Berita Kaltim Terkini

Faktor Melahirkan di Luar Layanan Faskes Tinggi, Jadi Salah Satu Risiko Kematian Ibu Hamil di Kaltim

Risiko kematian ibu hamil di Kaltim diakui sudah ditekan meski ada faktor kecenderungan masih adanya ibu yang melahirkan di luar layanan faskes.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr Jaya Mualimin. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

"Sudah cukup tinggi, tapi jangan melihat persentase itu, masih ada masyarakat yang melahirkan diluar faskes, itu cukup tinggi, kami meminta seluruhnya 100 persen karena sebenarnya itu harus," tukasnya.

Yang perlu disorot 5,14 persen masih melahirkan dibantu dukun dan menjadi PR bagi pihaknya.

Meski, ada juga dibantu tenaga kesehatan tetapi bukan di pelayanan faskes.

Baca juga: Menteri LHK Luncurkan Penyelesaian Tata Batas Menuju Kawasan Hutan, Ini Luasan di Kaltim dan Kaltara

Misal di kampung masyarakat memanggil bidan ke rumah, yang sebetulnya tidak boleh dilakukan, karena dirumah tidak dilengkapi sarana dan prasarana yang kompeten.

"Banyak faktor sebetulnya, tidak hanya penyebab langsungnya, yang memang jadi program kita, dari data capaian kita cukup bagus, nah mengapa masih ada kematian, berarti ada faktor lainnya," tandas dr. Jaya.

Lebih lanjut, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan namun tidak di fasilitas kesehatan juga tercatat pihaknya sebanyak 676 persalinan dari 61.723 total persalinan.

"Hal ini tentu saja berisiko terhadap kematian ibu maupun bayi baru lahir (neonatal). Ini bisa dilihat dari tempat kematian ibu masih ada kematian di rumah 9 persen, jalan 3,9 persen, meskipun sebagian besar kematian masih terdapat di Rumah Sakit dengan 80,5 persen dan di Puskesmas 5,2 persen," tuturnya.

dr. Jaya turut menjelaskan, umur ibu saat meninggal di rentang 20-34 tahun, terbanyak 51.2 persen.

Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Kaltim Tuntas Dimulai Februari, Pemprov Kaltim Siapkan 40 Ribu Kuota

Usia lebih dari 35 tahun 41.9 persen dan dibawah 19 tahun 3,5 persen.

"Karena usia hamil terbanyak pada usia 20-35 tahun, dan usia resiko tinggi saat hamil adalah lebih dari 35 tahun," ujarnya.

Dinkes Kaltim sendiri berupaya edukasi untuk pelayanan kesehatan ibu difasilitasi melalui Kelas Ibu Hamil.

Terlaporkan bahwa 91,48 persen puskesmas 172 puskesmas dari 188 total puskesmas dengan >50 persen desa di wilayah kerja puskesmasnya sudah melaksanakan kelas ibu hamil.

"Jumlah ibu hamil yang ikut kelas ibu sebanyak 25.722 atau hanya 38,64 persen dari sasaran bumil dan keluarga/ suami yang ikut dalam kelas ibu tersebut hanya 2.056 orang (3 persen) saja," kata dr. Jaya.

Baca juga: OPD di Pemprov Kaltim Segera Selesaikan Lelang, Sri Wahyuni Beber Ada Enam yang Belum

39,7 persen puskesmas yang mengalami kasus kematian adalah puskesmas yang tidak berada di dalam perkotaan/kabupaten kota.

60 persen puskesmas di dalam kota yang mengalami kasus kematian, Kabupaten Kukar dengan kasus kematian terbanyak 24 kasus tahun 2022.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved