Berita Penajam Terkini

3 Lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan di Penajam Paser Utara Sepanjang Juli

Selama musim kemarau di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, telah terjadi kebakaran hutan dan lahan

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kepala BPBD Penajam Paser Utara, Budi Santoso, menyatakan, BPBD telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi musim kemarau tahun ini, Selasa (1/8/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Selama musim kemarau di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tiga lokasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara, mencatat, karhutla terjadi di Kelurahan Sungai Parit, Giripurwa dan Lawe-lawe, sepanjang Juli 2023 lalu.

Kepala BPBD Penajam Paser Utara, Budi Santoso mengatakan bahwa penyebab kebakaran yang terjadi di tiga lahan tersebut, masih karena pembukaan lahan yang dilakukan warga dengan cara membakar.

Bahkan, akibat kejadian tersebut satu warga Giripurwa yang melakukan pembakaran, harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Baca juga: BPBD PPU Pastikan Kesiapan Personel dan Peralatan, Hadapi Musim Kemarau, Ada128 Titik Rawan Karhutla

Giripurwa menjadi zona merah karhutla, sebab merupakan daerah gambut. Api bisa saja terlihat padam di permukaan, namun masih ada pergerakan api dari bawah.

“Sampai dengan hari ini, sejak Juli ada tiga penanganan yang kita lakukan, kemarin juga sudah ada tindak lanjut dari polres, ada yang diperiksa,” ungkapnya pada Selasa (1/8/2023).

Budi menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya agar warga tidak lagi melakukan hal yang sama, sebab akan berujung pada masalah hukum.

BPBD telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi musim kemarau tahun ini.

Di samping persiapan alat dan kendaraan pemadam, juga disiapkan personil yang akan melakukan penanganan di lapangan.

Baca juga: Waspada Karhutla, Dishut Kaltim Sebut Lahan Gambut di Kukar, Berau dan Kutim Jadi Perhatian

“Upayanya kami sudah berusaha melakukan preventif, penyiapan personil juga sudah kita lakukan,” sambungnya.

Musim kemarau di Penajam Paser Utara terjadi sejak Juli hingga Desember 2023. Puncaknya kata Budi pada Agustus ini, setelah itu perlahan melandai.

Ilustrasi gumpalan asap putih kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla.
Ilustrasi gumpalan asap putih kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla. 

Potensi terjadinya karhutla masih ada dan lokasinya diperkirakan akan meluas, terlebih memasuki masa puncak di Agustus ini.

Masih berpotensi ada kebakaran di lain tempat, itu semakin meluas lokasinya.

"Mudah-mudahan dari faktor human tidak ada unsur kesengajaan dan mereka sadar bahwa membuka lahan dengan cara membakar itu salah,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved