Berita Kaltim Terkini

Tarif Tol Balsam Naik, Aji Muhammad: Warga Punya Pilihan, Ada Jalan Alternatif

Diketahui, pihak pengelola Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) kini telah melakukan penyesuaian tarif baru

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 398/KPTS/M/2023, tarif Tol Balsam kini naik sebesar 16,7 persen berdasarkan melihat laju inflasi, Dinas PUPR-Pera Kaltim mengatakan tidak menjadi masalah karena masyarakat mempunyai jalan alternatif. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas PUPR-Pera Provinsi Kalimantan Timur saat dimintai tanggapan terkait kenaikan tol mengatakan bahwa hal tersebut bukan persoalan berarti.

Diketahui, pihak pengelola Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) kini telah melakukan penyesuaian tarif baru.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 398/KPTS/M/2023, tarif Tol Balsam kini naik sebesar 16,7 persen.

Penyesuaian tarif dilakukan setiap 2 tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi.

Baca juga: 14 ribu Kendaraan Melintas di Tol Balsam pada Pergantian Tahun 2023

Kepala Dinas PUPR-Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan, kenaikan harga tarif disebutnya wajar, penyesuaian juga karena inflasi.

Wajar saja, setiap inflasi itu pasti ada penyesuaian harga. Sudah tidak seimbang lagi nanti dengan biaya operasional.

"Kalau tidak disesuaikan (saat terjadi inflasi)," terang Nanda, sapaan akrabnya, saat ditemui, Selasa (11/4/2023).

Namun untuk besaran kenaikannya, Nanda tak bisa berkomentar karena bukan pihaknya yang menghitung.

Baca juga: 7 Jam Tak Beroperasi Imbas Blokade Jalan Tol Balsam, PT Jasamarga Catat Kerugian Capai Rp 119 Juta

Kenaikan sebesar 16,7 persen, juga dirasa Nanda telah melalui perhitungan yang matang dari pemerintah pusat.

Ilustrasi jalan tol
Ilustrasi jalan tol (HO/Hutama Karya)

Meski begitu, pihaknya akan fokus dalam memastikan jalan alternatif selain jalan tol dalam kondisi baik.

Terpenting selama masyarakat punya jalan alternatif selain tol dan jalannya baik (mulus) hal ini tidak menjadi persoalan.

Masyarakat selalu punya pilihan, jalan alternatif pun ada, karena jalan nasional sekarang sudah bagus.

"Ada dua kan, jalan alternatif, bisa melewati pesisir di Samboja (dan Bukit Soeharto)," tandas Nanda. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved