Berita DPRD Samarinda

Komisi IV DPRD Samarinda Minta Pelaksanaan PPDB Sediakan Kuota untuk Pendaftaran Manual

Mendekati masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Komisi IV DPRD Samarinda minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda bersiap

Penulis: Sarikatunnisa |
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi pelaksanaan PPDB online di SMPN 22 Samarinda, Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Mendekati masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Komisi IV DPRD Samarinda minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda bersiap.

Sekretaris Komisi Deni Hakim Anwar mengatakan, hingga saat ini memang masih banyak masyarakat yang mengeluhkan seputar persoalan PPDB.

“Kami tidak mau masalah PPDB ini menjadi momok lagi, karena banyak sekali masyarakat yang kondisinya memang tidak menguasai secara maksimal, jalur pendaftaran online,” ungkap Deni.

Ia menyoroti persoalan jaringan internet yang selama ini sering dikeluhkan setiap warga.

Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan hingga saat ini masih ada saja warga yang tinggal di kawasan blank spot area.

Baca juga: Antisipasi PPDB 2023/2024, Komisi IV DPRD Samarinda Minta Pemkot Bangun Sekolah di Beberapa Kawasan

Sehingga hal inilah yang harus dipahami bahwa tidak semua orangtua siswa bisa mendaftarkan anaknya secara online.

“Di situkan otomatis dalam demandnya (permintaan) banyak, sementara sampai saat ini masih banyak daerah blank spot di Kota Samarinda. Otomatis tidak bisa melakukan pendaftaran secara online,” tuturnya.

Ia berharap dari Disdikbud memiliki terobosan atau inovasi mengenai pola PPDB online yang terstruktur.

Bahkan ia menyarankan agar masing-masing sekolah diatur kuota untuk pendaftaran manual PPDB agar bisa memenuhi kebutuhan peserta didik yang baru.

Baca juga: DPRD Samarinda Ingin Orang Tua Hapus Stigma Sekolah Unggulan Agar Sistem Zonasi PPDB Berjalan

“Seperti SMP di daerah Lempake, ketika dia tidak bisa melakukan PBDB online otomatis diberlakukan manualnya, Jadi harus disediakan juga kuota khusus itu manual.

Pendaftar cukup datang ke sekolahnya lalu dibantu dan didampingi oleh tenaga pendidiknya. Karena memang yang ini kita harapkan itu ada pendampingan kepada orangtua murid,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved