Ekonomi dan Bisnis
Harga Cabai di Balikpapan Capai Rp 90 Ribu per Kg, Bergantung pada Stok Sulawesi
Komoditi cabai seringkali digembari banyak konsumen, termasuk satu di antaranya di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur,
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komoditi cabai seringkali digembari banyak konsumen, termasuk satu di antaranya di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Belakangan ini, harga cabai sedang merangkak naik, harganya meroket tinggi. Tidak seperti sebelumnya, komoditi cabai sedang melambung harganya. Kontan saja, mendapat respon dari berbagai pihak.
Per kilogramnya saja hampir sentuh ke angka puluhan ribu, nyaris ke angka 100.
Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co, harga cabai rawit di Pasar Pandansari Balikpapan belum stabil, saat ini sudah menyentuh Rp 90 ribu per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai di Penajam Paser Utara Tembus Rp 100 per Kilogram
Baca juga: Daya Beli Konsumen Cabai Rawit di Balikpapan Mulai Menurun
Baca juga: Harga Cabai di Kutai Kartanegara Melejit, Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Salah satu pedagang, Ngatina (67), mengatakan harga cabai rawit sebulan lalu masih Rp 60 ribu per kilogram.
Sedangkan hari ini, Senin (27/6/2022), harga naik menjadi Rp 90 ribu per kilogram.
“Sudah sebulan naik turun, harga cabai tidak stabil. Hari ini Rp 90 per kilogram,” kata Ngatina.
Selain karena minimnya stok dari petani setempat, mahalnya harga cabai kali ini juga karena dipasok dari luar daerah.
Baca juga: Harga Cabai Tak Menentu, Sebagian Pedagang di Pasar Pandansari Balikpapan Jual Rugi
Ditambah lagi, karena cuaca yang akhir-akhir ini sering hujan membuat para petani cabai minim panen.
Karena emasokan petani disini kurang, di Kota Balikpapan, jadi solusinya mengambil pasokan dari Sulawesi.

"Disana pun juga lagi musim hujan jadi saya ambil stoknya (cabai) sedikit-sedikit,” ungkap Ngatina.
Karena harga cabai naik hampir dua kali lipat, Ngatina mengatakan daya beli pelanggannya pun menurun.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Sangatta Kutai Timur Naik, Capai Rp 75 Ribu/Kg
“Yang biasanya beli setengah kilo jadi satu per empat, tadinya satu per empat jadinya per ons,” ujarnya.
Ngatina mengaku, ntuk pendapatan juga sangat berpengaruh. Pemasokannya berkurang jadi 50 % .
(TribunKaltim.co/Ary Nindita)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.