Berita Nasional Terkini

Update Ponpes Al Zaytun, Eks Orang Dalam Benarkan Panji Gumilang Nyeleneh, tak Wajibkan Shalat?

Update Ponpes Al Zaytun, Eks pengikut setiap sekaligus orang dalam membenarkan Panji Gumilang nyeleneh. Salah satunya tak wajibkan pengikutnya shalat

Editor: Amalia Husnul A
TribunJabar.id/Nazmi Abdurahman
Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang tiba di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (23/6/2023). Update Ponpes Al Zaytun, Eks pengikut setiap sekaligus orang dalam membenarkan Panji Gumilang nyeleneh. Salah satunya tak wajibkan pengikutnya shalat 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak update Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Sejumlah mantan pengikut ajaran Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun, mulai memberi kesaksian, salah satunya adalah Leny Siregar.

Leny Siregar adalah eks wali santri Ponpes Al Zaytun sekaligus orang dalam di NII KW 9 yang membenarkan sejumlah ajaran nyeleneh yang dibenarkan Panji Gumilang, tak wajibkan pengikutnya shalat?

Dalam pernyataannya, Leny Siregar bahkan tak segan menantang pihak Panji Gumilang untuk menyanggah ucapannya.

Lenny Siregar mengaku dirinya sempat bergabung di Negara Islam Indonesia (NII) sejak awal 2000.

Dikutip TribunKaltim.co dari TribunWow.com di artikel berjudul 21 Tahun Jadi Anak Buah Panji Gumilang, Eks Orang Dalam Bongkar Bobrok Al Zaytun, Salat Tak Wajib? selama 21 tahun, Leny Siregar menjadi pengikut setia Panji Gumilang.

Setelah bertaubat dan hengkang, Leny Siregar secara terang-terangan membongkar ajaran nyeleneh Panji Gumilang.

Termasuk soal Panji Gumilang yang tak mewajibkan pengikutnya untuk salat.

Hal itu dibongkar Leny Siregar dalam acara CATATAN DEMOKRASI tvOne, Selasa (4/7/2023).

"Saya membenarkan kalau dibilang nyeleneh, kenapa?" papar Leny.

"Saya bukan sebagai eks wali santri saja, saya sebagai orang dalam, eks NII KW 9."

Sebagai pengikut Panji Gumilang selama 21 tahun, Leny mengaku tahu banyak soal bobrok ajaran di Ponpes Al Zaytun.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Kekayaan Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Punya 256 Rekening Bank

Ia membenarkan jika hingga saat ini, Panji Gumilang dianggap sebagai 'imam' oleh jutaan pengikut.

"Saya sebagai saksinya, saya sebagai korbannya," papar Leny.

"Jadi 21 tahun, dan ini tidak boleh disangkal."

"Panji tidak pernah mengaku imam kepada saya, tapi melalui tahapan ulil amri mengetahui bahwa dialah yang mengaku imam NII," imbuhnya.

Tak hanya itu, Leny turut menyinggung bantahan Panji Gumilang terkait keterlibatan NII.

Ia memastikan Panji Gumilang ada petinggi NII yang hingga kini masih eksis.

"Mau bagaimana lagi disanggahnya?" ucap Leny.

"Sekarang kalau Panji mengatakan tahun 62 sudah berakhir, ya mungkin sekarang berdalih begitu karena di media berbicaranya."

"Kalau dikatakan sudah selesai, umatnya masih menganggapnya sebagai imam?," sambungnya.

Di mata para pengikut, kata Leny, Panji Gumilang adalah seorang panutan.

Baca juga: Panji Gumilang Akui Kebenaran Video Ponpes Al Zaytun, 2 Poin dalam Laporan Dugaan Penistaan Agama

Karena itu, apa pun yang dikatakan Panji Gumilang akan selalu ditaati pengikutnya.

"Terus kenapa semua harus tunduk, patuh sama dia? Hal yang remeh temeh itu diurus?"

"Dari dulu saya mengalami ini orang emmang ngeyel," tukasnya.

Ajaran Panji Gumilang Lainnya yang disebut Nyeleneh

- Salam Shalom Aleichem

Shalom Aleichem ini kembali diucapkan Panji Gumilang setelah ia diperiksa di Bareskrim Polri, Senin (3/72023) lalu.

- Shaf Perempuan di depan

Shaf wanita di depan ini juga masih terlihat saat Shalat Idul Adha 2023 di Ponpes Al Zaytun

Sejadah Wajib Pengikut Al Zaytun

Ponpes Al Zaytun dianggap telah melanggar syariat agama Islam, mulai dari cara ibadah hingga cara menggalang dana. 

Dilansir TribunWow.com, salah satu ajaran Al Zaytun yang viral adalah salatnya.

Di mana Ponpes Al Zaytun melakukan salat dengan berjarak dan duduk di atas kursi. 

Baca juga: Jawaban Panji Gumilang soal Tudingan Dibeking Moeldoko dan AM Hendropriyono, Jangan Nyebut-nyebut

Bahkan shaf antara jemaah laki-laki dan perempuan juga digabung. 

Adapun setelah ibadah salat tersebut viral di media sosial, sajadah yang digunakan jemaah Al Zaytun turut menjadi perhatian publik. 

Diketahui sajadah jemaah Al Zaytun berwarna biru tua dan bermotif masjid. 

Rupanya harga sajadah tersebut cukup fantastis. 

Satu sajadah tersebut dijual dengan harga Rp 1,5 juta. 

Informasi tersebut disampaikan oleh Dosen Fakultas Syari'ah & Hukum UIN Hidayatullah Jakarta, Ahmad Sudirman Abbas. 

"Saya membelinya dengan harga Rp 1,5 juta," ujar Ahmad dikutip dari kanal YouTube tvOneNews pada Selasa, 5 Juli 2023. 

Ahmad mengaku tertarik membeli sajadah tersebut karena lebar dan membuat salat jadi nyaman. 

"Sajadahnya pun agak lebar, saya kemudian tertarik saya juga membeli sajadahnya, kenapa? Karena nyaman, karena batasan sajadah untuk kita nyaman dalam salat, salat itu untuk ketenangan," terang Ahmad. 

Ahmad tak mempermasalahkan membeli sajadah tersebut dengan nominal yang cukup fantastis. 

Pasalnya, uang hasil penjualan sajadah itu disalurkan untuk infak. 

"Betul, saya menerimanya dan saya membelinya karena saya tertarik," kata Ahmad. 

"Kalau menurut saya, saya ingin berinfak dong wajar kalau Rp 1,5 juta," imbuhnya. 

Tak hanya satu, Ahmad memiliki tiga sajadah yang dibelinya dari Al Zaytun. 

Sebab, Ahmad sempat mengajar di Ponpes Al Zaytun. 

"Bahkan saya membelinya dua, ada tiga bahkan," tutur Ahmad. 

"Karena saya ngajar di sana, kemudian saya salat di sana," sambungnya. 

Baca juga: Ucapkan Shalom Aleichem di Bareskrim Polri, Panji Gumilang Ungkap Ada 30 Pertanyaan dari Penyidik

 (TribunWow.com)

Update Berita Nasional Terkini

Berita Ponpes Al Zaytun

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved