Ekonomi dan Bisnis

Dampak Pandemi Covid-19, Maskapai Regional di Eropa Gagal Bangun Bisnisnya, Nyaris Bangkrut

Maskapai regional terbesar di Eropa, Flybe, resmi menghentikan penjualan tiket penerbangan dan membatalkan semua penerbangannya ke berbagai jurusan.

Editor: Budi Susilo
AFP/Geoff Caddick/The New York Times
Armada pesawat propeller Flybe saat take off. Seorang Juru bicara Interpath mengatakan Flybe hanya akan mempertahankan 45 dari 321 karyawannya untuk saat ini. 

TRIBUNKALTIM.CO, LONDON - Dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh maskapai regional yang berbasis di Eropa.

Ya, maskapai itu ialah Flybe, yang kini dikabarkan gagal membangun bisnisnya lagi, informasinya nyaris bangkrut.

Seperti apa kondisi keuangan maskapai Flybe ini, apakah akan bisa bertahan pada tantangan ke depan? 

Maskapai regional terbesar di Eropa, Flybe, resmi menghentikan penjualan tiket penerbangan dan membatalkan semua penerbangannya ke berbagai jurusan karena kondisi keuangan perusahaan yang semakin parah.

Baca juga: Dampak Covid-19 Jadi Momen Positif untuk Dongkrak Omzet Penjualan Endhifa Bakery Balikpapan

Ada indikasi kuat, maskapai penerbangan berbasis di Inggris tersebut sedang di ambang kebangkrutan.

Di situs resminya, Flybe telah memasukkkan dokumen permohonan perlindungan diri kebangkrutan ke otoritas di Inggris.

Flybe telah menghentikan perdagangan dan semua penerbangan dari dan ke Inggris yang dioperasikan oleh Flybe telah dibatalkan dan tidak akan dijadwal ulang.

"Jika Anda dijadwalkan terbang menggunakan Flybe hari ini atau di masa mendatang, harap tidak menuju bandara kecuali Anda sudah mengatur penerbangan alternatif dengan maskapai lain," sebut Flybe dalama pernyataan resminya di website perusahaan.

Sayangnya, Flybe tidak membantu pelanggannya yang kecele mencari penerbangan alternatif.

Dikutip dari Russia Today, Senin (30/1/2023), berkantor pusat di Birmingham, Flybe telah menjadi maskapai penerbangan regional terbesar di Eropa sebelum pandemi virus corona (Covid-19).

Baca juga: Isran Noor Minta Maskapai Penerbangan Perketat Prokes bagi Pelaku Perjalanan demi Cegah Covid-19

Flybe mengangkut sekitar 8 juta penumpang per tahun melalui 81 bandara di seluruh Inggris dan Eropa.

Flybe kali pertama didorong ke administrasi pada Maret 2020, saat pasar perjalanan dilanda aturan pembatasan akibat pandemi Covid-19.

Perusahaan sempat kembali beroperasi dalam skala lebih kecil pada April 2022, setelah bisnis dan asetnya dibeli oleh Thyme Opco, entitas yang terkait dengan hedge fund Amerika Serikat (AS) Cyrus Capital.

Namun, Flybe gagal membangun kembali bisnisnya di tengah dampak pandemi yang masih ada pada industri penerbangan dan persaingan dari operator berbiaya rendah yang lebih mapan.

Akhir Januari 2023 Flybe resmi menghentikan penjualan tiket penerbangan dan membatalkan semua penerbangannya ke berbagai jurusan karena kondisi keuangan perusahaan yang semakin parah.

Flybe merupakan salah satu maskapai regional terbesar di Eropa.

Pengadilan Tinggi Inggris telah menunjuk David Pike dan Mike Pink dari firma penasihat keuangan Interpath sebagai administrator bersama Flybe.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Kesulitan dengan Aturan Baru Pemkot Balikpapan, Soroti Kewajiban Swab Test

Pike mengatakan bahwa perusahaan akan mencari investor baru untuk menyelamatkannya dari kehancuran finansial total.

Seorang Juru bicara Interpath mengatakan Flybe hanya akan mempertahankan 45 dari 321 karyawannya untuk saat ini.

Ilustrasi pesawat.
Ilustrasi pesawat. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Ia mencatat, sekitar 75.000 pelanggan Flybe yang memiliki pemesanan di masa mendatang akan terpengaruh oleh pembatalan penerbangan.

Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) Inggris mengumumkan bahwa penumpang Flybe yang tidak dapat lagi menggunakan tiketnya akan ditawarkan diskon untuk penerbangan menggunakan maskapai lain.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hentikan Penjualan Tiket, Maskapai Penerbangan Regional Terbesar Eropa Flybe di Ambang Bangkrut

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved