Berita Nasional Terkini

Viral dan Disorot Mahfud MD, Terkuak Pelaku Penganiayaan Anak Panti Asuhan di Palembang Positif HIV

Inilah deretan fakta pemilik panti asuhan di Palembang viral aniaya anak asuh, pelaku positif HIV hingga disorot Mahfud MD.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase TribunKaltim.co via Istimewa
Pelaku penganiayaan (kiri) dan Mahfud MD (kanan): Inilah deretan fakta pemilik panti asuhan di Palembang viral aniaya anak asuh, pelaku positif HIV hingga disorot Mahfud MD. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah deretan fakta pemilik panti asuhan di Palembang viral aniaya anak asuh, pelaku positif HIV hingga disorot Mahfud MD.

Belum lama ini viral di media sosial video kekerasan yang diduga dilakukan oleh seorang pengurus sebuah panti asuhan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/2/2023).

Dalam keterangan video yang beredar, aksi kekerasan tersebut terjadi di panti asuhan Fisabilillah Al-Amin, Palembang.

Pada rekaman yang beredar, tampak pengasuh panti tersebut bernama Hidayatullah, berkali-kali menganiaya beberapa anak panti.

Baca juga: Pengkauan Mengejutkan Shane Lukas, Ditipu Eks Anak Pejabat Pajak Sebelum Mario Dandy Satrio Aniaya D

Belakangan diketahui, pria pemilik panti asuhan tersebut bernama Hidayatullah (40)

Kini sang pemilik ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap 18 anak panti asuhan Fisabilillah Al-Amin.

Hidayatullah merupakan pemilik panti asuhan yang terletak di Kelurahan 3 Ilir Palembang.

Berikut sejumlah fakta kasus penganiayaan anak panti asuhan.

1. Jadi Tersangka

Hidayatullah (51), ditetapkan menjadi tersangka penganiayaan anak asuhnya oleh penyidik Satres Polrestabes Palembang.

Memakai baju tahanan Polrestabes Palembang, Hidayatullah terlihat lemas dihadirkan dalam konferensi pers kasus penganiayaan yang dilakukannya di Mapolrestabes Palembang.

"Sudah, nanti perkembangan kita update kembali. Hingga saat ini sudah 24 saksi diperiksa dan masih kita akan lakukan pengembangan," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Mokmahad Ngajib, Senin, (27/2/2023).

Baca juga: Dua Motif Mario Dandy Aniaya David, Psikolog Forensik Sebut Ada Dugaan Ingin Cari Sensasi Rasa Hebat

2. Pelaku Positif HIV

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, Hidayatullah dinyatakan positif HIV.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengatakan meski pemilik panti asuhan positif HIV, para anak-anak yang berada di panti dipastikan tidak tertular.

"Anak-anak yayasan panti asuhan Fisabilillah Al-Amin sudah kami periksa di RS Bhayangkara, dan hasilnya negatif. Tidak ada yang tertular, Alhamdulillah semuanya sehat," paparnya, Senin (27/2/2023), dikutip dari TribunSumsel.com.

Tersangka akan ditahan di tempat khusus di Polrestabes Palembang sembari pihak kepolisian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Palembang.

"Tersangka ditempatkan di tempat yang khusus. Tapi selagi proses hukum berjalan kami juga akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan bagaimana penanganannya," sambungnya.

Polisi masih mendalami terkait dugaan adanya kekerasan seksual kepada anak-anak panti asuhan.

Namun, hasil pemeriksaan sementara belum ada sehingga pelaku dapat dijerat pasal kekerasan terhadap anak.

"Belum ada (kekerasan seksual) yang dialami anak-anak. Masih pendalaman proses penyelidikan, " lanjutnya.

Hingga saat ini sudah ada 24 saksi yang diperiksa terdiri dari anak-anak panti asuhan hingga masyarakat sekitar.

Anggota polisi dari Polrestabes Palembang saat membawa terduga pelaku kekerasan di panti asuhan. Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dinyatakan positif HIV.
Anggota polisi dari Polrestabes Palembang saat membawa terduga pelaku kekerasan di panti asuhan. Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dinyatakan positif HIV. (TribunPalembang/Istimewa)

Baca juga: Aniaya Anak Tiri Hingga Tewas, Pria di Kukar Ini Terancam 20 Tahun Penjara

Berdalih untuk disiplin dan anak-anak tak malas

Dari 39 anak yang ada di panti asuhan, 18 diantaranya mengaku sebagai korban kekerasan baik verbal maupun fisik.

Kekerasan ini dilakukan tersangka karena merasa kesal dengan anak-anak panti asuhan yang malas dan tidak disiplin.

Petugas juga masih mendalami kesaksian dari istri tersangka yang mengatakan Hidayatullah memiliki riwayat gangguan jiwa.

"Informasi dari istrinya memang begitu. Ini juga akan kami buktikan dan sudah komunikasi dengan Rumah sakit Charitas karena di sana dia melakukan pemeriksaan," ucap Kombes Pol Mokhammad Ngajib.

"Tapi untuk kekerasan tersangka melakukan itu dalam keadaan sadar," bebernya.

Sebelumnya, istri tersangka, Rina meyatakan suaminya sempat mengalami gangguan jiwa selama 4 tahun.

"Suami saya pernah alami gangguan kejiwaan dan kurang lebih satu tahun ini sudah sembuh, hanya saja sifat temperamennya masih tinggi," terangnya.

Meski sudah dinyatakan sembuh, tapi sifat tempramen suaminya akan tiba-tiba muncul dan melakukan tindak kekerasan tanpa menginagat apa yang sudah diperbuat.

"Nah tapi setelah apa yang ia lakukan, dia baru sadar dan pasti meminta maaf kepada anak-anak itu," jelasnya.

Baca juga: Siapa itu Mario Dandy? Sang Pacar 3 Kali Peringatkan Sebelum Aniaya Anak GP Anshor Sampai Koma

Ia membenarkan suaminya telah melakukan kekerasan terhadap anak-anak panti asuhan yang videonya sempat viral.

"Benar Bu, kejadiannya itu sekitar 1 atau 2 Minggu yang lalu, untuk pastinya kapan saya juga tidak tahu. Pria itu merupakan suami saya Hidayatullah dia ketua pengurus di asrama di sana," pungkasnya.

Korban Dievakuasi

Saat ini anak-anak korban kekerasan panti asuhan Palembang dipindah ke panti sosial dan akan didampingi Komisi Perindungan Anak Indonesia (KPAI) sampai kondisi anak-anak dan mengalami trauma.

"Mudah-mudahan dengan dipindahkan ke sini trauma healing yang dialami oleh anak-anak ini bisa diatasi. Karena anak-anak ini kan perlu pemulihan secara psikis," Ketua KPAI Palembang Romy Apriansyah Selasa (28/02/2023).

Lebih lanjut dikatakannya bahwa KPAI juga meminta kepada pihak penyidik untuk melakukan pemeriksaan lebih detail lagi manatahu tersangka diduga melakukan tindakan yang tidak hanya menyangkut psikisnya saja.

Tak hanya itu KPAI lakukan pendampingan secara hukum dalam hal ini yakni KPAI mendampingi korban saat akan memberikan kesaksian ke tim penyidik.

Kedua pendampingan secara psikologi seperti treatment kesehatan pasca kekerasan dan treatment trauma healing.

Treatment trauma healing ini akan dilakukan oleh dinas kesehatan kota Palembang melalui puskesmas setempat. Terdiri dari tim psikolog dan tenaga kesehatan.

"Sejauh ini yang sudah masuk di data kami sudah ada lebih dar 4 orang korban, karena pemeriksaan terhadap anak-anak ini kan beda dengan orang dewasa jadi harus soft, santai, karena anak-anak ini kan sedang alami trauma healing berat," katanya.

Baca juga: Pejabat Pajak yang Anaknya Aniaya Orang Dalam Masalah, Disorot Mahfud MD dan KPK

Disorot Mahfud MD

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyoroti kekejaman yang dilakukan oleh pengasuh panti asuhan.

Dalam video itu pengasuh panti asuhan memukul dan menganiaya anak-anak.

Selain itu, kata-kata kotor pun terlontar oleh pengasuh panti asuhan itu.

Mahfud MD pun meminta Polisi mengusut kebenaran video tersebut. Ia menyebut pendidikan kepada anak tidak bisa dilakukan dengan kekerasan.

"Yth. Pemda dan Polda Sumateta Selatan. Apakah video dibawah ini serius terjadi atau sekedar akting utk konten di medsos? Pendidikan kpd siapa pun, termasuk thd anak2 yatim di Panti Asuhan tak boleh main hajar dan main pukul begitu. cc @DivHumas_Polri," tulis Mahfud di Twitter dikutip pada Selasa (28/2/2023). (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved