Berita Balikpapan Terkini

SKK Migas Targetkan Proyek Indonesia Deepwater Development Rampung Tahun Ini

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menargetkan proses alih kelola Blok Indonesia Deepwater Development

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
DOK/SKK MIGAS
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. DOK/SKK MIGAS 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), menargetkan proses alih kelola Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) di wilayah perairan Kutai Kartanegara rampung pada awal tahun 2023 ini.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, PT Chevron Pacific Indonesian yang merupakan operator sebelumnya, sudah mencapai kesepakatan dengan calon investor yang akan mengambil alih pengelolaan Blok IDD tersebut.

"Kedua belah pihak sudah sepakat baik Chevron maupun si calon Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang akan mengambil alih sudah sepakat di kuartal I diselesaikan," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Tribunkaltim.co hari ini, Selasa (31/1/2023).

Meski tak menyebut calon investor yang dimaksud, Dwi memastikan proyek Blok IDD sudah menemui titik terang dan akan segera tuntas.

Baca juga: Wakil Kepala SKK Migas Beri Apresiasi Upaya Pertamina Hulu Mahakam Tekan Decline Rate

Baca juga: 25 Lembaga yang Tak Pindah ke IKN Nusantara, Mulai BMKG, SKK Migas Hingga LPSK

Lebih lanjut, Dwi menambahkan, pekan depan Chevron masih harus melengkapi sejumlah data yang diperlukan.

"Dan juga akan ada permintaan untuk meyakinkan lagi ke SKK Migas bahwa tidak ada masalah terkait aset IDD. Setelah itu di kuartal I akan bisa deal,"jelasnya.

Sementara itu, Deputi Eksplorasi pengembangan dan manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan, pihaknya menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat sebesar 90 persen dibanding capaian tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk investasi tahun, SKK Migas menargetkan angka investasi sebesar USD 1,7 miliar.

Selain itu, lifting minyak di sepanjang 2022 lalu mencapai 612.000 bpod, atau lebih rendah dari target yakni 703.000 bpod.

Nilai tersebut juga lebih rendah jika dibanding dengan realisasi tahun 2021 sebesar 660.300 bpod.

Sedangkan Di tahun 2023, SKK Migas menargetkan lifting minyak mencapai 660.000 bpod.

Baca juga: SKK Migas Kalsul Masif Tanam Pohon untuk Kurangi Emisi dan Gas Karbon

Tak hanya itu, realisasi salur gas di tahun 2022 mencapai 5.347 juta MMSCFD atau lebih rendah dari realisasi tahun 2021 sebesar 5.505 juta MMSCFD.

Realisasi tahun 2022 ini juga tidak mencapai target sebesar 5.800 juta MMSCFD. Sehingga di tahun 2023 ini, target salur gas ditargetkan mencapai 6.160 juta MMSCFD. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved