IKN Nusantara

3 Pesan Menteri PUPR di Pembangunan IKN Nusantara, Estetika, Kualitas, Lingkungan

3 pesan Menteri PUPR di pembangunan IKN Nusantara, estetika, kualitas, lingkungan

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah sedang mengebut pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Pasalnya, IKN Nusantara ditargetkan siap menjadi Ibu Kota Indonesia pada 2024 mendatang.

Dalam waktu dekat ini, Presiden Jokowi dijadwalkan kembali mengecek progres pembangunan IKN Nusantara.

Meski sedang kejar tayang membangun infrastruktur, namun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengingatkan prinsip pembangunan di IKN Nusantara.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Hadi Muljono, pembangunan di IKN Nusantara wajib memerhatikan 3 faktor.

Baca juga: Sambut IKN Nusantara, Samarinda Bangun Kompleks Modern, Ada Driving Golf dan Plaza

Yakni estetika, kualitas yang dibangun, serta keberlanjutan lingkungan.

"Visi Smart Forest City harus menjadi panduan dan orientasi kita bekerja.

Hati-hati, harus seminimal mungkin menebang pohon dan mengupas tebing. Justru kita manfaatkan pohon dan tebing yang ada untuk lanskap view kawasan yang bagus," kata Basuki, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Selasa (7/2/2023).

Implementasinya dilakukan dengan membatasi secara ketat penebangan pohon eksisting yang betul-betul sesuai dengan rencana manfaat jalan dan tapak bangunan, serta mempertahankan bentang alam yang ada di lapangan di bawah pengawasan ketat konsultan manajemen konstruksi dan supervisi pekerjaan.

Dalam tinjauannya baru-baru ini, Basuki mengatakan bahwa sejauh ini progres fisik infrastruktur IKN keseluruhan sudah mencapai 14 persen.

Hingga saat ini sudah 31 paket dikerjakan oleh kontraktor, konsultan manajemen konstruksi dan supervisi, antara lain pekerjaan land development, hunian pekerja, jalan logistik, jalan tol, embung dan drainase, intake air baku, kantor kementerian koordinator, sumbu kebangsaan, kompleks kantor dan istana negara.

Dia juga berpesan agar kendaraan Over Dimension dan Overload (ODOL) tidak melintas di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

"Saya tegas soal ODOL, sudah ada aturannya. Kita harus memberi contoh yang baik, untuk truk angkut material jangan overload," imbuh Basuki.

Kemudian Basuki meminta agar setiap unit rumah susun (rusun) pekerja konstruksi ditempati maksimal 8 pekerja, sehingga kamar lebih lega.

Basuki menginstruksikan agar rusun pekerja konstruksi ditambah dengan kipas angin atau blower minimal 2 unit di setiap lorong rusun guna memperbaiki sirkulasi udara dan meredam udara panas.

Adapun total rusun pekerja konstruksi yang kelar dibangun adalah sebanyak 22 tower dengan daya tampung 14.000 pekerja.

Selanjutnya Basuki meninjau progres pembangunan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter per detik yang akan dilengkapi dengan jaringan pipa transmisi untuk mendukung penyediaan air baku di IKN. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved