Ibu Kota Negara
Dibandingkan IKN, Investasi Transisi Energi Lebih Menarik, Ekonom Singgung Faktor Resesi Global
Dibandingkan dengan IKN Nusantara, investasi di bidang transisi energi menurut Ekonom lebih menarik. Salah satunya adalah faktor resesi global.
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah terus menggenjot pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan mengklaim sudah menarik banyak investor untuk berinvestasi.
Meski begitu, sejumlah pihak menilai investasi di IKN Nusantara ini belum tentu terealisasi menjadi investasi.
Ekonom menyebut faktor resesi global menjadi salah satu pertimbangan bagi para investor untuk berinvetasi.
Pernyatan ini disampaikan Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara.
Menurutnya, ucapan dari negara lain untuk berinvestasi di IKN Nusantara hanyalah sekadar basa-basi.
Dari penilaian Bhima, daripada IKN, investasi pada transisi energi lebih menarik minat investor.
Lantaran transisi energi sejalan dengan kepentingan negara negara G20 untuk mengurangi emisi karbon.
Selasa (15/11/2022) Bhima mengatakan, “Jadi kalau ada yang tertarik ke IKN, ya saya kira itu basa basi menghargai Indonesia sebagai presidensi G20 atau tuan rumah.
Baca juga: Apakah ASN Mau Pindah ke IKN Nusantara Kaltim? Menpan RB: Kalau Dipromosikan dengan Baik, Pasti Mau
Tapi dalam prakteknya mungkin komitmennya belum tentu menjadi realisasi.”
Menurut Bhima ada banyak faktor sulitnya realisasi investasi di IKN.
Salah satunya karena faktor resesi global dan masing masing negara saat ini mementingkan kepentingan domestiknya.
Menurutnya, setidaknya hal itu yang tercermin dari G20 saat ini.
Dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id, Bhima mengatakan, “Optimistis boleh, tapi untuk IKN kan sebenarnya kurang terlalu menarik dibandingkan kesepakatan kesepakatan lainnya di dalam G20 itu sendiri.”
Sebelumnya, pemerintah sedang menggodok regulasi untuk pemberian insentif bagi investor yang menanamkan investasi di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
“Saya bisa memastikan bahwa insentif yang diberikan akan menjadi insentif terbaik di Indonesia,” kata Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono pada hari kedua gelaran pertemuan B20 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (14/11/2022).
Menurut rencana pemerintah, sebanyak 80 persen pembiayaan proyek IKN dari swasta yang memang akan berasal dari berbagai sumber.
Baca juga: IKN Nusantara Siap-siap Diserbu Investor, Bahlil Pastikan RPP Rampung November Ini
Sementara, anggaran negara hanya akan membiayai 20