Berita Nasional Terkini
Hanya Lewat TikTok Lalu Daftar Jadi TKW ke Malaysia, Endang Terpaksa Gadai BPKP untuk Biaya Pulang
Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia ini bersyukur bika kembali ke Indonesia dan berkumpul kembali bersama keluarganya
Akhirnya majikannya menyamapaikan jika Endang ingin pulang, harus membayar kembali uang yang sudah diberikan.
"Setahu saya kan cuma RM 3.000 dan itu potongan gaji selama tiga bulan. Jadi satu bulan RM 1.000. Ternyata di belakangnya RM 3.000 ini, adalagi RM 3.500. Semuanya RM 6.500. Kalau saya pulang lagi saya harus kembalikan,” ujarnya.
Kemudian ada juga denda RM 3.100 jika ia minta dipulangkan. Total keseluruhan RM 10.000 harus membayar.
“Itu uang sudah dibayar ke sponsor saya atau agen saya. Kenapa saya berani minta keluar, satu saya tidak resmi, kedua tidak sesuai interview, makanya berani minta pulang.
Daripada terjadi tidak diinginkan, saya tertekan, majikan saya ancam saya kalau tidak bayar denda saya dipenjarakan,” ungkapnya.
Kemudian lanjutnya, ia berinisiatif mengupload memposting di Facebook dan tembus ke medsos di Tarakan dan akhirnya bisa tembus sampai ke KJRI Sabah, Johor.
“Saya dihubungi KJRI Johor saya ditolong dan dalam satu hari tidak sampai 24 jam saya sudah dijemput, diselamatkan KJRI Johor.
Saya pertama ditelpon ditanyain saya, setelah itu saya ditelpon Pak Legowo nelpon saya, bisa keluar nanti malam, karena siang ramai dan akhirnya saya keluar malam saja sekitar pukul 04.00 waktu setempat waktunya orang tidur,” urainya.
Akhirnya ia berhasil melarikan diri keluar pukul 04.00 waktu setempat di subuh hari dan langsung diselamatkan KJRI Johor dibawa dan benar-benear dilayani dengan baik.
“Alahamdulillah untuk KJRI Johor saya berterima kasih banyak penangananya saya, lumayan baik sekali, tempat tidur, makan tiga kali, terima kasih saya untuk KJRI Johor bantu kepulangan saya sampai ketemu keluarga dan anak saya di Tarakan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, bantuan dari KJRI kembali sampai ke Tanjung Pinang, kemudian masuk karantina satu minggu. Kemudian lanjutnya, ada dua pilihan. Jika ikut pemerintah harus menunggu sampai 50 orang dan jika dana terkumpul bisa cepat dipulangkan.
“Kalau dana ada kapal gak ada, orangnya sedikit, masih menunggu lagi. Saya memilih mandiri, saya gadai BPKB motor pulang ke Tarakan dari Tanjung Pinang.
Dari Tanjung Pinang saya ke Batam naik veri, satu malam, besoknya terbang dari Batam ke Balikpapan, ikuti uang yang ada bagaimana caranya pulang ke Tarakan dengan ongkos Rp 4 juta,” ujarnya.
Biaya pulang dari Tanjung Pinang ke Batam Rp 500 ribu dengan veri, kemudian menginap di hotel dan taksi menggunakan sisa RP 3,5 juta.
“Alhamdulillah dana itu saya bisa pulang. Pakaiannya saya diambilkan dari KJRI. Awalnya ditelpon majikan saya, katanya tidak kenal sama saya.