Berita Balikpapan Terkini

Jelang Idul Adha, Balikpapan Izinkan Sapi asal Bali dan NTT, Pasang Stiker Bukti Layak Dipotong

Pengetatan ini dilakukan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Balikpapan, dengan hanya mengizinkan sapi asal Bali dan Nusa Tenggara Timur

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
DP3 Balikpapan hanya memperbolehkan sapi asal Bali dan NTT yang boleh masuk karena zona hijau PMK. Selain itu, juga akan pasang stiker hewan kurban yang layak untuk dipotong. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Berbagai cara mulai dilakukan pemerintah daerah dalam menghadapi Idul Adha 2023.

Salah satu antisipasi yakni pengecekan hewan kurban yang akan dipotong saat Idul Adha mendatang.

Selain akan mengecek kesehatan hewan kurban seperti sapi dan sapi, juga membatasi masuknya sapi.

Pengetatan ini dilakukan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Balikpapan, dengan hanya mengizinkan sapi asal Bali dan Nusa Tenggara Timur yang boleh masuk di Kota Minyak ini.

Alasannya, karena untuk menghindari Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) dan Bali dan NTT masih wilayah hijau penyakit ini.

Kepala DP3 Balikapapan, Sri Wahjuningsih mengatakan, pengetatan masuknya sapi di Balikpapan bukan semata-mata keputusan Pemerintah Kota Balikpapan.

Baca juga: Bolehkah Menawar Harga Hewan Kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2023? Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Baca juga: Distanak Berau Periksa untuk Pastikan Kondisi Hewan Kurban Sehat

Namun keputusan ini dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang lebih mempunyai wewenang memberikan izin.

"Jadi Pemprov Kaltim tak memberikan izin untuk mendatangkan sapi dari pulau Jawa. Hanya dari Bali dan NTT yang diperbolehkan," kata Sri Wahjuningsih, Kamis (1/6/2023).

Bahkan Kota Balikpapan sudah lama tak mendatangkan dari dari Pulau Jawa. Karena Bali dan NTT masuk zona hijau PMK.

Namun ia mengaku masih memiliki kekhawatiran bila sapi melewati Kalimantan Selatan.

Selain melakukan pengetatan sapi yang masuk di Balikpapan, DP3 juga akan melakukan pemeriksaan secara ketat kesehatan hewan kurban.

Hal ini sebagai langka awal sebagai bentuk persiapan DP3 Balikpapan menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

"Kami sudah membentuk tim untuk melakukan cek kesehatan hewan kurban," ujar Kepala DP3 Balikapapan, Sri Wahjuningsih.

"Baik (melakukan cek kesehatan) pada hewan di peternakan kami, maupun hewan-hewan yang akan didatangi oleh para pedagang sapi," lanjutnya.

Selanjutnya, jika hewan dinyatakan sehat, DP3 Balikpapan akan menertibkan dengan menempelkan stiker di sapi, maupun kambing.

Saat ini, populasi sapi yang ada di wilayah Karang Joang dan Teritip dari peternakan DP3 ada sekitar 1740 ekor.

Kemudian sapi jantan yang siap untuk dipotong sekitar 1400 ekor dan 862 ekor untuk kambing.

Baca juga: Kebutuhan Sapi Kurban di Kutai Timur Capai 1.696 Ekor

"Nah biasanya jumlah pemotongan kurban untuk ternak sapi itu 2803 ekor, mengacu kepada kebutuhan yang lalu. Jadi untuk selebihnya, biasanya dari pedagang-pedagang yang dari luar (Kota Balikpapan," kata Yuyun.

"Tapi selama ini setiap pelaksanaan kurban, dari peternak kami baik sapi maupun kambing yang ada di kota Balikpapan itu selalu habis," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved