BPJS Kesehatan dan Komunitas Bajadul Bersinergi Sukseskan Program JKN

BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan merangkul Komunitas Balikpapan Jaman Dulu (Bajadul) untuk memperkuat sinergi dengan peserta program JKN.

|
Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Mathias Masan Ola
HO/BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan merangkul Komunitas Balikpapan Jaman Dulu (Bajadul) untuk memperkuat sinergi dengan peserta program JKN. 

TRIBUN KALTIM.CO, BALIKPAPAN - Badan penyelenggara jaminan kesehatan di Indonesia, BPJS Kesehatan terus merangkul berbagai komunitas untuk meningkatkan pemahaman terkait pelayanan kesehatan program JKN di seluruh negeri.

Kali ini BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan merangkul Komunitas Balikpapan Jaman Dulu (Bajadul) untuk memperkuat sinergi dengan peserta program JKN.

Komunitas yang mendapatkan penghargaan dari Walikota Balikpapan, Rizal Effendi ini merupakan komunitas orang-orang Balikpapan di seluruh dunia yang memiliki kenangan masa lalu dan ikatan dengan Kota Balikpapan.

Baca juga: BPJS Kesehatan Pertahankan Predikat Wajar Tanpa Modifikasi, Indeks Kepuasan Publik 2022 Naik

Mayoritas anggota dari komunitas ini berisikan Gen-X, yaitu orang dewasa yang memiliki tahun kelahiran antara 1965-1980.

Ditemui di tempat berbeda, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan, Sarman Pali’padang menyampaikan pentingnya sinergi antara BPJS Kesehatan dengan komunitas untuk terus menyebarkan informasi terkait pelayanan kesehatan program JKN di Indonesia.

Dengan adanya pertemuan ini dapat memperluas pengetahuan anggota komunitas terkait prosedur dan kebijakan terbaru mengenai program JKN.

"BPJS Kesehatan mengadakan pertemuan ini tidak lain untuk mengedukasi dan menyebarkan informasi seluas-luasnya terkait prosedur pelayanan program JKN. Dengan mengundang anggota komunitas, semua kalangan bisa menjadi sasarannya, tidak terpaku usia, gender maupun statusnya.

"Anggota komunitas yang mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menyebarkan lagi informasi yang kami sampaikan dalam pertemuan ini, sehingga diharapkan kedepannya semua masyarakat Indonesia paham prosedur dan regulasi yang berlaku terkait Program JKN," jelas Sarman.

Baca juga: Buntut Aduan Pasien BPJS Kesehatan di RSUD Sangkulirang, Faizal Rachman Buat Call Center

Dalam pertemuan yang berlangsung di basecamp Komunitas Bajadul, hadir anggota komunitas yang telah terdaftar sebagai peserta JKN dari berbagai segmen, mulai dari Peserta Bukan Penerima Iuran (PBPU), Peserta Penerima Upah (PPU) hingga peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Pada kegiatan ini disampaikan materi mulai dari mengapa harus terdaftar sebagai peserta JKN, manfaat apa saja yang didapatkan, hingga kanal layanan baik tatap muka maupun non tatap muka.

Ketua Komunitas Bajadul, Benhur Pandjaitan menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini.

Dirinya mengatakan banyak manfaat yang ia rasakan karena telah menjadi peserta JKN.

"Pertama saya berterimakasih kepada tim dari BPJS Kesehatan yang sudah mengadakan kegiatan ini. Begitupun untuk rekan-rekan saya yang sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan yang saya yakin akan memberi banyak manfaat untuk kita semua.

"Saya sendiri sudah merasakan manfaat menjadi peserta BPJS Kesehatan. Kalau tidak ada BPJS Kesehatan mungkin sekarang saya sudah tidak bisa berdiri di depan sini," ungkap Benhur.

Benhur juga mengungkapkan pengalamannya sebagai peserta JKN saat dirinya terkena penyakit meningitis tujuh tahun silam.

Pria berusia 57 tahun ini mengungkapkan rasa syukurnya karena telah sembuh dari penyakit yang hampir merenggut nyawanya tersebut.

Berbulan-bulan dirinya harus bolak-balik rumah sakit tentu tidak membutuhkan biaya yang sedikit.

Rasa syukur terus dirinya sebutkan karena seluruh biaya pengobatan untuk penyakit meningitisnya dapat ditanggung oleh program JKN.

Baca juga: Dinkes Kutim Bakal Koordinasi Soal Kasus Pasien BPJS Kesehatan di RS Sangkulirang

"Tidak terbayang jika tidak ada BPJS Kesehatan, bisa kacau saya ini. Biaya pengobatan saya itu bisa mencapai ratusan juta, habis sudah saya ini jika tidak ada BPJS Kesehatan.

"Lalu tidak hanya itu, istri saya, saudara saya juga pernah sakit dan biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Jadi ya sangat berguna sekali menjadi peserta BPJS Kesehatan itu," sambungnya.

Kegiatan berlangsung lancar dengan antusiasme penuh dari seluruh peserta kegiatan.

Tidak hanya pemaparan materi, pada kegiatan ini peserta kegiatan juga diminta melakukan survey sejauh mana pemahaman dan pengalaman mereka sebagai peserta JKN.

Dengan hal ini diharapkan menjadi masukan bagi Duta BPJS Kesehatan agar terus menyebarkan informasi sesuai kebutuhan dan tepat sasaran.

"Dengan adanya pertemuan ini diharapkan informasi yang sudah tersampaikan dapat dipahami dengan baik, apabila sudah paham maka bisa terus menyampaikan lagi informasi tersebut kepada keluarga lainnya, teman lainnya hingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang paham akan pelayanan kesehatan Program JKN.

"Dengan paham kebijakan dan regulasi, maka kualitas layanan yang didapatkan pun akan terus meningkat dan program JKN akan berjalan sukses," tutup Sarman. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved