Berita Internasional Terkini

Rusia Hadirkan 'Neraka' di Hari Kemerdekaan Ukraina, Amerika Serikat Siap Kirimkan Kado

Serangan Rusia di Hari Kemerdekaan Ukraina membuat suasan mencekam, di sisi lain Amerika Serikat siap mengirimkan bantuan senjata.

Genya SAVILOV / AFP
Pejalan kaki berjalan di dekat bendera nasional Ukraina yang berkibar di sebelah monumen Tanah Air yang diterangi dengan warna bendera Ukraina di museum terbuka Perang Dunia II selama Hari Kemerdekaan Ukraina di Kyiv pada 24 Agustus 2022. Di tengah perayaan tersebut, Rusia membombardir Ukraina dengan serangan roket, membuat Amerika Serikat segera mengirimkan paket bantuan senjata. (Genya SAVILOV / AFP) 

TRIBUNKALTIM.CO - Hari Kemerdekaan Ukraina berubah menjadi "neraka" setelah Rusia melakukan serangan yang menewaskan banyak korban jiwa.

Ya, Rusia sama sekali tak menghentikan serangannya ke Ukraina, walaupun sang lawan sedang merayakan hari Kemerdekaan.

Serangan Rusia di Hari Kemerdekaan Ukraina itu membuat perang semakin panas, bahkan Amerika Serikat dikabarkan siap mengirimkan "kado" dengan menggelontorkan bantuan baru untuk melawan negara Vladimir Putin tersebut.

Serangan roket pasukan Rusia ke stasiun kereta api Ukraina telah menewaskan 22 orang pada Rabu (24/8/2022), AP News melaporkan.

Serangan mematikan itu terjadi tepat di Hari Kemerdekaan Ukraina, yaitu memperingati 31 tahun Kyiv memutuskan hubungan dengan Uni Soviet.

Pejuang sukarelawan Ukraina menyiapkan pelu
Pejuang sukarelawan Ukraina menyiapkan peluncur mortir pada posisi di sepanjang garis depan di wilayah Donetsk pada 22 Agustus 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Hampir 9.000 tentara Ukraina tewas sejak invasi Rusia pada 24 Februari. (ANATOLII STEPANOV / AFP)

Kantor berita Ukraina mengutip Presiden Volodymyr Zelensky melaporkan, roket menyerang wilayah Chaplyne, sebuah kota berpenduduk sekitar 3.500 orang di wilayah Dnipropetrovsk tengah.

Kantor kepresidenan juga melaporkan bahwa seorang anak berusia 11 tahun tewas oleh tembakan roket pada hari sebelumnya di pemukiman tersebut.

"Chaplyne adalah penderitaan kita hari ini," kata Zelenskyy dalam video pidato malamnya.

Baca juga: Peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina, Zelenskyy Klaim Akan Berjuang Sampai Akhir Ditambah Bantuan AS

Baca juga: Rayakan Hari Kemerdekaan, Ukraina Justru Diserang oleh Pasukan Rusia hingga Ancam Negara Lain

Pada satu titik, Zelenskyy menyebutkan jumlah korban luka sekitar 50 orang.

Wakil kepala kantor Zelensky kemudian mengatakan, sebanyak 22 orang terluka dalam serangan yang menghantam lima gerbong penumpang.

Ukraina telah bersiap-siap untuk serangan-serangan berat terutama di sekitar hari libur nasional.

Beberapa hari menjelang Hari Kemerdekaan, pihak berwenang Kyiv melarang pertemuan besar di ibu kota hingga Kamis karena takut akan serangan rudal.

Penduduk Kyiv, yang sebagian besar selamat dalam beberapa bulan terakhir, bangun pada Rabu karena sirene serangan udara, tetapi tidak ada serangan segera yang menyusul.

Seiring berlalunya hari, pemboman Rusia dilaporkan di timur, barat dan tengah negara itu, dengan serangan paling serius tampaknya di stasiun kereta api.

Namun demikian, suasana meriah tetap ada pada siang hari di Alun-alun Maidan Kyiv saat ribuan penduduk berpose untuk berfoto di samping tank-tank Rusia yang terbakar yang dipajang.

Baca juga: KADO BESAR dari Amerika Buat Ukraina yang Lagi Ultah, Kirim Paket Keamanan 3 Miliar Dollar

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved