Berita Kaltim Terkini

Penyebab Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Kaltim Sebut Rendahnya Pelayanan pada Bayi Baru Lahir

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyatakan, ada beberapa hal krusial yang harus dituntaskannya, sebelum berakhir masa tugas September 2023.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
providencemidwifery.com
Ilustrasi - Dokter saat menangani persalinan. (providencemidwifery.com) 

"Memerlukan analisis mendalam terkait faktor penyebab langsung dan tidak langsung dari kematian tersebut," ujarnya.

Dinkes Kesehatan Kaltim pun mendorong agar data sarana dan prasarana terkait pelayanan bayi baru lahir tersedia. Sarana dan prasarana berstatus tercukupi standar minimal, yang artinya masih jauh dari optimal.

"Tenaga kesehatan terlatih penanganan kegawatdaruratan neonatal juga masih sangat kurang, ini yang juga masih akan kami dorong di tahun 2023 menekan risiko neonatal," pungkasnya.

Baca juga: Pemprov Kaltim Tarik Wisatawan dengan Benahi Infrastruktur Akses Pariwisata Kurang Memadai

Grafis

Data Trend Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Kaltim:

- Tahun 2020 = 92

- Tahun 2021 = 168

- Tahun 2022 = 73

Data Trend Kematian Neonatal di Kaltim:

- Tahun 2020 = 525

- Tahun 2021 = 558

- Tahun 2022 = 448

Baca juga: Ekonomi Indonesia akan Tumbuh 5 Persen, Banyak Investor Dunia Bangun Pabrik di Luar Jakarta

Data Trend Kematian Bayi di Kaltim:

- Tahun 2020 = 662

- Tahun 2021 = 702

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved