News
Buntut Laut Cina Timur, Cina Tahan Banting Ajak Rusia Lawan Filipina dan Jepang, Siap Perang?
Buntut persengketaan Laut Cina Timur terjadi, kini Cina tahan banting ajak Rusia untuk melawan Filipina dan Jepang. Benarkah pertempuran terjadi?
TRIBUNKALTIM.CO - Konflik perang Rusia vs Ukraina makin sengit dan hingga kini perselisihan tersebut belum mendapat titik perdamaian.
Belum terselesaikan konflik perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas ini muncul lagi konflik terbaru dan terkini soal sengketa wilayah Laut Cina Timur.
Sengketa Laut Cina Timur ini diperselisihkan antar Cina dan Jepang. Namun, persengketaan ini makin meluas dan mendalam sehingga melibatkan beberapa negara. Di antaranya Rusia dan Filipina. Cina kembali unjuk gigi mengajak Rusia untuk melawan Filipina dan Jepang. Siapkah peperangan dilakukan?
Diketahui bahwa hubungan Cina dan Jepang telah lama memanas atas konflik persengketaan Laut Cina Timur.
Baca juga: Bukan Lagi soal Laut Cina Selatan, Kini Rusia dan Cina Kembali Sengeketakan Laut Cina Timur
Dilansir dari orfonline, baik Jepang dan Cina memiliki perselisihan lama mengenai Kepulauan Senkaku/Diaoyu di Laut Cina Timur, dengan kedua belah pihak mengklaim pulau-pulau ini berada di bawah yurisdiksi mereka.
Saat ini, di bawah kendali Jepang, Jepang mengatakan bahwa pulau-pulau tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Jepang sesuai dengan hukum internasional.
Nelayan Jepang memiliki hak penangkapan ikan tanpa hambatan di sekitar pulau sementara kapal Cina secara teratur berpatroli di daerah tersebut.
Tetapi Cina telah meningkatkan kehadiran dan aktivitasnya di dekat pulau-pulau itu belakangan ini.
Baca juga: Benang Kusut Laut Cina Selatan Masih Misteri, Kini AS Unjuk Gigi, Lindungi Filipina dan Serang Cina
Sebuah laporan di The Japan Times mengatakan bahwa pada 15 Januari, empat kapal Penjaga Pantai Cina telah berhasil menyusup ke perairan Jepang di dekat pulau Senkaku, yang pertama tahun ini.
Pada tanggal 24 Mei, tepat ketika para pemimpin Amerika Serikat, Jepang, India, dan Australia mengambil bagian dalam KTT QUAD di Tokyo.
Terlihat enam pembom strategis Cina dan Rusia terbang di atasnya.
Atas alasan itulah, Jepang harus mengandalkan dirinya sendiri untuk menghadapi serangkaian tantangan saat ini yang ditimbulkan oleh Cina.
Baru-baru ini , Jepang dan Filipina mengadakan dialog "2+2" pertama mereka di Tokyo.
Di mana kedua belah pihak berjanji untuk meningkatkan upaya kolektif mereka dalam menjinakkan naga (Cina) tersebut.
Ada pula desas-desus bahwa Jepang mungkin dapat mengeksplorasi opsi untuk meningkatkan pertahanannya.