Breaking News

Berita Nasional Terkini

Momen Shalaf Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun, Perempuan di Shaf Depan, Alasan Panji Gumilang

Momen Shalat Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun. Berikut alasan Panji Gumilang, mengapa perempuan di shaf depan.

Editor: Amalia Husnul A
Tribun Priangan/Handhika Rahman
Suasana Shalat Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun, Kamis (29/6/2023). Momen Shalat Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun. Berikut alasan Panji Gumilang, mengapa perempuan di shaf depan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Momen Shalat Idul Adha 2023, Kamis (29/6/2023) di Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat menjadi sorotan.

Meski pengaturan shat sempat dikritik, Shalat Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun tetap digelar dengan shaf berjarak, dan jamaah laki-laki dan perempuan pun masih tampak sejajar dalam satu barisan.

Ponpes Al Zaytun tetap memepertahankan shaf perempuan di depan saat shalat Idul Adha 2023, simak alasan Panji Gumilang.

Kondisi shalat Idul Adha 2023 ini sama dengan pelaksanaan shalat Idul Fitri 2023 lalu yang menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

Banyak pihak mengecam tata cara beribadah tersebut karena dinilai tidak sesuai dengan akidah Islam.

Tayangan pelaksanaan Shalat Idul adha ini diketahui dibagikan oleh pihak pondok pesantren melalui channel youtube Al Zaytun Official.

Dalam tayangan video itu ribuan santri dan pengurus pondok pesantren Al Zaytun tampak melaksanakan Salat Iduladha di Masjid Rahmatan Lil Alamin.

Dikutip TribunKaltim.co dari SerambiNews.com di artikel berjudul Meski Dikritik, Ponpes Al Zaytun Tetap Laksanakan Salat Idul Adha Dengan Berjarak, mereka berdatangan ke masjid terbesar di Ponpes Al Zaytun sejak subuh.

Gema takbir, takhmid, dan tahlil dikumandangkan oleh seluruh jemaah.

Bukan menggunakan baju kokoh dan sarung, para jemaah salat Id memakai jas lengkap dengan dasi.

Terlihat Panji Gumilang bertindak sebagai imam dan khatib dalam pelaksanaan salat Id di ponpes yang berlokasi di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu itu.

Sedangkan di belakang imam Panji Gumilang terdapat dua pria berdiri di belakang layaknya pengawal.

Baca juga: Hasil Investigasi MUI: Kurikulum Ponpes Al-Zaytun tak Sesat, yang Salah Doktrin Panji Gumilang

Jemaah berjarak sekitar 1 meter.

Perempuan dan laki-laki berbaris sejajar.

Terdapat kursi yang diletakan di sebelah kanan untuk masing-masing jemaah.

Adapun yang bertindak sebagai Imam dan khotib adalah Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.

Di sisi lain, seluruh jemaah tampak khusyuk mendengarkan lantunan ayat suci Alquran surat As-Shaff ayat 6 sampai 8 yang dibaca Panji Gumilang dalam salat tersebut.

Pada rakaat kedua, Panji Gumilang melantunkan Al-Ikhlas.

Suasana Shalat Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun, Kamis (29/6/2023).
Suasana Shalat Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun, Kamis (29/6/2023). (Tribun Priangan/Handhika Rahman)

Alasan Panji Gumilang

Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang buka suara soal beredarnya video yang menunjukkan jemaah wanita bersebelahan dengan pria saat salat berjamaah di pondok pesantrennya.

Panji Gumilang mengakui adanya penerapan tersebut, dengan alasan kalau pihaknya pengin menyamaratakan kodrat wanita dengan pria.

Di acara Kick Andy Double Check berjudul Gonjang-ganjing Al-Zaytun, Panji Gumilang mengatakan, "Kemudian kalau hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan salat kemudian ada wanita, saya mengedepankan fikih sosial mengangkat harkat martabat wanita yang selama ini terpinggirkan."

Baca juga: Kasus Panji Gumilang Al Zaytun: Ini Kata Mahfud MD, UAS, TGB, Ridwan Kamil, Maruf Amin hingga MUI

Dilansir dari tayangan YouTube Metro TV, Jumat (30/6/2023), Panji Gumilang menilai, posisi berdampingan antara wanita dan pria itu sejatinya juga tertuang dalam beberapa ayat di Alquran.

Bahkan kata dia, saat ini sistem politik di Indonesia juga sudah mulai menyadari perihal tersebut.

"Baru dimulai dalam politik, itupun hanya 30 persen, sedangkan pemahaman yang saya punya berdasarkan Al Quran sama, innalmuslimin wal muslimat, walmukminin wal mukminat, wal qonitin wal qonitat tidak pernah dikesampingkan, sejajar," katanya seperi dikutip TribunKaltim.co dari SerambiNews.com di artikel berjudul Perempuan di Shaf Depan Shalat Idul Adha, Panji Gumilang: Saya Ingin Mengangkat Martabat Wanita.

Atas hal itu dirinya tidak sepakat jika, beredarnya video tersebut dijadikan landasan kalau Pondok Pesantren Al-Zaytun dinilai menebar ajaran sesat.

Sebab, hal itu murni untuk mewujudkan hak asasi manusia yang juga tertuang dalam Alquran.

"Kalau soal itu saja lantas sesat menyesatkan bagaimana dunia, itu hak asasi manusia untuk menjalankan ibadah menurut keyakinannya, dasar kami Alquran," tutur dia.

Sontak saja, apa yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Zaytun ini mengundang komentar ngeram etizen.

Mereka menilai para santri dan pengurus Ponpes Al-Zaytun sudah melanggar syariat Islam.

Terdapat kursi yang diletakan di sebelah kanan untuk masing-masing jemaah.

Pelaksanaan salat Id umumnya tidak seperti di Ponpes Al Zaytun.

Baca juga: Polemik Ponpes Al Zaytun di Pemilu 2004, Dugaan Penggelembungan Suara untuk Menangkan Satu Capres

Para jemaah rapat, tidak berjarak.

Jemaah perempuan berada di belakang, tidak sejajar dengan jemaah laki-laki.

Selain itu, imam berdiri sendiri di depan, tidak ada pengawal di belakangnya.

"Jangan bawa bawa nama ISLAM dong, jangan juga pakai ayat ayat quran di ibadah kalian"

"Kalau sudah Allah yang negur mereka.. ngeriiiiiiii... bisa-bisa sekota habiss"

"Mempelajari fikih ibadah cuma lihat casing doang yah gini"

"Para santrinya udah kedoktrin ajaran sesat panji gumilang,,harus ditangkap itu aki2 bisa bahaya"

Sebagai informasi, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu adalah pesantren didirikan oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI).

Pembangunan ponpes tersebut dimulai pada 13 Agustus 1996 silam.

Ponpes Al Zaytun resmi dibuka pada 27 Agustus 1999 dan awal pembelajaran dimulai pada 1 Juli di tahun yang sama.

Peresmpian Ponpes Al Zaytun dilakukan oleh mantan Presiden B.J. Habibie.

Ponpes yang terletak di Indramayu itu dipimpin oleh Prof. Dr. Dr. (H.C.) Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, alumni Ponpes Gontor.

Pada tahun 2005, Ponpes Al Zaytun menjadi pesantren terbesar se-Asia Tenggara menurut Washington Times.

Pasalnya, Al Zaytun berdiri di atas lahan seluas 1200 hektar.

Tercatat pada 2011 lalu, Ponpes Al Zaytun memiliki 7.000 santri yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, serta dari negara asing, seperti Singapura, Malaysia, Afrika Selatan, serta Timor Leste.

Baca juga: Perjalanan Hidup Panji Gumilang, Pedagang Beras Jadi Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Ini Bekingannya

(TRIBUNPRIANGAN/TRIBUN JAKARTA/TRIBUNNEWSWIKI)

Update Berita Nasional Terkini

Berita Ponpes Al Zaytun

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved