Berita Nasional Terkini
Konversi Elpiji ke Kompor Listrik, Lebih Hemat dan Aman, PLN: Bisa Hemat Rp 8.000 per Kg
Konversi elpiji ke kompor listrik, lebih hemat dan aman, PLN: Bisa hemat Rp 8.000 per Kilogram.
TRIBUNKALTIM.CO – Konversi elpiji ke kompor listrik, lebih hemat dan aman, PLN: Bisa hemat Rp 8.000 per Kilogram.
Rencana pemerintah melakukan konversi elpiji ke kompor listrik mulai dilakukan ujicoba.
PT PLN (Persero) sedang melakukan uji coba konversi kompor elpiji ke kompor listrik atau kompor induksi di berbagai kota.
Ujicoba konversi elpiji ke kompor listrik ini sementara dilakukan di tiga kota.
Penggunaan kompor listrik atau kompor induksi ini disebut memiliki kelebihan dibanding kompor gas.
Baca juga: Wah, Pemerintah akan Bagi-bagi Kompor Listrik Mahal Secara Gratis ke Warga Miskin
Baca juga: Rencana Kompor Listrik: Jadi Pengganti Elpiji 3 Kg, DPR Minta PLN Jangan Terburu-buru
Ada manfaat langsung yang dirasakan oleh pengguna kompor listrik.
Penggunaan kompor listrik ini disebut lebih hemat, lebih aman, dan memasak bisa lebih cepat.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo menyebut dalam program konversi kompor elpiji ke kompor listrik, masyarakat bisa hemat hingga Rp 8.000 per kilogram elpiji.
“Jadi dari per kilogram gas elpiji yang dikonversi ke kompor listrik, terdapat penghematan biaya sekitar Rp 8.000 per kilogram gas elpiji,” kata Darmawan di Kantor Pusat PLN di Jakarta, Rabu (21/9/2022) seperti dilansir dari Kompas.com.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, dengan menggunakan kompor induksi masyarakat bisa memasak dengan lebih hemat 10-15 persen dibandingkan dengan kompor elpiji.
“Menggunakan kompor induksi biaya memasaknya bisa lebih hemat 10-15 persen,” lanjutnya.
Dia juga mengungkapkan, program konversi kompor listrik terbukti dapat menghemat APBN hingga Rp 330 miliar per tahun.
Dia memprediksikan, jika konversi dilakukan pada 5 juta kelompok penerima manfaat (KPM) maka akan menghemat APBN sebesar 5,5 triliun, dan 15,3 juta KPM akan menghemat Rp 16,8 triliun per tahun.
Darmawan menambahkan, dengan penghematan melalui kompor listrik ini, diharapkan dapat mengubah cara penggunaan energi yang selama ini masih tergantung impor.
Di sisi lain, ini diharapkan bisa mendorong keterjangkauan di semua kalangan.
Baca juga: Perbandingan Biaya Masak Pakai Kompor Listrik dengan LPG Non Subsidi