Berita Berau Terkini
Cara Tingkatkan Kualitas Beras Lokal di Berau, Andalkan Kampung Buyung-Buyung
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi menuturkan, pihaknya terus melakukan peningkatan kualitas beras lokal
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi menuturkan, pihaknya terus melakukan peningkatan kualitas beras lokal.
Lantaran pihaknya mendengar adanya keluhan dari ASN Berau mengenai kualitas beras lokal, yang diwajibkan untuk dikonsumsi oleh pihaknya.
Pihaknya berusaha melalui dari pengolahan hingga mesin giling padi. Meski diakuinya, kualitas beras lokal masih terkendala pada kadar air pada beras.
Apalagi sekarang musim hujan, pada saat petani panen pengeringannya yang susah.
Baca juga: Pemkab Berau Salurkan Beras Lokal Masing-Masing 10 Kg kepada ASN, Dorong Petani Tingkatkan Produksi
"Untuk melakukan penggilingan harus dalam keadaan kering dengan presentase kekeringan sekitar 10 sampai 14 persen,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (9/4/2023).
Jika dilihat pada masa pengambilan beras selalu dalam kondisi bagus.
Namun, pada saat pendistribusian kepada ASN, ada beras yang tidak diambil sehingga menyisakan stok atau pasokan.
Kemungkinan, kata Junaidi, beras yang tersimpan cukup lama tersebut baru bisa disalurkan pada bulan selanjutnya.
“Tapi usaha kami di lapangan sudah maksimal. Kami akan usulkan pengadaan dryer untuk beberapa gabungan kelompok tani (Gapoktan) pada APBD perubahan. Untuk memudahkan pengeringan padi,” terangnya.
Baca juga: Tindaklanjuti Program Konsumsi Beras Lokal Berau, Bupati Berikan secara Simbolis Kepada ASN
Dengan bantuan mesin tersebut bisa dipastikan mampu memaksimalkan kualitas beras lokal. Berbeda dengan kondisi basah yang kadar airnya masih tinggi akan menghasilkan beras yang kurang bagus.
Di mana kondisi tanah di Kabupaten Berau juga memengaruhi rasa beras itu sendiri.
Tanah di Berau ini kadar asamnya tinggi dan itu bisa memengaruhi rasa beras.
"Biaya pengolahan tanah itu cukup tinggi, untuk bisa menanam dalam tanah yang kualitasnya bagus,” urainya.

Andalkan Kampung Buyung-Buyung
Saat ini produksi beras lokal untuk ASN masih mengandalkan Kampung Buyung-buyung sebagai penyuplai utama.
Sementara, belum ada perluasan cetak sawah. Hanya terus dipantau para petani terus menanam padi atau komoditas lain.
Untuk mendukung hal itu juga, pihaknya terus melakukan perbaikan jalan usaha tani.

Baik dari APBD murni maupun perubahan nantinya yang terus ada setiap tahunnya.
Berpatokan pada titik koordinat pertanian yang ada. Yang mana kewenangan Distanak Berau sekitar 100 meter saja. Diluar itu menjadi kewenangan DPUPR Berau.
“Usulan itu tidak bisa langsung diakomodir. Apalagi yang sampai berkilo-kilo meter panjangnya. Kalau kami paling hanya 100 meter saja,” tutupnya. (*)
PKK Berau Kunjungi 4 Anak Terdampak Stunting, Beri Bantuan hingga Edukasi |
![]() |
---|
Tunjangan Profesi Guru di Berau Capai Rp32,2 Miliar, Tersalur Langsung ke Rekening hingga Juni |
![]() |
---|
Khidmat HUT ke-80 RI di Berau, Bupati Sri Juniarsih Ajak Warga Jaga Persatuan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Suku Banua Berau Jaga Tradisi, Timbang Bayi Lahir di Bulan Safar Pakai Buah untuk Harapan Baik |
![]() |
---|
Keraton Sambaliung Berau: Raja Alam Pantas Sandang Gelar Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.