Berita Nasional Terkini

Polemik Ponpes Al Zaytun di Pemilu 2004, Dugaan Penggelembungan Suara untuk Menangkan Satu Capres

Polemik Ponpes Al Zaytun, Indramayu di Pemilu 2004 diduga ada penggelembungan suara untuk menangkan satu capres di TPS di Ponpes Al Zaytun.

Editor: Amalia Husnul A
www.al-zaytun.sch.id
Kompleks Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Polemik Ponpes Al Zaytun tidak hanya sekarang. Saat Pemilu 2004 lalu ponpes di Indramayu ini juga meninggalkan polemik terkait dugaan penggelembungan suara untuk menangkan satu capres - cawapres di TPS di Ponpes Al Zaytun. Simak selengkapnya. 

Hal paling penting untuk diklarifikasi ke KPU Kabupaten Indramayu adalah jumlah TPS sebanyak 83 di ponpes tersebut apakah sah atau tidak, karena di 83 TPS itu mencakup 24.000 pemilih.

Lebih lanjut, Topo menjelaskan, pada saat pemilu legislatif, pemilih yang terdaftar di ponpes hanya 5.000 pemilih kemudian melonjak menjadi 13.000 pemilih saat pendaftaran pemilih pemilu presiden.

Selanjutnya, hari H pencoblosan pemilu presiden suara pemilih menjadi 24.000.

Hasil di TPS tersebut calon presiden dari Partai Golkar Wiranto lebih unggul dari empat capres lainnya.

Baca juga: Menko PMK, Muhadjir Effendy sebut Al Zaytun tak Sekadar Ponpes, sudah seperti Komune, Ini Artinya

Dari total jumlah pemilih sebanyak 24.843 pemilih, Wiranto - Wahid memperoleh 24.794 suara atau 99,8 persen.

"Maka itu menjadi suatu problem serius dikaji secara hukum.

Dalam UU Pemilu dijelaskan, satu desa hanya mempunyai satu PPS.

Nah, dengan pemilih yang begitu banyak, apakah di situ berdiri satu PPS khusus, karena di UU tidak dikenal dan PPS khusus hanya di RS atau rutan.

Ini perlu kami kaji kembali," jelas Topo.

"Dari mana suara itu melonjak begitu tinggi, apakah pemilih itu sah atau tidak, memang penduduk di situ atau bukan, akan kami kaji dengan Panwas kabupaten dan provinsi," katanya.

Menurut Ketua Panwas Pemilu Jawa Barat kala itu, Adjat Sudradjat, sekitar 24.000 orang terdaftar sebagai pemilih di Ponpes Al Zaytun.

Padahal, penghuni ponpes tersebut hanya sekitar 5.000 orang.

Wakil Ketua KPU Jawa Barat, Ferry Kurnia, juga mengatakan adanya kemungkinan untuk mengadakan penyelidikan.

KPU Jawa Barat juga sudah mengirimkan surat kepada Panwas sehubungan dengan kasus tersebut.

Baca juga: Tak Main-main Panji Gumilang Al-Zaytun Kukuh Buat Santri Wanita Jadi Khatib, Disebut Ulama Sesat

Dalam surat itu memang disebutkan adanya kejanggalan karena jumlah pemilih di Ponpes Al Zaytun yang melebihi jumlah pemilih di suatu desa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved