Berita Regional Terkini
Kisah Warga Desa di Bengkulu Saat Sakit Ditandu, Tempuh Jarak 13 Km karena Jalan Rusak
Warga bersama TNI terpaksa membawa jasad Sukur menggunakan motor karena jalan desa sepanjang 13 kilometer rusak berat becek.
TRIBUNKALTIM.CO, BENGKULU - Berikut ini penjelasan kisah warga desa di Bengkulu saat sakit harus ditandu.
Tempuh jarak 13 kilometer jalur darat karena kondisi jalannya yang rusak.
Kala itu, Minggu 4 Mei 2023 tengah malam, jasad Sukur (64) warga Desa Langgar Jaya, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Terpaksa diangkut menggunakan sepeda motor oleh belasan warga dibantu TNI setempat.
Baca juga: Jalan Rusak di Penajam Paser Utara Terdata 600 Kilometer
Jasad Sukur diangkut di belakang motor pada bagian sebelah kanan. Lalu di sebelah kiri motor diimbangi dengan batang pisang agar motor seimbang.
Warga bersama TNI terpaksa membawa jasad Sukur menggunakan motor karena jalan desa sepanjang 13 kilometer rusak berat becek dan tak dapat dilalui ambulans.
Kepala Desa Langgar Jaya, Salim saat dikonfirmasi kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (5/5/2023) bercerita, pada Rabu (31/5/2023) Sukur mengalami kritis.
Saat itu, Sukur ditandu menuju Desa Cinto Mandi sejauh 13 km. Ini desa terdekat yang akses jalannya sudah diaspal.
Baca juga: Jokowi Skak Gubernur Lampung Soal Jalan Rusak, Pemerintah Siap Turun Gunung Bila Daerah tak Mampu
"Setelah ditandu menuju Desa Cinto Mandi, mobil ambulans barulah bisa membawa Pak Sukur ke RSUD Kabupaten Kepahiang. Selanjutnya pada Minggu malam (4/5/2023) Pak Sukur meninggal dunia.
Saat jasad dibawa ke Desa Langgar Jaya itulah, jasad Pak Sukur diangkut menggunakan motor dibantu oleh para warga," jelas Salim.
Unggahan video membawa mayat Sukur menggunakan motor beredar di jejaring sosial serta mendapat simpati warganet.
Salim menjelaskan, Desa Langgar Jaya merupakan desa terpencil yang tak memiliki akses jalan yang baik. Bila hujan becek, bila kemarau berdebu.
Pemandangan membawa jenazah atau warga sakit menggunakan motor atau ditandu sebenarnya sering terjadi.
"Sudah banyak warga sakit ditandu menempuh jalan 13 kilometer akibat buruknya jalan menuju desa. Membawa jenazah juga sering dilakukan menggunakan tanda atau motor. Ini karena jalan kami yang buruk," jelas Salim.
Jalan baru diperbaiki 11 persen dengan dana Rp 18 miliar
Salim juga menjelaskan pada tahun 2021 Pemda Kepahiang meminjam dana ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 18 miliar untuk mengaspal jalan menunu Desa Langgar Jaya.
Pengerjaan baru sekitar 11 persen namun tanpa informasi jelas pembangunan jalan dihentikan pemerintah.
"Padahal jalan itu prioritas Pemda Kepahiang pengerjaan baru sekitar 11 persen namun disetop sampai sekarang tidak ada kejelasan," jelas Salim.
Salim juga memutuskan beberapa hari lalu mengirim surat ke Presiden Joko Widodo berharap infrastruktur jalan di desa dapat dipenuhi.
"Tidak akan bisa masuk ke desa kami tanpa menggunakan motor yang telah dimodifikasi atau sejenis motor trail. Jalan tanah becek parah," ungkap Salim.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalan Rusak, Warga Kepahiang Bengkulu Angkut Jenazah Pakai Motor"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.