Dorong Dekarbonisasi Berbasis CSV, Pupuk Kaltim Gagas Program D'Komposer

Pupuk Kaltim secara bertahap meningkatkan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan CSV yang berfokus pada peningkatan kompetensi petani.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Pupuk Kaltim
Panen padi program D'Komposer di Kabupaten Sidrap, Jumat (16/9/2022). Pupuk Kaltim secara bertahap meningkatkan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan CSV, yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani. 

TRIBUNKALTIM.CO - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) secara bertahap meningkatkan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan Creating Shared Value (CSV), yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani dengan dampak langsung terhadap proses bisnis perusahaan.

Salah satunya inisiasi program D'Komposer, berupa pendampingan petani dalam penggunaan bahan organik tanah melalui pengembalian jerami hasil pengomposan insitu.

Pada program ini, Pupuk Kaltim melakukan pendampingan pengaplikasian produk hayati Biodex sebagai bioaktivator perombak atau pendegradasi bahan organik ramah lingkungan, yang diproduksi Pupuk Kaltim untuk membantu perbaikan kualitas tanah pertanian masyarakat.

Penggunaan biodekomposer ini ditujukan untuk mempercepat proses dekomposisi kandungan bahan organik, dari proses pengomposan jerami sisa panen yang menumpuk di area persawahan.

Baca juga: Optimalkan Medsos untuk Promosi, Pupuk Kaltim Gelar Seminar bagi Pegiat Wisata Bontang

Tahap awal uji coba efektivitas program D'Komposer, dilaksanakan pada lahan pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Bone Sulawesi Selatan.

Program ini menggandeng dua Kelompok Tani, masing-masing diatas lahan seluas 25 hektare (ha).

Hal ini melihat adanya penurunan kandungan organik pada lahan pertanian di dua kabupaten utama penghasil beras tersebut.

"Selama ini petani hanya membakar jerami sisa panen yang berpotensi meningkatkan emisi karbon dari aktivitas pertanian. Namun pada program ini, jerami dapat diolah dan digunakan kembali menjadi unsur bermanfaat untuk optimalisasi lahan pertanian secara berkelanjutan," ujar SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono, saat panen padi program D'Komposer di Kabupaten Sidrap, Jumat (16/9/2022).

Dari hasil implementasi D'Komposer menggunakan Biodex, didapati peningkatan nilai C-organik jelang panen di angka 0,54.

Atau lebih tinggi dibanding lahan tanpa Biodex, dengan rata-rata nilai C-organik hanya 0,15.

Begitu juga dengan potensi hasil panen, didapati kenaikan produktivitas mencapai 9,9 ton per/ha, atau naik 4 ton lebih dari panen sebelumnya sebesar 5,8 ton per/ha.

"Selain itu, nilai potensi dekarbonisasi melalui pengembalian jerami menggunakan Biodex pada program D'Komposer mencapai 218,99 CO2 Equivalent. Hal ini menunjukkan jika jerami bisa kita olah menjadi unsur organik tanpa ada lagi emisi yang dihasilkan akibat pembakaran," lanjut Teguh.

Baca juga: Perluas Manfaat CSV, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Perbaikan Sarana KJA ke Kopnel BEM

Menurut Teguh, Pupuk Kaltim sebagai pelopor transformasi hijau petrokimia menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 32,50 persen pada tahun 2030, dengan menerapkan aspek Environment, Social and Governance (ESG).

Langkah ini diaplikasikan dalam program inovatif berkelanjutan, untuk memberi nilai tambah dan manfaat bagi para petani dalam mendorong optimalisasi sektor pertanian Nasional.

"Ini salah satu wujud peran aktif Pupuk Kaltim dalam memperbaiki kualitas tanah untuk mendukung pertanian berkelanjutan, disamping kontribusi terhadap penanggulangan perubahan iklim dunia," terang Teguh.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved