Berita Viral

VIRAL Mahasiswa Baru Diusir usai Mengaku Gender Netral, Rektor Unhas: Kita Terbuka Untuk Semua

Mahasiswa baru Universitas Hasanuddin / Unhas yang mengaku sebagai gender netral diusir dan videonya langsung viral di media sosial.

tangkapan layar akun twitter @lelakibugis
VIRAL. Video pengusiran yang terjadi di Universitas Hasanuddin / Unhas terhadap mahasiswa baru yang mengaku sebagai gender netral viral di media sosial. (tangkapan layar akun twitter @lelakibugis) 

TRIBUNKALTIM.CO - Publik dibuat geger dengan kejadian pengusiran terhadap mahasiswa baru yang mengaku memilih gender netral di Universitas Hasanuddin ( Unhas).

Video itu diunggah pada Jumat (19/8/2022) dan pengunggah menyebutkan bahwa video tersebut terjadi di Unhas.

Sontak video tersebut langsung viral di media sosial, lantas bagaimana kejadian yang sebenarnya terjadi di Unhas?

"Ditolak kampus karena mengaku non biner. Ada yah aturan kampus soal preferensi seksual? @hasanuddin_univ," tulis akun ini.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video tersebut melibatkan Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas dan mahasiswa baru Fakultas Hukum Unhas.

tangkapan layar akun twitter @lelakibugis
VIRAL. Video pengusiran yang terjadi di Universitas Hasanuddin / Unhas terhadap mahasiswa baru yang mengaku sebagai gender netral viral di media sosial. (tangkapan layar akun twitter @lelakibugis)

Ia terekam beberapa kali menanyakan jenis kelamin mahasiswa baru itu.

Namun, jawaban mahasiswa baru itu diluar dugaan.

"Kamu mau sekali jadi perempuan atau laki-laki?" tanya Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas tersebut.

Baca juga: Ferdy Sambo LGBT? Eks Pengacara Bharada E Buka-bukaan, Tersangka Ingin Jadi Kapolri dan Presiden

Baca juga: BONGKAR-BONGKARAN! Eks Kuasa Hukum Bharada E Sebut Ferdy Sambo LGBT, Ingin Jadi Kapolri dan Presiden

"Tidak keduanya, ditengah-tengah. Makanya netral pak," jawab mahasiswa tersebut.

Mendengar jawaban tersebut, ia memanggil panitia yang berada di acara tersebut.

"Halo, halo, halo, panitia ambil ini. Ambil tas mu. Kita nda terima laki-laki dan perempuan di sini. Salah satunya ji diterima," tuturnya.

Hingga Minggu (21/8/2022) siang hari, video viral tersebut telah dikomentari oleh lebih dari 2.000 pengguna, disukai 18.200 akun, dan disaksikan sebanyak 2,1 juta warganet.

Penjelasan Unhas

Menindaklanjuti video viral tersebut, Kompas.com menghubungi Dosen Fakultas Hukum Unhas Dr Muhammad Ilham Arisaputra.

Menurut Ilham, narasi pengusiran yang beredar atas viralnya video itu tidak benar.

"Saya sampaikan bahwa tidak ada "pengusiran" terhadap mahasiswa," ungkapnya kepada Kompas.com (21/8/2022).

"Yang dilakukan oleh Wakil Dekan III kami adalah meminta seniornya untuk mengambil mahasiswa yang bersangkutan untuk diluruskan pemahamannya mengenai jenis kelamin dan gender," jelasnya.

Baca juga: Nunukan Fashion Week Belum Direstui, Humas Polres Khawatir Pengaruh Kelompok LGBT 

Ilham juga menambahkan bahwa Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas Muh Hasrul sempat menjelaskan soal jenis kelamin di dalam hukum yang berlaku di Indonesia.

"Dijelaskan oleh Wakil Dekan III kami bahwa dalam hukum yang dikenal adalah jenis kelamin dan itu hanya ada 2, laki-laki dan perempuan," kata Ilham.

Urusan gender, kata Ilham, adalah urusan masing-masing.

Namun, yang jelas dan harus ditentukan adalah jenis kelaminnya karena di dalam hukum hanya jenis kelamin yang dikenal.

Dugaan penghinaan

Selain meluruskan narasi pengusiran mahasiswa yang viral di media sosial itu, Ilham menyampaikan, adanya penghinaan yang dilakukan siswa kepada Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas.

"Kenapa yang viral hanya video yang terpotong-potong itu? Kenapa penghinaannya kepada Wakil Dekan III tidak diangkat di media?" ujarnya.

Menurut Ilham, pihaknya sempat mendapat bukti tangkapan layar diduga kata-kata kotor yang disampaikan mahasiswa dan ditujukan kepada Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Hasrul.

Salah satu dari unggahan tersebut juga melampirkan foto Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas, Hasrul yang tengah memberikan materi.

Kendati demikian, Ilham mengatakan pihaknya belum memberikan sanksi terhadap tindakan penghinaan tersebut.

Baca juga: Paparan LGBT di Citayam Fashion Week, Wagub DKI Dapat Info Kementrian PPPA dan MUI

Hingga saat ini, yang bersangkutan masih berstatus sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum, Unhas.

"Statusnya mahasiswa baru dan dia akan tetap berkuliah seperti mahasiswa pada umumnya," tandas Ilham.

Sementara itu, dilansir dari Tribunnews, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa juga angkat bicara terkait kejadian tersebut.

Prof. Jamaluddin mengaku membuka mediasi untuk kedua pihak yang terlibat.

"Unhas ini inklusif iya dan terbuka untuk semua. Kita minta maaf kalau perlu," ujar Prof Jamaluddin, Sabtu (20/8/2022).

Kabarnya, permasalahan ini telah diselesaikan oleh pihak rektorat.

Orang tua mahasiswa dikabarkan telah bertemu dengan dosen untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Apa Itu Non Biner?

Non biner ini merupakan istilah yang menggambarkan tentang seseorang yang tak mengindetifikasi dirinya secara eksklusif sebagai pria maupun wanita.

Baca juga: Puan Maharani Matikan Microfon, PKS Batal Interupsi Soal LGBT Tak Masuk UU TPKS

Jadi dapat disimpulkan bahwa orang non biner ini tidak dapat menentukan gender mereka dengan jelas, karena memiliki konsep yang berbeda.

Jadi non biner ini berhubungan dan mengacu tentang cara seseorang dalam mengkonseptualisasikan gender mereka.

Identitas gender sendiri sebenarnya terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu mulai dari orientasi seksual hingga jenis kelamin.

Keduanya biasanya sudah ditetapkan sejak seseorang lahir.

Pada kebanyakan orang, identitas gender ini sejalan dengan jenis kelamin yang sudah mereka terima sejak lahir.

Namun bagi orang-orang non biner, identitas mereka mungkin tidak sesuai dengan jenis kelamin yang mereka miliki.

Tetapi meskipun begitu, mereka mungkin masih memiliki perasaan yang kuat sesuai dengan jenis kelamin mereka, tanpa mengidentifikasi dirinya sebagai pria maupun wanita.

Menurut beberapa penelitian, konsep identitas gender non biner ini berakar dari gagasan yang bersebrangan.

Orang non biner biasanya akan mengidentifikasi gender mereka berdasarkan pengalaman mereka.

Baca juga: Bicara LGBT saat Interupsi Rapat DPR RI, Politisi PKS Jadi Korban Puan Maharani Matikan Mikrofon

Tetapi yang perlu diketahui bahwa, identitas non biner ini berbeda dengan transgender dan juga interseks.

Non biner sangat berbeda definisi dengan transgender, karena transgender sendiri sebenarnya adalah seseorang yang tidak mengidentifikasi jenis kelamin mereka sejak lahir.

Sementara interseks juga berbeda dengan non biner, karena interseks sendiri adalah istilah yang digunakan oleh orang-orang yang memiliki anatomi atau gen yang tidak cocok dengan jenis kelamin mereka.

Jadi dapat disimpulkan bahwa orang dengan identitas gender non biner ini biasanya tidak dapat mengidentifikasi dirinya sebagai seorang pria maupun wanita, atau justru keduanya.

Pada dasarnya non biner atau yang sering disingkat sebagai enby, ini merupakan suatu jenis identitas gender.

Menurut Pusat Nasional untuk Kesetaraan Transgender (NCTE) non biner tidak termasuk dalam kelompok interseks karena dilahirkan dengan anatomi yang jelas.

Hanya saja mereka tidak dapat mendefinisikan secara khas apakah mereka pria atau wanita.

Pengalaman seseorang juga menjadi faktor pendorong dalam terbentuknya identitas gender seseorang.

Dikutip dari moodi.org, kebanyakan orang non biner menggunakan kata ganti untuk menyebutkan identitas gender mereka.

Kebanyakan dari mereka memilih untuk menyebut dirinya sebagai seseorang yang memiliki gender netral. (*)

Berita Viral Lainnya

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved