Berita Regional Terkini

5 Poin Curhat Bripka Andry Anggota Brimob Ungkap Jenis Setoran ke Danyon, Kapolda Riau Angkat Bicara

Ada 5 poin curhat Bripka Andry, anggota Brimob ini membongkar berbagai jenis setoran untuk Danyon-nya. Kapolda Riau angkat bicara.

Editor: Amalia Husnul A
Facebook Facebook AnDrimobSvt Riau-Instagram andrydarmairawan07.2
Curhat anggota Brimob Polda Riau yang viral dan rekaman percakapan WhatsApp antara Bripka Andry dan Kompol Petrus. Ada 5 poin curhat Bripka Andry, anggota Brimob ini membongkar berbagai jenis setoran untuk Danyon-nya. Kapolda Riau angkat bicara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini 5 poin curhat Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob Polda Riau yang jadi viral lantaran menyebut setoran yang mencapai Rp 650 juta.

Menurut Bripka Andry Darma Irawan dalam curhatnya yang viral, bukan hanya setoran yang mencapai Rp 650 juta saja yang diberikannya kepada Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Sat Brimob Polda Riau, yakni Kompol Petrus H Simamora, S.Sos.

Terkait dengan kasus Bripka Andy Darma Irawan yang curhatnya soal setoran yang viral ini, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal menyatakan bahwa keduanya sudah ditindak.

Menurut Kapolda Riau, kasus ini sudah ditindaklanjuti sebelum viral.

Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, "Prinsipnya kami akan tindak tegas oknum yang menyalahi wewenang, sampai kode etik profesi.

Kalau ada unsur pidana kita akan dalami, Kompol Petrus juga."

Kompol Petrus sendiri, sudah dicopot dari jabatannya sebagai Danyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Rokan Hilir (Rohil).

Pencopotan Kompol Petrus dilakukan sejak Maret 2023 lalu setelah adanya laporan terkait setoran tersebut.

Bahkan jauh sebelum kasusnya viral di media sosial, Petrus dan Andry sama-sama diproses.

Kapolda Riau juga memastikan, Bidang Propam akan terus mendalami kasus yang melibatkan kedua anggota Polri di jajarannya tersebut.

Baca juga: Terbaru! Viral Chat Kombes Petrus ke Bripka Andry dan Nasib Sang Brimob Usai Curhat di Media Sosial

"Danyon (Kompol Petrus,red) dan anggotanya (Bripka Andry, red) telah dimutasi beberapa waktu lalu ya.

Kasus keduanya sedang berjalan di Propam," ungkap mantan Kadiv Humas Polri itu seperti dikutip TribunKaltim.co dari SuryaMalang.com di artikel berjudul UPDATE Anggota Brimob Mengaku Setor Rp 650 Juta ke Komandan, Kapolda Riau Angkat Bicara.

Irjen Mohammad Iqbal mengungkap, Bripka Andry sendiri sudah tidak pernah masuk berdinas pasca dimutasi pada Maret 2023 lalu. Bahkan, saat dipanggil Propam dia juga tak pernah datang.

"Bripka AD (Andry, red) desersi sampai sekarang tak masuk dinas," sebut Kapolda Riau yang pernah menjadi Kapolres Sidoarjo itu.

Pengakuan Bripka Andry

Bripka Andry mengakui curhatnya di medsos.

Kepada kompas.com ketika dikonfirmasi, Bripka Andy membenarkan bahwa dirinyalah yang menulis curhat yang viral tersebut.

"Iya benar. Itu saya yang tulis dan unggah di media sosial Facebook saya," ujar Andry saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (5/6/2023). 

Alasan Bripka Andry nekat membongkar semua ini karena tidak terima dimutasi. Padahal, ia mengaku tidak pernah membuat masalah selama 15 tahun berdinas.

"Saya terkejut dimutasi. Mutasi itu setahu saya ada dua. Pertama, karena kita ada masalah dan kedua, kita yang mengajukan pindah dinas ke tempat lain.

Tapi, saya merasa tidak ada mengajukan. Selama dinas tidak ada masalah. Jangankan narkoba, segala macam merokok pun saya tidak.

Itulah yang menjadi pertanyaan saya kenapa dimutasi. Salah saya apa?" ujar Andry.

Baca juga: Heboh Anggota Brimob Setor ke Atasan hingga Rp 650 Juta, Nasib Danyon dan Penjelasan Propam Riau

Andry mengakui mutasi hal biasa di tubuh Polri. Namun, dia merasa tidak wajar dirinya tiba-tiba dimutasi. Setelah bertanya ke atasannya, kata Andry, dia dimutasi karena sudah terlalu lama berdinas dan tidak ada kontribusi di kesatuan.

"Saya dibilang tidak ada kontribusi. Padahal selama dinas apa pun perintah pimpinan saya laksanakan seperti yang saya bilang di media sosial itu.

Jadi, saya membongkar ini karena saya dibilang tidak ada kontribusi," kata Andry.

Andry yang sebelumnya bertugas di Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Brimob Batalyon B Pelopor Rohil, saat ini belum masuk dinas.

Selain fokus mengurus ibunya yang sedang sakit di Pekanbaru, dia juga berupaya mencari keadilan. Terkait persoalan ini, Andry mengaku sudah melapor ke Kapolda Riau Irjen Muhammad Iqbal pada 2 April 2023.

"Saya sudah hubungi Pak Kapolda juga. Setelah itu, saya diperiksa Paminal Polda Riau. Semua berkas dan bukti sudah saya serahkan.

Cuma sampai sekarang belum ada kabar tindak lanjut dari masalah ini. Sebelumnya ada saya dihubungi, cuma waktu itu saya lagi urus ibu sakit dan handphone dipegang sama anak," sebut dia.

Apa saja isi curhat Bripka Andry?

Ternyata bukan hanya setoran yang mencapai Rp 650 juta, tetapi ada juga yang bulanan.

Berikut sejumlah poin curhat Bripka Andry:

1. Setoran hingga Rp 650 juta ke rekening prbadi. 

"Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor. Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu.

Baca juga: Viral Anggota Brimob Protes Dimutasi Padahal Sudah Setor Rp 650 Juta ke Komandan, Ini Kata Propam

Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan.

Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 172xxxxxxxx473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya.

Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon," tulis Andry.

2. Setoran bulanan

Tak hanya itu, Andry juga mengatakan bahwa dirinya dan enam rekannya yang lain memberi setoran tiap bulannya Rp 5 juta agar bebas tugas dan hanya apel Rabu pagi dan Jumat pagi.

Mereka yang cuma apel Rabu dan Jumat pagi itu disebut sebagai anggota freelance.

Namun, dari tujuh anggota yang menyerahkan uang bulanan tersebut, hanya Andry yang dimutasi.

3. Diminta setoran Rp 53 juta sebelum dimutasi

"Sebelum saya dimutasi, Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.

Namun saya sudah berusaha semampu saya dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta kepada beliau.

Beberapa hari kemudian, Kompol Petrus meminta data dan lokasi dimana saja saya dapat uang setoran tersebut.

Saya menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi beliau. Tak lama kemudian saya dimutasi," sambung Andry.

4. Ada yang diserahkan tunai

"Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp."

5. Alasan belum masuk dinas

Andry mengaku sudah mempertimbangkan risiko saat membongkar perbuatan atasannya di melalui media sosial.

"Karena seperti ini keadaannya, kita sudah sepakat dengan keluarga, ya kita coba (sebarkan) melalui media sosial," kata Andry.

Sementara itu, alasan tidak masuk dinas bukan hanya karena khawatir akan keselamatannya, tetapi Andry juga masih fokus mengurus ibunya yang sedang sakit.

"Saya masih fokus merawat ibu saya. Ibu saya sakit, sudah komplikasi. Sekarang dirawat di rumah, karena enggak ada uang juga kalau rawat di rumah sakit.

Saya sudah coba izin lewat WhatsApps karena tak sempat ke kantor, tapi saya tetap diabsensi. Ya, mau tak mau saya fokus rawat ibu dulu," akui Andry.

Baca juga: Terungkap Sosok Wanita yang Digrebek Bersama Wakil Bupati Rokan Hilir, Polisi Amankan ke Polda Riau

(*)

Update Berita Regional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved