Berita Balikpapan Terkini
Kadin dan Iwapi Balikpapan Dukung Penyaluran Bakat Anak
amar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mensupport kegiatan penyaluran bakat anak-anak
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Balikpapan dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mensupport kegiatan penyaluran bakat anak-anak
Ditengah kesibukannya yang berperan sebagai pembina bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Kadin dan Iwapi ingin terus mendukung organisasi kemasyarakatan dari berbagai sektor.
Bersama Sunday Class melalui gelaran Kids Fun Fest, yang berlangsung di Atrium Plaza Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Minggu (4/12/2022).
Dengan mengusung Let Kids Be Kids, lomba ini meliputi, tari daerah anak, fashion anak, mewarnai dan menyanyi solo.
Menurut Yuli Sinta Novianti, selaku Ketua Iwapi Kota Balikpapan, setiap organinasi adalah pekerja sosial bukan hanya pelaku usaha saja.
Baca juga: Ketua Kadin Kaltim Sebut Kenaikan UMP 2023 6,2 Persen Masih Wajar
Baca juga: KPK Sinergi Bersama Kadin Kaltim, Cegah Terjadinya Tindak Korupsi Demi Dunia Usaha
"Jadi selama kegiatan tersebut positif, serta bisa membantu tumbuh kembang masyarakat maupun anak-anak, pasti kita support," ujarnya.
"Sebab anak-anak ini adalah aset bangsa, mereka estafetnya kita. Sangat disayangkan, kalau kita tidak dukung itu," tandasnya.
Apalagi Yuli menyayangkan, dalam dunia digital yang semakin maju. Anak-anak banyak menikmati lagu, yang bukan seusia anak pada umumnya.
"Rasanya miris, ketika melihat anak-anak lebih fasih, menyanyikan lagu yang bukan seusia mereka," ungkapnya.
Hal ini, akan mempengaruhi menimbulkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak berkualitas.
"Karena dari dasarnya ya, usia mereka yang dini saja sudah diberi segala hal yang instan. Semua serba gadget," papar Yuli.
"Jadi dunia anak yang alami sudah surut, kian menghilang. Hal ini kan juga mempengaruhi pola pikir mereka," imbuhnya.
Adapun hal tersebut, Yuli mempertegas akan terselenggaranya event tersebut, untuk benar bisa mengembalikan dunia anak yang sesungguhnya.
Contohnya ketika pada lomba, ia menegaskan untuk mendiskualifikasi peserta, yang menggunakan riasan make up. Sehingga akan mempengaruhi pengurangan poin terhadap penilaian.
Baca juga: Pembangunan IKN Diragukan, Kadin Sebut Pengusaha Tertarik Bangun Ibu Kota Negara
"Kembalikan anak-anak kepada lugunya anak-anak. Jangan seolah-olah mengikuti suatu kegiatan, anak-anak diubah tidak menjadi sosok anak-anak," pungkas Yuli.
"Itu bukan keinginan anak-anak, melainkan kemauan dari orang tuanya. Betapa sayangnya ketika kulit mulusnya anak-anak dipoles dengan riasan, yang belum waktunya kulit mereka mengenal itu," tambahnya.
Adapun hal ini, Yuli menuturkan pesan kepada seluruh pegiat event organizer, agar menyesuaikan acara dengan tema.
“Buatlah event sesuai dengan temanya. Event yang memiliki pesan dan edukasi,” kata Yuli.
“Kita bantu edukasi mereka, dengan tidak merubah sifat asli anak-anak. Untuk itu kami support sekali event ini,” ucapnya. (*)