Di Medsos Ramai Dibahas Masjid Al Jabbar Pakai Dana APBD Rp 1 T, Ridwan Kamil: Disepakati Musrenbang

TRIBUNKALTIM.CO - Hingga hari ini, Jumat (6/1/2023) nama Ridwan Kamil masih masuk deretan trending topic Twitter terkait dengan pembangunan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil disentil seorang warganet terkait dengan dana pembangunan Masjid Al Jabbar dari APBD sebesar Rp 1 Triiun.

Bahasan seputar pembangunan Masjid Al Jabbar dengan dana APBD ini kemudian diunggah Ridwan Kamil di medsos pribadinya, hingga kemudian semakin banyak warganet yang menanggapi.

Hingga tak sedikit warganet yang mengkritik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil soal urgensi pembangunan Masjid Al Jabbar yang menelan dana hingga Rp 1 triliun dan juga masalah transportasi publik.

Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, semua program termasuk proyek Masjid Al Jabbar sudah disepakati dalam Musyawarah Rencana Pembangungan (Musrenbang).

"Dia (netizen) menyampaikan substansi, saya jawab panjang lebar.

Kewajiban warga negara membayar pajak, membelanjakannya kewenangan penyelenggara negara.

Prosesnya demokratis dimulai dari bawah di Musrenbang.

Kenapa gak diajak? Kan gak semua bisa satu-satu diajak, namanya referundum.

Maka sistem demokrasi kita perwakilan, saya hanya fokus di situ saja," kata Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/1/2023).

Ia mengatakan, pro dan kontra dalam proses pembangunan merupakan dinamika wajar.

Namun, kata Kang Emil, dalam konteks Masjid Al Jabbar banyak juga warga yang setuju.

Baca juga: Daftar 10 Masjid Rancangan Ridwan Kamil Selain Al Jabbar, Kubah 99 di Makassar juga Ada di Palestina

"Bahwa dia (netizen) tidak setuju, ya di pembangunan ini mah tidak mungkin ada yang 100 persen setuju.

Cuma mayoritas yang setuju kan gak bersuara, coba kalau disurvei, bersuara.

Jadi bagi saya mah, saya pemimpin yang berdialog," tuturnya.

Kang Emil pun mengaku punya pilihan untuk tidak menjawab kritikan netizen.

Namun, ia tetap menyampaikan hak jawabnya.

"Saya punya pilihan untuk diam, tidak ada riak-riak dinamika itu sebuah pilihan.

Tapi saya jawab, di dalam jawaban pasti ada kepuasan ada ketidakpuasan.

Sayanya biasa saja," kata dia.

"Apa yang menjadi substansinya sudah dijawab.

Jadi biasakan berargumentasi dengan substansi jangan membahas sentimen sekunder.

Baca juga: Ridwan Kamil Trending, Pembangunan Masjid Al Jabbar Pakai APBD Disentil di Medsos, Jawaban Kang Emil

Yang sering terjadi di media sosial itu membahas hal sekunder, gaya bahasa lah, cara lah, bukan substansinya," paparnya.

Melalui Instagram, Ridwan Kamil memberikan tanggapannya.

Menurut Ridwan Kamil, pembangunan Masjid Al Jabbar sudah disepakati dalam Musrenbang.

"Penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang," kata Ridwan Kamil dikutip dari Instagram @ridwankamil pada Kamis (5/12/2023).

Lebih lanjut Ridwan Kamil mengatakan bahwa semua tempat ibadah memang bisa dibangun menggunakan dana dari negara.

"Masjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif," ujar Ridwan Kamil seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJabar.id di artikel berjudul Tanggapan Ridwan Kamil soal Kritik Pembangunan Masjid Al Jabbar, Sebut Memenuhi Aspirasi Rakyat.

"Masjid Istiqlal dibiayai 7 Milyar rupiah di tahun 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura," lanjutnya.

Adapun pembangunan Masjid Al Jabbar ini disebutkan oleh Ridwan Kamil sebagai salah satu aspirasi rakyat.

"Jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai ormas Islam menitipkan aspirasi rakyat Jawa Barat agar dibangun Masjid Raya Provinsi sejak 7 tahun yang lalu," tutur Ridwan Kamil.

"Dan itulah yang kami lakukan: memenuhi dan membangun aspirasi rakyat.," pungkasnya.

Beberapa publik figur nampak turut meninggalkan komentar mereka pada unggahan Ridwan Kamil.

"#tongganggugubernuraing," tulis Irfan Hakim.

"Sehat selalu pa Gub. Haturnuhun utk Masjid Al Jabbar nya," tulis Manshur Praditya.

Sebagai informasi Masjid Al Jabbar dibangun sejak 2017 hingga selesai pada 2022, berlokasi di Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.

Bangunannya memiliki luas 21.799.20 meter persegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 1 triliun.

Masjid Al Jabbar secara resmi dibuka untuk umum pada Jumat (30/12/2022) lalu.

Baca juga: Tak Hanya Masjid Al Jabbar, Daftar Karya Arsitektur Ridwan Kamil Lainnya, Ada di Palestina dan China

Profil Masjid Al Jabbar

Dikutip dari TribunJabar.id, Masjid Al Jabbar dibangun sejak tahun 2017 dan selesai tahun 2022 dengan total anggaran Rp 1 triliun.

memiliki luas tapak bangunan 2,9 hektare; area danau 6,93 hektare; luas plaza, parkir, dan area hijau mencapai 11,163 hektare.

Kubah Masjid Al Jabbar mencakup luas sekitar 1 hektare yakni 99x99 meter, tanpa ada tiang penyangga di tengahnya.

Masjid ini memiliki lantai dasar termasuk museum dengan luas 11.238,20 m2, lantai 1 seluas 8.329 m2, dan lantai mezanin atau balkon seluas 2.232 m2, sehingga total luas bangunan utama 21.799,20 m2.

Adapun pada eksteriornya memiliki selasar penghubung atau portico seluas 4.238,60 m2, selasar terbuka depan masjid seluas 2.539 m2, kolam reflektif seluas 5.489 m2, dan plaza 5.163 m2, sehingga jumlah luas eksterior 17.429,60 m2.

Terdapat juga ribuan kaca patri menjadi dinding masjid.

Bangunannya mengandung ornamen khas Jawa Barat dan dunia.

Daya Tampung

Dengan luasnya kawasan danau Gedebage dan sekitarnya tersebut menjadi gambaran betapa megahnya Masjid Al Jabbar.

Diketahui kapasitas Masjid Al Jabbar dapat menampung 30 ribu jemaah hingga 50 ribu jemaah.

Baca juga: Ridwan Kamil Resmikan Masjid Al Jabbar, Zulkifli Hasan Doakan Kang Emil Dapat Jabatan Lebih Tinggi

(*)

Berita Ridwan Kamil Lainnya

Berita Masjid Al Jabbar Lainnya