Berita Berau Terkini
Bocah di Berau Tenggelam di Kolam Tambang, Camat Teluk Bayur Minta Perusahaan Segera Menutupnya
Dikenal sebagai anak yang ceriwis, AB yang tenggelam di kolam diduga tambang ilegal tersebut, ternyata baru pertama kali bermain di kawasan tersebut.
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dikenal sebagai anak yang ceriwis, AB yang tenggelam di kolam diduga tambang ilegal di Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, ternyata baru pertama kali bermain di kawasan tersebut.
Salah satu kerabat AB yang masih ada ikatan keluarga dengannya juga ikut bermain di sana, Rivai menjelaskan kemarin mereka memang bermain bersama.
Mereka berdua, kebetulan diajak oleh salah satu tetangga yang sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Saya sama AB kemarin siang-siang sama yang lain ke sini,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (9/10/2022).
Rivai menjelaskan bahwa AB tidak bisa berenang. Tetapi mereka berdua sempat pulang dan berpisah.
Baca juga: Dua Hari Hilang Tenggelam, Jasad Adly Agil Ditemukan Sejauh 1,8 Kilometer dari Titik Awal Jatuh
“AB gak bisa berenang, pas ditemukan sudah di tengah kolam,” tuturnya.
Sementara itu setelah paginya, dirinya mendengar bahwa AB hilang dan sedang dicari orang tuanya.
Rivai juga bercerita AB adalah sosok yang baik, dan rajin menjalankan ibadah salat. AB juga dikenal periang hingga Ia bisa berteman dengan banyak anak-anak di sekitaran rumahnya.
Sementara itu, orangtua AB yakni Lina dan Hatto untuk sementara belum bisa menjabarkan lebih lengkap, lantaran masih diliputi luka yang mendalam.
Terpenting, sang Ibu meminta agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Kemudian, Camat Teluk Bayur, Endang Iriyani menjelaskan sudah melihat kondisi langsung di kediaman AB.
Mewakili Pemkab Berau, pihaknya memberikan bantuan kepada keluarga AB.
Baca juga: Jarak Pandang Nol akibat Banyak Bekas Kerukan, Pencarian Bocah Tenggelam di SKM Samarinda Dihentikan
Menurutnya, adanya dugaan kolam tersebut bekas kerukan aktivitas tambang, akan ditindaklanjuti. Dan ia akan menghubungi pihak yang harusnya bertanggung jawab itu untuk menutup lubang tersebut.
“Itu memang harus ditutup, karena lokasinya sepi, tidak ada orang berjaga dan warga meminta untuk ditutup segera. Biar tidak memakan korban lagi,” ucapnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.