Berita Kutim Terkini
Penonton dan Official Bupati Cup Kutim Pakai Pita Hitam, Bentuk Belasungkawa Tragedi Kanjuruhan
Pemain, panitia, official, hingga penonton VIP di Stadion Kudungga Sangatta menggunakan pita hitam.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemain, panitia, official, hingga penonton VIP di Stadion Kudungga Sangatta menggunakan pita hitam.
Pita hitam tersebut digunakan saat menonton pertandingan semifinal Bupati Kutim Cup 2022 yang masih berlangsung.
Koordinator Divisi Acara Bupati Cup, Taslim Tamrin mengatakan bahwa pemakaian pita hitam tersebut merupakan wujud belasungkawa atas peristiwa di Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
"Sepakbola Indonesia bahkan dunia ini lagi berduka dengan adanya kejadian di Kanjuruhan Malang. Itu (pita hitam) sebagai bentuk duka kita," ujarnya saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Hadiri Pelantikan IPM Kutim, Wabup Kasmidi Bulang Minta Kontribusi Pemikiran untuk Kemajuan Kutim
Pita tersebut disediakan oleh panitia, dan digunakan di setiap pertandingan Bupati Cup mulai Minggu malam hingga nanti pertandingan final usai.
Termasuk juga selingan mengheningkan cipta dan doa bersama yang dilakukan di awal setiap pertandingan sebagai perwujudan belasungkawa terhadap insan sepakbola yang gugur di tragedi Kanjuruhan.
"Semua kita lakukan baik penggunaan pita hitam dan mengheningkan cipta mulai dari terjadinya Kanjuruhan sampai final," ucapnya.
Baca juga: Warga Desa Perupuk di Sangkulirang Kutim Terima Sertifikat Tanah Dari Pemerintah
Berkaca pada tragedi tersebut, panitia berbenah dan meningkatkan terjaganya keamanan serta kedamaian selama pertandingan Bupati Cup berlangsung.
Termasuk dengan melakukan koordinasi antar divisi untuk memastikan keamanan penonton dan pemain tetap terjamin selama berada di tempat pertandingan.
"Kita selalu menghimbau kepada seluruh peserta yang hadir di acara Bupati Cup ini untuk selalu menjaga sportifitas dan kedamaian, karena tidak ada satupun pertandingan yang seharga dengan nyawa manusia," ujarnya.
Baca juga: Punya Kawasan Pantai Unggulan, Desa Sekerat di Bengalon Kutim Perlu Peningkatan Jalan
Langkah antisipasi juga dilakukan panitia, seperti melarang penonton membawa alat-alat yang berpotensi bahaya seperti benda tajam hingga botol kaca.
Panitia juga siap belajar dari tragedi Kanjuruhan ini, tragedi ini merupakan pekerjaan rumah bagi panitia pelaksana turnamen sepakbola di Indonesia termasuk di Kutim.
Panitia harus dapat menggelar turnamen menjadi kegiatan yang tertib aman dan nyaman bagi semua pihak.
Baca juga: Turnamen Mancing Sukses Digelar, Bupati Ardiansyah Ajak Pemancing Ikut Promosikan Laut Kutim
"Jangan sampai memicu terjadinya kerusuhan. Semua dari kita harus intropeksi dari tragedi ini," ujarnya.
Menurutnya, tujuan berolahraga adalah pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik, pengamanan, dan lain-lain. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pita-hitam-bupati-kutim.jpg)