, adanya kenaikan kasus Covid-19 baru-baru ini sebagai dampak periode Lebaran 2022 sekitar sebulan lalu. Jokowi menyebutkan, kenaikan kasus positif Covid-19 terjadi dalam jumlah sedikit.

"Ada sedikit kenaikan karena kemarin masalah tiga minggu atau sebulan yang lalu karena kita Lebaran. Tapi saya kira kenaikan ini maih dalam posisi terkendali," tuturnya.

Kepala Negara mengatakan, ada dua indikator yang membuat dirinya menilai kenaikan kasus akhir-akhir ini masih terkendali, yaitu positivity rate yang masih berada di angka 1,03 persen (di bawah 5 persen) dan laju transmisi kasus Covid-19 di Indonesia yang angkanya 20 per 100.000 per minggu.

Meski demikian Presiden menegaskan, kewaspadaan masyarakat dan semua pihak tetap merupakan hal yang penting.

Kasus Varian Baru Omicron Mendaki, Menko Luhut Beberkan Strategi Menghadapi

Mengutip KONTAN.CO.ID,  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan punya strategi untuk peyebaran subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5 yang menyebabkan kenaikan kasus di banyak negara, termasuk Indonesia.

Menko yang acap disebut manteri segala urusan lantaran terus mendapat tugas baru dari Presiden Jokowi menyebut telah mendapatkan informasi bahwa peningkatan kasus yang disebabkan oleh varian baru ini berdasarkan pengalaman negara lain jauh lebih rendah dari Omicron.

Bahkan sebut Luhut, penyebaran subvarian Omicron baru ini juga diprediksi akan lebih rendah dibandingkan momen Lebaran atau Natal kenaikannya juga relatif jauh lebih rendah.

“Meskipun kasus meningkat dalam seminggu terakhir, kabar baiknya adalah positivity rate di Indonesia masih relatif lebih rendah di 1,44 persen di bawah standar WHO, yakni < 5>

Meski begitu, sebut Luhut, pemerintah sepakat menunggu hingga bulan Juli untuk melihat perkembangan penyebaran kasus Omicron baru ini. Bika kasus meningkat secara signifikan maka berbagai upaya mitigasi akan segera diberlakukan.

“Pagi ini juga, saya mendengarkan dengan hati-hati langkah apa yang seharusnya kita lakukan. Saya juga meminta pandangan para ahli dan juga menteri terkait,”sebut Luhut.

Kata Luhut yang membuat ia tenang adalah hasil serosurvey yang dilakukan di Jawa Bali memperlihatkan bahwa kadar antibodi masyarakat masih cukup tinggi.

Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk kita berhenti melakukan langkah-langkah pencegahan.

Luhut mengaku telah memerintahkan langsung kepada seluruh pihak terkait yakni Menteri Kesehatan, TNI dan Polri, Kelapa BNPB hingga pemerintah daerah untuk kembali turun ke lapangan menjangkau masyarakat yang belum melakukan vaksinasi booster.

“Harus menempuh berbagai cara termasuk pelayanan dari pintu ke pintu untuk vaksi mengingat akselerasi vaksinasi booster bergerak cukup lambat akhir-akhir ini,” ujarnya

Luhut juga meminta dari lubuk hati yang paling dalam bagi masyarakat yang belum melakukan vaksinasi lengkap hingga booster agar segera dapat melakukannya sehingga kita dapat terus mempertahankan kondisi baik seperti hari ini.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved