Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF Andi Arif Agung Beber di Balik Golkar Usung Risti Utami Dewi jadi Calon Wawali Balikpapan
Pilihan Golkar Balikpapan soal calon wawali jatuh pada Risti Utami Dewi, istri dari wakil walikota terpilih sebelumnya, yakni almarhum Thohari Aziz
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
Silakan mengasumsikan ya, tapi saya melihatnya ini adalah sebuah apresiasi bahwa ini perjuangan bersama (Rahmad Masud dan Thohari Aziz).
Pada akhirnya, di hari ini bahwa Pak Rahmad menjadi kepala daerah, menjadi walikota, tak lepas dari perjuangan wakil walikotanya juga yang saat itu adalah Thohari Azis.
Apresiasi inilah, bentuk perjuangan bersama inilah, yang kemudian kalau menurut asumsi saya ya harus kemudian dikembalikan kepada sejatinya ini memang haknya Pak almarhum Thohari Azis.
Itu asumsi saya.
Sejak awal apakah nama ibu Risti sudah masuk dalam list dari Partai Golkar Balikpapan?
Nggak-nggak, ini kan berproses. Awalnya memang kita cooling down terus kami sudah pernah diskusi di awal-awal. "Pak Rahmad sampeyan cooling down aja dulu".
Melihat situasi pergerakan partai politik baru kemudian komunikasi yang terbangun seperti apa arahnya.
Memang sih faktor banyaknya partai di koalisi ini kan juga membuat agak, mohon maaf ya, agak kebingungan tersendiri.
Mengapresiasi semua orang ini kan nggak mudah ya. Pada akhirnya kan Pak Rahmad juga harus mengapresiasi tapi kan enggak mungkin sama mau diapresiasi.
Pada akhirnya kan pilihannya cuma dua nama yang direkomendasikan. Jadi saya melihatnya proses itu setelah berjalan, mungkin Pak Rahmad juga mencermati situasi, baru kemudian mengenang yang sudah dicapai bukan hanya perjuangan Pak Rahmad, tapi ada juga perjuangannya pak Thohari, di situasi itu kan jelas ada.

Berarti hampir dipastikan nama Ibu Risti Utami Dewi masuk dari dua nama yang akan disodorkan ke DPRD?
Kemungkinan besar. Nanti mekanisme di internal DPRD pada saat proses pemilihan nah itu kan dikembalikan kepada mekanisme pemilihan di DPRD.
Mengapa Partai Golkar Balikpapan tergolong lambat memunculkan nama calon wakil walikota?
Memang timbang rasanya ini tidak mudah. Memang di awal, semangat untuk koalisi besar ini dibangun adalah semangat gotong royong membangun kota.
Pak Rahmad meyakini membangun kota ini tidak bisa serta-merta dengan walikotanya Pak Rahmad di Golkar dengan Pak Thohari di PDIP saja, nggak akan mungkin seperti itu.