Berita Samarinda Terkini
Petugas Angkut Sampah Alami Kekerasan Fisik dari Oknum Warga, Kepala DLH Samarinda Beber Kronologi
Kesalahpahaman antara petugas pengangkut sampah dan oknum warga di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Terminal Banjarmasin, Kecamatan Samarinda Seberang r
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
Tetapi berharap ada kesatuan dari pemerintah kita, Camat dan Lurah, TNI-Polri untuk sama-sama saling membantu, mengamankan posisi mulai pekerjaan sampai pengangkutan dan juga pengamanan masyarakat supaya ini mengedepankan kepentingan masyarakat," bebernya.
Ditanya terkait pertemuan hari ini apakah bentuk mediasi, dia mengatakan bahwa belum mendapatkan titik terang.
Pasalnya, pelaku yang melakukan kekerasan fisik belum ditemui untuk sama-sama duduk satu meja untuk upaya damai kedua belah pihak.
"Sebenarnya ini bukan (mediasi), orang yang mau kita temui tidak ada, pelaku belum ketemu, kami berharap polisi membawa atau menyampaikan agar tidak terjadi masalah lagi," pungkasnya.
Menyinggung alasan tidak melaporkan hal ini ke pihak berwajib (kepolisian), Yama mengungkapkan mempertimbangkan beberapa alasan untuk keselamatan para petugas pengangkut sampah ke depan, dan lebih mementingkan mediasi dengan cara kekeluargaan agar hubungan masyarakat dan petugas terjalin sinergi guna peristiwa serupa tak lagi terulang.
"Takut ditandai dengan kelompoknya," sebut Yama.
Yama juga akan merencanakan pengangkutan sampah akan segera dilakukan dengan membujuk terlebih dahulu para supir dan petugas pengangkut sampah agar segera mengangkut tumpukan di seluruh TPS Kecamatan Samarinda Seberang yang diketahui telah dua hari tidak terangkut.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, DLH Kubar Tanam 750 Bibit Pohon di Taman Kota Sendawar
"Nanti kita bujuk dulu supaya mau, ya karena trauma kan," tandasnya.
Sementara itu, Plt Camat Samarinda Seberang, Dili Satria Handoko berpesan kepada masyarakat agar saling menjaga koordinasi baik bersama para petugas pengangkut sampah.
Masalah sampah disebutnya ialah masalah bersama dan bisa timbul konflik jika salah satu komponen tidak saling bersinergi satu dengan lainnya.
"Jika satu tidak bisa bekerja sama, maka akan menghambat penanganan sampah itu sendiri," tegas Dili, sapaan akrabnya.
Dili juga memahami, kondisi yang terjadi juga adanya masyarakat yang memilah sampah di TPS untuk diambil.
Sampah bernilai maupun residu yang tidak terpakai, sangat dimungkinkan menjadi pendapatan daripada orang-orang tertentu dalam hal ini apakah pemulung, petugas sampah sendiri dalam melakukan pemilahan.
"Tetapi, ini juga menjadi penegasan bahwa hal tersebut seyogyanya dapat dibicarakan dengan baik. Agar pengangkutan sampah tepat waktu," tuturnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.