Ekonomi dan Bisnis
Jelang Idul Adha 2022 Harga Pangan Naik, Ikappi Ingatkan Percepatan Distribusi Hasil Tani
Beberapa harga sembilan bahan pokok atau sembako mengalami kenaikan, di sejumlah daerah harganya mulai meroket
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Beberapa harga sembilan bahan pokok atau sembako mengalami kenaikan, di sejumlah daerah harganya mulai meroket.
Banyak yang beralasan, memberi penilaian lantaran mendekati hari raya Idul Adha 2022.
Seperti halnya saja, harga cabai telah melonjak. Membuat konsumen keberatan mengingat cabai bagian dari bahan pokok pangan.
Beberapa hari menjelang Lebaran Idul Adha pada 10 Juli 2022, sejumlah harga pangan dilaporkan mulai naik.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Rp 120 per Kg, Pedagang Makanan di Penajam Paser Utara Mengeluh
Baca juga: Cuaca Jadi Salah Satu Faktor Kenaikan Harga Cabai di Beberapa Daerah Kaltim, Ini Penjelasannya
Baca juga: Harga Cabai di Balikpapan Capai Rp 90 Ribu per Kg, Bergantung pada Stok Sulawesi
Sekretaris Jenderal DPP Ikatan pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengatakan, pihaknya memantau beberapa kenaikan.
Diperkirakan harga pangan akan terus naik seiring dengan meningkatnya permintaan.
"Idul Adha akan mengerek beberapa komoditas pangan, dan harganya akan naik dari sekarang," ujar Reynaldi saat dihubungi, Senin (4/7/2022).
Ikappi mendorong pemerintah agar mempercepat distribusi dari sentra-sentra pertanian, sehingga mampu menekan harga.
Baca juga: Harga Cabai di Sangatta Kutim Naik, Rawit Merah Tembus Rp 100 ribu per Kg
Data dari Ikappi, harga minyak goreng curah saat ini masih di level Rp. 15.700 per kg–15.800 per liter, bawang merah mencapai Rp 69.000 per kg-70.000 per kg.
"Harga cabai merah keriting naik menjadi Rp 95.000 per kg-96.000 per kg yang sebelumnya Rp 80.000 per kg," kata Reynaldi.
Sedangkan, harga cabai merah TW besar naik menjadi Rp 90.000 per kg yang sebelumnya Rp 80.000 per kg dan cabai rawit merah masih bertengger di angka Rp. 120.000 per kg.
"Ini semua di atas normal, biasanya harga cabai normal itu di level Rp 30.000 per kg–35.000 per kg," imbuh Reynaldi.
Sementara harga ayam boiler mencapai Rp. 42.000 per ekor dan telur masih fluktuatif diangka Rp 29.000 per kg–Rp 29.500 per kg.
Harga Sapi untuk Kurban Naik 5 Persen Akibat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) telah mendorong kenaikan harga jual hewan kurban pada tahun ini.
Haji Doni yang merupakan pedagang hewan kurban diempat lokasi di Jabodetabek mengatakan, kenaikan harga hewan kurban untuk sapi sekitar 3 persen hingga 5 persen.
"Penjualan sapi tahun ini ada biaya tambahan untuk dikonsumsi sapi, sehingga harga juga naik. Misalnya harga sapi Rp 10 juta ada kenaikan Rp 300 ribu, kalau harga sapi Rp 20 juta per ekor, naiknya Rp 600 ribu," kata Haji Doni saat dihubungi, Senin (2/7/2022).
Meski ada kenaikan harga, kata Haji Doni, masyarakat tetap mencari hewan kurban tetapi sekarang lebih teliti dalam melakukan transaksi.
Baca juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri, Harga Sembako di Kutai Barat Mulai Merangkak Naik
"Masyarakat bertanya soal kesehatan sapinya, kalau dokumen kita mulai datangkan sapi sampai dilokasi penjualan, masyarakat tetap membelinya," paparnya.
Menurutnya, keberadaan sapi bebas PMK pun saat ini terbatas, di mana dari 34 provinsi terdapat 18 provinsi lebih telah terinfeksi PMK.
"Sapi juga terbatas yang kami datangkan, sekarang cuman dari Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat," ucap Haji Doni.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Pangan Mulai Naik Jelang Idul Adha, Cabai Merah Keriting Tembus Rp 96.000
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/cabai-pasar-baru-balikpapan.jpg)