Berita Berau Terkini

Madri Pani Ingin Ada Simulasi Ulang Atas Rencana Penutupan Jembatan Sambaliung Berau

Namun sebelum resmi dilakukan penutupan, ia menyebut sebaiknya meninjau kembali terkait persiapan dermaga Jety.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Madri Pani, Ketua DPRD Berau mengomentari perihal kesiapan sebelum ditutupnya Jembatan Sambaliung, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Selasa (23/5/2203). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Jembatan Sambaliung, Kecamatan Sambaliung, Kebupaten Berau, Kalimantan Timur, direncanakan akan diperbaiki dan mulai ditutup pada 1 Juni 2023 mendatang.

Terkait wacana perbaikan jembatan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani, mengaku setuju jika perbaikan segera dilakukan.

Namun sebelum resmi dilakukan penutupan, ia menyebut sebaiknya meninjau kembali terkait persiapan dermaga Jety, LCT dan lakukan simulasi pengalihan arus lalu lintas untuk kedua kalinya.

Jadi peninjauan kembali itu wajib dilakukan, untuk ketahui sudah berapa persen persiapan Pemkab Berau.

Baca juga: Pemerataan Pendidikan jadi Rekomendasi DPRD Berau pada LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2022

"Dalam menangani arus lalu-lintas, jika jembatan itu ditutup,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (23/5/2023).

Mengingat, kata politisi Partai Nasdem penutupan jembatan tidak hanya berdampak pada arus lalu lintas, tetapi juga terhadap kondisi perekonomian masyarakat.

Ketika penutupan banyak masyarakat yang harus membuang waktunya untuk antre ketika ingin menyebarang baik dari Tanjung Redeb ke Sambaliung atau sebaliknya.

"Ini juga yang harus menjadi pertanggung jawaban dari Pemkab Berau. di mana, masyarakat jangan sampai terjadi perselisihan, dalam antrean," ucapnya.

Baca juga: Ketua Komisi III DPRD Berau Komentari TPA Tanjung Batu yang Tidak Layak Pakai

Selain itu, Madri Pani, juga pertanyakan terkait lahan parkir apakah mencukupi atau tidak. Guna tidak terjadinya penumpukan pengendara yang ini menyeberang.

Termasuk kesiapan kapal Landing Craft Tank (LCT), apakah hanya dua atau empat LCT yang dipersiapkan. Jika hanya dua, tentu akan membutuhkan waktu lama.

"Mengingat sewaktu adanya simulasi pertama, itu sekitar dua ribu kendaraan yang melintas per jamnya. Ini sesuai data yang dikirim oleh PU Provinsi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, keselamatan pengendara juga harus menjadi prioritas utama. Pasalnya pengendara harus menggunakan LCT untuk melakukan penyeberangan.

Baca juga: Anggota DPRD Berau Atilagarnadi Berharap Jembatan Teluk Sumbang Segera Ditangani

Namun di sisi lain, mengharapkan pemerintah tidak kembali harapan palsu ke masyarakat terkait jadwal penutupan Jembatan Sambaliung yang direncanakan 1 Juni itu.

FOTO: MUHAMMAD RIDUAN
JEMBATAN SAMBALIUNG - Rencana perbaikan Jembatan Sambaliung, Kecamatan Sambiung, Kabupaten Berau. TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Rencana perbaikan Jembatan Sambaliung, Kecamatan Sambiung, Kabupaten Berau. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN)

Tentu tidak sedikit masyarakat yang sudah pindah ke Tanjung Redeb untuk permudah akses mobilitas mereka daripada harus menyeberang gunakan LCT.

"Di sana juga perlu disiapkan posko kesehatan, karena kita tidak tahu kondisi cuaca seperti apa," katanya.

"Khawatirnya ada yang pingsan atau sebagainya dan jika kondisi darurat bisa ditangai sementara," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved