Berita Balikpapan Terkini

Sengketa Lahan Kodam VI/Mulawarman dan Masyarakat Belum Temui Titik Terang

Saling klaim lahan di kawasan Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur belum menemui titik terang

TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
Kapendam VI Mulawarman Letkol Arm Kukuh Dwi Antono, Selasa (31/1/2023). Dirinya menjelaskan terkait persoalan lahan di kawasan Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Saling klaim lahan di kawasan Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur belum menemui titik terang.

Dimana ini konflik lahan antara Kodam VI/Mulawarman dengan masyarakat RT 37 Manggar, Balikpapan. Beberapa kali mediasi rupanya tak membuahkan hasil.

Warga sekitar merasa tergusur dengan upaya pematokan sepihak dari Kodam VI/Mulawarman. Mereka merasa memiliki lahan yang dinamai Kampung Toraja itu, terlebih sudah bermukim sejak 1965.

Kapendam VI Mulawarman Letkol Arm Kukuh Dwi Antono menepis anggapan yang berbunyi bahwa pihaknya hendak menggusur pemukiman warga.

Baca juga: Setahun Tugas Misi Perdamaian di Afrika Tengah, 172 Personel Kodam VI/Mulawarman Balik Kandang

Kata dia, pihaknya justru menghindari adanya upaya pemindahan paksa warga atas kepentingan Kodam VI Mulawarman.

"Tidak sama sekali terbesit kita untuk menggusur mereka, sehingga pada saat melakukan kegiatan pematokan itu ya kita berdasarkan dari koordinat yang ada," tegas Kukuh, Selasa (31/1/2023).

Dia mengaku lahan itu akan dipergunakan untuk realisasi program ketahanan pangan mengingat Kalimantan Timur sudah ditetapkan sebagai area IKN Nusantara.

Disamping itu dirinya memaklumi, gelombang protes itu juga lantaran ditambah lokasi lahan yang memang bersampingan. Karenanya perlu dipertemukan.

Kukuh mengklaim, sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan warga. Hasilnya memang tidak sampai menemui kesepakatan bersama.

Baca juga: Kodam VI/Mulawarman Gelar Piala Pangdam Cup Diikuti 132 Santri

Meski demikian, Kukuh memastikan, pihaknya berkenan untuk kembali memfasilitasi waktu dan tempat untuk kembali bermediasi.

"Kalau dari yang sebelumnya, (mediasi) itu belum sampai tuntas. Nanti akan kita fasilitasi kembali, mungkin kita menggandeng pemerintah daerah dan pertanahan kota," ucapnya.

Hanya saja, di tengah momen ketidakcocokan ini, Kukuh berharap tak ada pihak yang justru mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi, apalagi sampai pada tahap anarkis. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved