Berita Samarinda Terkini

Petugas Angkut Sampah Alami Kekerasan Fisik dari Oknum Warga, Kepala DLH Samarinda Beber Kronologi

Kesalahpahaman antara petugas pengangkut sampah dan oknum warga di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Terminal Banjarmasin, Kecamatan Samarinda Seberang r

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Pertemuan di Polsek Samarinda Seberan, Minggu (14/8/2022) terkait adanya petugas DLH yang merasa terancam lantaran oknum warga yang melakukan kekerasan fisik. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kesalahpahaman antara petugas pengangkut sampah dan oknum warga di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Terminal Banjarmasin, Kecamatan Samarinda Seberang rupanya bukan cekcok biasa.

Hal itu diungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani saat menghadiri pertemuan di Polsek Samarinda Seberang dengan dihadiri Plt Camat Samarinda Seberang, Bhabinkhamtibmas dan Babinsa Kelurahan Baqa serta beberapa orang yang dinilai terkait dalam peristiwa ini.

Dia menceritakan kronologi awal terjadinya peristiwa kekerasan fisik tersebut dari laporan petugasnya pada hari Jumat (12/8/2022) petugas DLH pengangkut sampah yang hendak menjalankan tugas di TPS Terminal Banjarmasin menegur seorang oknum warga lantaran ingin segera membersihkan tumpukan sampah di areal tersebut.

Teguran tersebut rupanya, membuat oknum warga tersinggung. Sampai akhirnya para petugas pengangkut sampah selesai menjalankan tugas, lalu pulang.

Namun keesokan harinya, Sabtu (13/8/2022) dini hari, petugas DLH yang akan bertugas juga kembali ke TPS tersebut.

Baca juga: Oknum Warga Berselisih dengan Petugas DLH, Sampah Menumpuk di Seluruh TPS Samarinda Seberang

Merasa peristiwa sehari sebelumnya ganjal dan khawatir menjadi masalah, petugas pengawas pengakut sampah turut hadir untuk mendampingi agar personil yang bekerja.

Disini lah, kemudian muncul beberapa oknum warga dari seberang TPS Terminal Banjarmasin, Samarinda Seberang dengan membawa senjata tajam (sajam).

Hal ini, berdampak pada petugas DLH merasa terancam jika kembali harus mengangkut sampah di wilayah Samarinda Seberang.

"Ketika disana, ada oknum warga yang mengorek sampah, lalu ada teguran dari petugas kami karena akan membersihkan TPS, ribut lah, lalu pulang," terang perempuan yang akrab disapa Yama ini, Minggu (14/8/2022).

"Pas besoknya teman-teman (pengangkut sampah) merasa ada masalah, petugas kami dari DLH datang siapa tahu ada masalah. Nah keluar dari Jalan Padaelo itu, awalnya satu, habis itu masuk lagi, 10 orang bawa belati (sajam) semua," sambungnya.

Rupanya, sajam yang dibawa juga turut melukai seorang petugas DLH, dikejar oleh segerombolan oknum warga tersebut.

"Satu yang kena, dikejar dan sobek disini (daerah pelipis). Korbannya tidak apa-apa, tidak dirawat atau mendapat jahitan dan sudah bekerja kembali," sebut Yama.

Namun demikian, Yama ingin persitiwa tidak kembali terulang pada pertemuan kali ini.

Baca juga: Aspirasi Warga Kutai Timur soal Limbah Sawit, Perusahaan Harus Koordinasi dengan DLH Kutim

Yama pun berharap para petugas pengangkut sampah tidak merasa terancam dengan adanya kejadian ini.

"Sebagai Kepala Dinas, saya bukan sekedar meminta para petugas bekerja mengangkut sampah, tetapi berharap ada perlindungan dari mereka, walau pun mungkin disisi kami juga ada salah.

Tetapi berharap ada kesatuan dari pemerintah kita, Camat dan Lurah, TNI-Polri untuk sama-sama saling membantu, mengamankan posisi mulai pekerjaan sampai pengangkutan dan juga pengamanan masyarakat supaya ini mengedepankan kepentingan masyarakat," bebernya.

Ditanya terkait pertemuan hari ini apakah bentuk mediasi, dia mengatakan bahwa belum mendapatkan titik terang.

Pasalnya, pelaku yang melakukan kekerasan fisik belum ditemui untuk sama-sama duduk satu meja untuk upaya damai kedua belah pihak.

"Sebenarnya ini bukan (mediasi), orang yang mau kita temui tidak ada, pelaku belum ketemu, kami berharap polisi membawa atau menyampaikan agar tidak terjadi masalah lagi," pungkasnya.

Menyinggung alasan tidak melaporkan hal ini ke pihak berwajib (kepolisian), Yama mengungkapkan mempertimbangkan beberapa alasan untuk keselamatan para petugas pengangkut sampah ke depan, dan lebih mementingkan mediasi dengan cara kekeluargaan agar hubungan masyarakat dan petugas terjalin sinergi guna peristiwa serupa tak lagi terulang.

"Takut ditandai dengan kelompoknya," sebut Yama.

Yama juga akan merencanakan pengangkutan sampah akan segera dilakukan dengan membujuk terlebih dahulu para supir dan petugas pengangkut sampah agar segera mengangkut tumpukan di seluruh TPS Kecamatan Samarinda Seberang yang diketahui telah dua hari tidak terangkut.

Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, DLH Kubar Tanam 750 Bibit Pohon di Taman Kota Sendawar

"Nanti kita bujuk dulu supaya mau, ya karena trauma kan," tandasnya.

Sementara itu, Plt Camat Samarinda Seberang, Dili Satria Handoko berpesan kepada masyarakat agar saling menjaga koordinasi baik bersama para petugas pengangkut sampah.

Masalah sampah disebutnya ialah masalah bersama dan bisa timbul konflik jika salah satu komponen tidak saling bersinergi satu dengan lainnya.

"Jika satu tidak bisa bekerja sama, maka akan menghambat penanganan sampah itu sendiri," tegas Dili, sapaan akrabnya.

Dili juga memahami, kondisi yang terjadi juga adanya masyarakat yang memilah sampah di TPS untuk diambil.

Sampah bernilai maupun residu yang tidak terpakai, sangat dimungkinkan menjadi pendapatan daripada orang-orang tertentu dalam hal ini apakah pemulung, petugas sampah sendiri dalam melakukan pemilahan.

"Tetapi, ini juga menjadi penegasan bahwa hal tersebut seyogyanya dapat dibicarakan dengan baik. Agar pengangkutan sampah tepat waktu," tuturnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved