Balikpapan Makin Macet

Hiruk-pikuk Jalanan Balikpapan Kota Penyangga IKN Nusantara, Dikit-dikit Ngerem Tangan Kesemutan

Hujan mengguyur kota penyangga IKN Nusantara, Balikpapan, Kalimantan Timur sedari pagi buta hingga siang hari.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi kemacetan di Kota Balikpapan meluas seiring hadirnya IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Kendaraan pribadi hingga angkutan umum hilir mudik berpagut pada kemacetan di Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hujan mengguyur kota penyangga IKN Nusantara, Balikpapan, Kalimantan Timur sedari pagi buta hingga siang hari, Senin (5/6/2023).

Gemercik air dari limpasan ban karet mengiringi raungan mesin dan decit rem kendaraan yang terdengar bersahutan di Jalan MT Haryono, Kota Balikpapan

Mobilitas kendaraan terlihat tengah ramai lancar di ruas jalan sepanjang kurang lebih 8 kilometer tersebut.

Siang itu, kendaraan roda 4 jadi dominan di atas jalan. Memadati setiap seluk lajur 4 dengan lebar total 8 meter yang mengarah ke sisi utara maupun sebaliknya.

Baca juga: Efek IKN Nusantara di Balikpapan Makin Macet, Angkutan Massal jadi Pilihan Dibanding Mobil Listrik

Sesekali waktu mobil tampak berjalan pelan dengan nir periodik. Di saat yang bersamaan, sepeda motor melintas dengan luwes.

Pandangan pemotor berfokus, membidik celah di antara mobil yang berbaris agar terhindar dari jerat penumpukan kendaraan.

Meski begitu, jalanan terdengar senyap dari sahutan pekik klakson.

Jalan MT Haryono merupakan satu dari beberapa ruas jalan yang berada di Balikpapan.

Dengan statusnya sebagai jalan kota, posisi Jalan MT Haryono di Balikpapan tergolong jalur strategis mengingat jalan ini menghubungkan beberapa kelurahan dan kecamatan.

Baca juga: 3 Efek Buruk Memberi Makan ke Satwa Liar di Jalur Bukit Soeharto Arah IKN Nusantara

Membentang dari simpang Tugu Beruang Madu yang berakhir di Jalan Soekarno Hatta.

Tak pelak, mobilitas cukup tinggi di jalan ini.

Tak peduli waktu, lalu lalang kendaraan terkesan tak ada habisnya, terkhusus pada pagi dan sore hari.

Kendaraan pribadi hingga angkutan umum hilir mudik berpagut pada kemacetan.

Seorang pemotor, Nikmah Chandra (35) memilih berhenti di tepi jalan kala kemacetan terjadi di Jalan MT Haryono.

Dia baru melanjutkan perjalanan setelah penumpukan mereda. Dia beralasan, lebih baik menunggu berbanding harus nekat menerobos kemacetan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved