Berita Nasional Terkini

Penjelasan Dokter Forensik Menyoal Otak Brigadir J Berada di Perut Saat Otopsi Kedua Ramai di Medsos

Inilah penjelasan dokter Forensik menyoal otak Brigadir J berada di perut saat otopsi kedua yang ramai jadi pembahasan di Medsos.

Editor: Ikbal Nurkarim
Tribunnews/Jeprima-TribunJambi.com.
Pengacara Kamaruddin Simanjuntak saat mendatangi Bareskrim Mabes Polri di Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022). Ia membeberkan kondisi Brigadir J. Inilah penjelasan dokter Forensik menyoal otak Brigadir J berada di perut saat otopsi kedua yang ramai jadi pembahasan di Medsos. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah penjelasan dokter Forensik menyoal otak Brigadir J berada di perut saat otopsi kedua yang ramai jadi pembahasan di Medsos.

Sorotan kasus kematian Brigadir J terus menjadi sorotan publik.

Selain teka-teki siapa yang menembak brigadir J hingga meninggal dunia, kini ramai jika otak Brigadir J berada di perut saat otopsi kedua.

Sontak hal itu jadi perbincangan dan jadi sorotan warganet di media sosial.

Ya, pembahasan mengenai organ otak Brigadir J yang pindah ke perut sewaktu dilakukan otopsi kedua memicu banyak pertanyaan dari warganet.

Baca juga: Di Hadapan Karni Ilyas, Susno Duadji Beber Alasan Turun Tangan Atas Kasus Tewasnya Brigadir J

Baca juga: Karni Ilyas Club: Susno Duadji Tanggapi Soal Psiko Hierarki dan Psiko Politis dalam Kasus Brigadir J

Perpindahan letak organ dalam proses otopsi kedua Brigadir J ini dinilai masyarakat sangat aneh.

Meski mungkin bagi dunia kedokteran forensik, hal tersebut wajar saja adanya.

"Pagi⊃2; baca berita hasil autopsi ulang kasus brigadir J. Itu luka tembak aja udah ditempat fatal, satu tembakan dikepala udah bikin nyawa melayang, lah ini luka tembak ada di dada dan bagian tubuh lain. Belum lagi mindahin otak ke perut. Asli brutal banget sih ini. Psyco abis," tulis akun Twitter ini.

"Iya.. itu gimana sih. Ngeri banget," tulis akun Twitter ini.

Ilustrasi Otak manusia
Ilustrasi Otak manusia (IFLScience)

Lalu, bagaimana penjelasan dokter forensik mengenai hal ini?

Penjelasan dokter forensik

Dikutip dari Kompas.com, ahli Forensik dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), dr Novianto Adi Nugroho mengatakan proses pemindahan otak jenazah dari kepala ke perut tidak ada aturan khusus.

"Aturan khusus tidak ada, yang jelas adalah jenazah dikembalikan ke keluarga dalam keadaan baik setelah otopsi atau bedah mayat," ujar Novianto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Ia menambahkan, teknik otopsi berbeda-beda seperti halnya tindakan medis lainnya.

Baca juga: SOSOK Bharada E Tersangka Kasus Kematian Brigadir J, Polisi Muda Anggota Penembak di Resimen Pelopor

Novianto mengatakan, pada prosesi otopsi semua organ akan diambil, termasuk jantung, paru, ginjal, dan organ dalam lain.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved