Bulan Bung Karno 2023
Peringati Haul Bung Karno, DPC PDIP Bontang Gelar Doa Bersama dengan Ratusan Kader dan Simpatisan
Lantunan ayat suci Al Quran bergema di Kantor Dewan Pimpinan Cabang atau DPC PDIP Bontang, Minggu (18/6/2023). Lantunan ayat suci dibacakan ratusan
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
Bung Karno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dengan nama Koesno. Bung Karno juga dikenal dengan julukan putra sang fajar.
Ayah Soekarno bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan seorang bangsawan Jawa, dan guru.
Sementara Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai merupakan bangsawan kerajaan Singaraja, Bali.
Sejak kecil Founding Father ini diasuh oleh seorang yang bernama Sarinah.
Tahun 1911 Soekarno menempuh pendidikan di ELS yang setara dengan Sekolah Dasar (SD), untuk dipersiapkan masuk ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya.

Tahun 1915 Soekarno pun menamatkan sekolahnya di ELS dan kemudian tinggal di rumah sahabat ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan pendiri Serikat Islam.
Saat itu Soekarno mulai mengenal dunia perjuangan yang akhirnya membuatnya ambisi ingin memperjuangan bangsa Indonesia.
Di Kediaman Cokroaminoto, Soekarno muda banyak belajar politik dan berlatih pidato. Soekarno juga mulai kenal dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh hebat seperti Dr. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Setelah itu Soekarno pun kembali pindah tempat tinggal ke Bandung dan tinggal bersama Haji Sanusi untuk melanjutkan pendidikannya di Technische Hooge School (THS) jurusan teknik sipil atau yang sekarang dikenal kampus ITB.
Di sanalah Soekarno mendapatkan gelar insinyur yang lulus pada tanggal 25 Mei 1926.
Kiprah Soekarno di dunia politik cukup luar biasa. Dirinya bahkan sudah terjun ke dunia politik sejak usianya masih muda.
Soekarno terkenal pertama kali pada tahun 1915 saat menjadi anggota Jong Java Cabang Surabaya.
Kemudian Soekarno juga mendirikan Algemeene Studie (ASC) di Bandung pada tahun 1926 yang merupakan hasil inspirasi dari Dr. Soetomo di Indonesische Studie Club.
Organisasi ASC ini menjadi cikal bakal berdirinya partai besar di Indonesia, yakni Partai Nasional Indonesia yang lahir tahun 1927.
Berkat aktif di organisasi PNI itulah Soekarno beberapa kali ditangkap Belanda karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.