Berita Internasional Terkini
Zelensky Tuduh Moskow Ubah Pabrik Nuklir Terbesar di Eropa jadi Pangkalan Militer Rusia
Presiden Ukraina Zelensky, menuduh Moskow telah mengubah pabrik nuklir terbesar di Eropa jadi pangkalan militer Rusia.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Ukraina Zelensky, menuduh Moskow telah mengubah pabrik nuklir terbesar di Eropa jadi pangkalan militer Rusia.
Hubungan panas antara Ukraina dengan Rusia sampai sejauh ini belum padam.
Banyak menilai, Ukraina didukung negara barat, seperti di antaranya Amerika Serikat untuk terus jalin hubungan panas dengan Rusia.
Rusia pimpinan Vladimir Putin rajin melalukan serangan militer ke Ukraina hingga kuasai pembangkit listrik tenaga nuklir.
Baca juga: Perang Kian Panas, 3 Negara Eropa Susul Amerika Serikat Bantu Ukraina, Rusia Semakin Terkepung
Baca juga: Peperangan Putin di Ukraina Makin Kacau, Kini Rusia Jadi Target dan Siap Diserang AS dan Barat
Baca juga: Zelensky Tak Terima Wilayah Ukraina Mengecil, Zaporozhye Referendum Menuju Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah memperingatkan bahwa setiap tentara Rusia yang menembaki pembangkit nuklir Zaporizhzhia akan menjadi sasaran dinas keamanan.
Dalam pidato malamnya pada hari Sabtu (13/8/2022), Zelensky mengatakan setiap tentara yang menembaki pabrik akan menjadi target khusus bagi Ukraina.
Dia juga menuduh Moskow mengubah pabrik itu menjadi pangkalan militer Rusia dan menggunakannya sebagai "pemerasan nuklir".
Zaporizhzhia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, dan terletak di lokasi penting yang strategis di kota Nikopol, Ukraina selatan.
Rusia merebut fasilitas itu setelah pertempuran sengit pada Maret, lalu.
Baca juga: Balas Invasi dan Serangan Rusia di Pembangkit Nuklir, Ukraina Berhasil Hancukan 9 Pesawat Tempur
Teknisi Ukraina masih mengoperasikannya, meskipun situs tersebut berada di bawah pendudukan Rusia.
Awal pekan ini, fasilitas itu mendapat serangan artileri, yang mana Moskow dan Kyiv saling menyalahkan.
Selama pidatonya dari Kyiv, Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah terlibat dalam "provokasi terus-menerus" dengan menembaki pabrik dan mengatakan pasukan yang ditempatkan di sana telah menggunakannya sebagai pangkalan untuk menembaki Nikopol dan kota Marganets di dekatnya.
"Setiap perwira militer Rusia yang menembak di pabrik, atau menembak di bawah penutup pabrik, harus memahami bahwa dia menjadi target khusus untuk intelijen kami, untuk layanan khusus kami, untuk tentara kami," kata Zelensky, dilansir BBC.
Baca juga: Belum Usai Konflik Rusia Ukraina, Korea Utara Siap Luncurkan Nuklir untuk Melawan AS dan Korsel
Dia menambahkan bahwa setiap hari pendudukan Rusia di pabrik itu meningkatkan ancaman radiasi ke Eropa.
Badan intelijen pertahanan Ukraina juga menuduh Rusia melakukan provokasi dengan memarkir howitzer self-propelled Pion di luar kota terdekat dan mengecat bendera Ukraina di atasnya, dalam upaya untuk mendiskreditkan Kyiv.