Berita Kukar Terkini

3 Upaya DP3A Kutai Kartanegara Turunkan Angka Pernikahan Dini

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara menempuh 3 upaya untuk menurunkan angka pernikahan dini.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Sekretaris DP3A Kutai Kartanegara, Hero Suprayetno. (TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara menempuh 3 upaya untuk menurunkan angka pernikahan dini.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan catatan yang dimiliki Pengadilan Agama Tenggarong, ada 103 perkara pengajuan dispensasi nikah pada tahun 2022 lalu.

Banyaknya dispensasi nikah anak dibawa umur terjadi berbagai faktor. Diantara putus sekolah dan married by accident (MBA) atau hamil duluan.

Sekretaris DP3A Kutai Kartanegara, Hero Suprayetno mengatakan, pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap permasalahan ini.

Baca juga: 103 Pasangan di Bawah Umur Daerah Kukar Ajukan Dispensasi Nikah

DP3A Kukar rutin menjalin komunikasi dengan Kantor Kementerian Agama serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar.

Pihaknya terus berupaya memberikan edukasi pencegahan pernikahan dini, naik melalui sekolah hingga rumah ibadah.

"Sudah jalan terus edukasinya (di sekolah-sekolah)," kata Hero, Kamis (26/1/2023).

Menurutnya, edukasi sangat penting untuk digalakkan di sekolah-sekolah. Supaya anak-anak dibekali dengan pengetahuan tentang resiko yang akan dihadapi ke depan.

Baca juga: Cuaca Kukar Hari Ini, Tenggarong pada Siang Berawan, Malam Berpotensi Hujan

Selain itu, jika pikiran selalu positif dan memahami tentang hal-hal yang beresiko terhadap tindakan yang menyimpang, maka bisa mencegahnya.

"Makanya ada beberapa sekolah yang harus segera dideklarasikan menjadi sekolah ramah anak. Harapan kita ini bergerak secara masif," jelasnya.

Saat ini, DP3A Kukar menyiapkan program Bekesahan. Yakni program ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi.

Program ini akan melakukan pendekatan advokasi kepada pelajar, guru dan orang tua terhadap pencegahan pernikahan dini, kekerasan maupun perilaku seksual.

Baca juga: DPRD Kaltim Minta Polisi Usut Truk Angkut Batubara Terguling di Ruas Jalan Umum Samarinda-Kukar

Program bekesahan rencananya akan diagendakan setiap bulan hingga tiga bulan sekali, melalui aplikasi Zoom Meeting.

"Kami masih terus menyiapkan teknologi informasi untuk sosialisasi itu. Dan jadwalnya disesuaikan dengan sekolah," pungkas Hero. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved