Berita Kukar Terkini

Kukar Stop Pasokan Sapi dari Pulau Jawa Imbas Wabah LSD

Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menyetop pasokan sapi dari Pulau Jawa untuk sementara waktu

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
ILUSTRASI- Sapi yang ada di Kutai Kartanegara yang masih terbilang aman dari penyakit atau wabah Lumpy Skin Disease (LSD).TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menyetop pasokan sapi dari Pulau Jawa untuk sementara waktu.

Hal itu dikarenakan mewabahnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). LSD yang disebabkan karena virus pox ini tengah mewabah di Pulau Jawa.

Bahkan, virus ini disebut-disebut lebih berbahaya apabila dibandingkan dengan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). 

“Kita perlu waspada, makanya kita tidak bisa mendatangkan sapi dari Jawa. Karena penyakit itu sangat berbahaya sekali," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman, Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: Provinsi Kaltim Sudah Nol Kasus Penyakit Mulut dan Kuku

Baca juga: Hewan Ternak di Berau Masih Terjaga dari Kasus PMK Penyakit Mulut Kuku

Penyakit LSD ini biasa disebut cacar sapi, yang menyerang melalui kontak langsung dengan kulit, darah hewan yang tertular, leleran hidung dan mata, air liur, dan susu.

Penularan tidak langsung terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD. Seperti halnya pakan kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.

Selain itu, dapat terjadi juga penularan secara mekanis melalui vektor, yaitu gigitan nyamuk, lalat dan caplak.

“Jadi begitu dia terkena penyakit itu, langsung menyerang kulit dan kulit itu tembus kebagian daging. Kalau sudah kena, itu seperti cacar yang membusuk di daging,” tuturnya.

Kepada TribunKaltim.co, Aji Gazali menjelaskan apabila sapi sudah terjangkit penyakit LSD, maka dagingnya tidak bisa dikonsumsi lagi.

Baca juga: Kementerian Pertanian Siapkan 800 Ribu Vaksin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku

Jika sapi sudah terinfeksi, maka harus segera diisolasi karena sekali terkena kulit, virusnya akan menyebar ke daging. 

“LSD itu menyerang pada ternak sapi saja, tidak menyerang hewan ternak lain. Jadi sifatnya menular sesama sapi. Tidak seperti PMK yang bisa menyerang kepada kerbau, babi, sapi dan kambing,” sebutnya.  (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved