Berita Samarinda Terkini
Waspada! Arus Sungai Mahakam di Kolong Jembatan dan Tikungan Sangat Kuat, Jarang Ada yang Selamat
Waspada! Arus Sungai Mahakam di Kolong Jembatan dan Tikungan Sangat Kuat, Jarang Ada yang Selamat
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Waspada! Arus Sungai Mahakam di Kolong Jembatan dan Tikungan Sangat Kuat, Jarang Ada yang Selamat.
Arus Sungai Mahakam di kolong jembatan-jembatan dan tikungan sangat kuat, tak ada yang selamat jika terjadi kecelakaan di tempat ini.
Sudah banyak kejadian atau kecelakaan di lokasi-lokasi itu, korbannya sulit untuk diselamatkan.
Baca juga: Tim SAR Cari Bocah 4 Tahun di Loa Janan Kukar yang Terseret Arus Sungai Mahakam
Karena di sepanjang alur Sungai Mahakam itu terdapat titik-titik yang memiliki arus kuat yang tak dapat disepelekan.
Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda Riqi Efendi membeberkan beberapa lokasi yang membahayakan manusia di sepanjang alur Sungai Mahakam.
Pertama aliran sungai yang berada di bawah Jembatan Achmad Amins, Jembatan Mahakam, Jembatan Kembar (Mahakam IV) dan Jembatan Mahulu.
Di titik-titik ini jelasnya, aliran air menyempit dan seluruh arus berkumpul di sana.
"Makanya kalau ada yang terjatuh dari jembatan, jarang sekali yang selamat," bebernya.
Lalu kedua tikungan sungai di Tepian Teluk Lerong dan sepanjang perairan Jalan RE Martadinata Samarinda.
Baca juga: Kronologi Bocah SD di Samarinda Terseret Arus Sungai Mahakam pada Sore Hari
Riqi mengungkapkan, hampir setiap tahun ada kejadian kondisi membahayakan manusia atau KMM yang memakan korban jiwa di teluk dan tikungan Sungai Mahakam tersebut.
"Arusnya dua arah ke Hulu dan Hilir atau membentuk pusaran. Jadi perairan di Teluk Lerong ini arusnya sangat deras dan riskan," bebernya.
Selain arus yang deras, tambahnya, Sungai Mahakam juga berpotensi KMM tinggi karena selalu dilalui kapal besar dan banyak dilalui perahu ataupun klotok untuk penyebrangan.
"Banyak kejadian klotok ditabrak Tugboat. Sementara kesadaran untuk menggunakan alat keselamatan diri (pelampung) masih sangat minim, menjadikan potensi KMM semakin besar," bebernya.
Oleh sebab itu, untuk meminimalisir kejadian, berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholder terkait, Basarnas sering mengadakan sosialisasi untuk penyadaran pentingnya alat keselamatan diri untuk segala aktivitas di perairan.
Baca juga: Remaja di Samarinda Ditemukan Tewas Usai Terseret Arus Sungai Mahakam Sejauh 10 Meter
Sebelumnya, Basarnas dari Unit Siaga SAR Samarinda telah merincikan sejak Januari hingga Juni 2023 ini sudah ada 15 kondisi membahayakan manusia (KMM) dengan 17 korban jiwa yang telah mereka tangani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.