Nurul: Pasien BPJS Hanya Boleh Rawat Inap 3 Hari Itu Tidak Benar

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memberi begitu banyak manfaat untuk seluruh masyarakat tanpa adanya

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Aris
zoom-inlihat foto Nurul: Pasien BPJS Hanya Boleh Rawat Inap 3 Hari Itu Tidak Benar
HO/BPJS Kesehatan
Nurul yang berdomisili di Manggar Baru, Balikpapan Timur Merasakan Manfaat BPJS Kesehatan.

TRIBUN KALTIM.CO, BALIKPAPAN - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memberi begitu banyak manfaat untuk seluruh masyarakat tanpa adanya diskriminasi. Baik masyarakat dari kalangan menengah bawah maupun menengah atas semua memiliki hak mendapatkan manfaat BPJS Kesehatan selama kepesertaannya aktif.  Hal tersebut turut dirasakan oleh keluarga Nurul Fitriyah (44) yang bulan ini sudah menggunakan manfaat BPJS Kesehatan untuk rawat inap dirinya dan operasi diabetes ibunya.

Nurul Fitriyah bersama keluarganya terdaftar sebagai Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang sering disebut BPJS Mandiri di kelas 2. Sebagai informasi, iuran PBPU terbagi menjadi tiga, kelas 1 sebesar Rp 150.000, kelas 2 sebesar Rp 100.000 dan kelas 3 sebesar Rp 42.000. Nurul mengaku bahwa ia dan keluarganya telah terdaftar sebagai peserta JKN semenjak tahun 2014. 

Perempuan yang berdomisili di Manggar Baru, Balikpapan Timur ini merasa sangat bersyukur karena telah terdaftar sebagai peserta aktif di BPJS Kesehatan, karenanya ia tidak perlu khawatir apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Seperti baru-baru ini, dirinya yang harus mengalami operasi usus buntu dan ibunya yang harus operasi karena diabetes di RS.

Baca juga: Guru TK dan TPA di Balikpapan Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan

“Awal bulan saya harus menjalani operasi karena usus buntu kronis, saya dirawat lima hari baru bisa pulang karena kondisi sempat drop dan baru saja kemarin lepas jahitan. Lalu malam Senin kemarin Ibu saya yang harus masuk IGD dan harus diberikan tindakan operasi. Alhamdulillah dari awal gratis semuanya karena BPJS Kesehatan,”

Nurul menyampaikan bahwa ia mendapatkan pelayanan yang baik dari fasilitas kesehatan. Saat ia datang ke fasilitas Kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan didiagnosis usus buntu kronis, Nurul segera dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Begitupun dengan Ibunya saat harus menjalani operasi diabetes. 

Nurul mengungkapkan bahwa selama ini ia tidak setuju akan stigma negatif yang beredar di masyarakat mengenai pasien BPJS Kesehatan yang harus pulang setelah tiga hari rawat inap di RS. Nurul dan Ibunya telah merasakan sendiri bahwa hal tersebut tidak benar adanya.

“Lima hari kemarin saya dirawat disini (RS Medika Utama Manggar), saat hari ketiga mau dipulangkan lalu kondisi ngedrop tapi tidak jadi. Hasil observasi dari dokter juga tidak menyarankan untuk saya pulang pada hari itu jadi dilanjutkan rawat inapnya sampai hari ke-lima. Pernah ada yang bilang pasien BPJS Kesehatan hanya bisa rawat inap tiga hari lalu disuruh pulang, itu tidak benar, di seluruh rumah sakit seperti itu,” ungkap Nurul.

Baca juga: 196 Ribu Pekerja Formal dan 18 Ribuan Pekerja Informal di Balikpapan Tercover BPJS Ketenagakerjaan

Nurul menuturkan bahwa ia sangat beruntung menjadi peserta JKN sejak lama. Ia tidak pernah membayangkan bagaimana kesulitan dalam mencari biaya untuk berobat apabila tidak terdaftar sebagai peserta JKN. Nurul sangat menyayangkan apabila masih beredar stigma negatif di masyarakat mengenai pasien rawat inap BPJS Kesehatan yang harus pulang setelah tiga hari rawat inap, padahal kenyataannya tidak seperti itu.

“Saya tidak terbayang kalau tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan akan seperti apa. Sepertinya membayar iuran kelas 2 selama sepuluh tahun juga tidak cukup menutup biaya operasi yang saya dan ibu saya dapatkan. Syukur alhamdulillah karena BPJS Kesehatan ini jadinya gratis, tapi semoga kedepannya selalu sehat”

Pada akhir perbincangan dengan tim jamkesnews, Nurul berharap program JKN terus berjalan untuk membantu masyarakat Indonesia dari seluruh kalangan. Ia berharap program JKN akan terus melakukan perkembangan demi perbaikan mutu layanan kedepannya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved