Berita Kukar Terkini

Dinkes Kukar Ungkap Dampak Negatif Stunting, IQ Anak Lebih Rendah 11 Poin

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, Martina Yulianti mengungkapkan sejumlah dampak negatif kasus stunting.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, Martina Yulianti. TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara, Martina Yulianti mengungkapkan sejumlah dampak negatif kasus stunting.

Di antaranya, malnutrisi usia dini akan menyebabkan stunting dan beberapa kondisi terkait seperti IQ lebih rendah sampai 11 poin. 

Kedua, moralitas bayi hingga empat kali lipat. Ketiga, penghasilan dimasa dewasa 22 persen akan jauh lebih rendah. 

Hal tersebut tentunya akan berdampak pada penurunan Gross Domestic Product (GDP) yang menjadi indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara.

Baca juga: Aturan Vaksin dan Penerbangan Lion Air Buat Dewasa dan Anak-anak, Cek Syarat Naik Pesawat Mei 2023

"Jika tidak segera diatasi, akan berdampak terhadap kecenderungan arah pertumbuhan yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak," kata Martina, Minggu (7/5/2023).

Selain itu, peningkatan penyakit degeneratif akan berdampak dengan kondisi kesehatan dan menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu.

"Tumbuh normal anak akan mengikuti tren yang berjalan sejajar dengan median, anak yang tumbuh normal akan selalu berada pada arau diantara -2 dan 2z-score,” ujarnya.

Oleh sebab itu, perlu diwaspadai beberapa situasi yang menunjukkan adanya masalah atau resiko yang terjadi pada garis tumbuh kembang anak di Kutai Kartanegara.

Baca juga: Giliran Desa Jembayan Didatangi Wabup Kukar untuk Bersilaturahmi dan Serahkan Sejumlah Bantuan

Menurut Martina, sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui pentingnya penanganan dan pencegahan stunting.

Salah satunya dapat dilakukan dengan pemantauan tumbuh kembang atau pengukuran dan penimbangan balita di pos layanan terpadu (posyandu).

"Kader posyandu akan melakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan, hingga dilakukan pencegahan dengan pemberian asupan gizi yang cukup,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved