Berita Nasional Terkini

Kasus Subang Terbaru! Terjawab Sudah Siapa yang Bawa Mobil Yaris dari TKP Pembunuhan Ibu dan Anak?

Kasus Subang terbaru! terjawab sudah siapa yang membawa mobil Yaris dari TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang?.

Editor: Doan Pardede
Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati
KASUS SUBANG TERBARU - Kondisi rumah lokasi penemuan mayat ibu dan anak (Tuti dan Amalia) di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang sudah dipasangi garis polisi, Rabu (18/8/2021). Terjawab sudah siapa yang membawa mobil Yaris dari TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang?. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus Subang terbaru! terjawab sudah siapa yang membawa mobil Yaris dari TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang?.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang masih terus didalami Polisi dan sejumlah saksi kembali diperiksa.

Pengungkapan siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang ditemukan tewas di bagasi mobil Alphard di rumahnya, Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 lalu sepertinya sudah mulai menemukan titik terang.

Kabar terbaru, Mulyana atau Pak Mul saat istirahat pemeriksaan di Polda Jabar pada Senin 14 Agustus 2023., mengungkap fakta baru soal mobil Yaris yang sempat menjadi sorotan. 

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Dibuka Lagi hingga Ada yang Ngamuk, Saksi Kunci Buka Suara

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Fredy Sudaryanto, Mulyana membantah bahwa sekeluar dari TKP pada 19 Agustus 2023, mobil Yaris dibawa Arif ke Ciruluk sebelum dibawa ke Polsek Jalancagak.

“Yang bawa mobil Yaris itu Yoris. Dari TKP sempat ke rumah uwanya Yoris yakni Wa Lilis. Banyak saksinya,” ujar Mulyana.

“Kalau ada orang yang mengatakan mobil Yaris dibawa ke Ciruluk coba bawa orangnya, kita kumpulkan,” kata Mulyana.

Sementara itu seusai beres diperiksa, Mulyana memaparkan bahwa dalam pemeriksaan tersebut ada 25 pertanyaan yang diajukan penyidik, di antaranya tentang perjalanan hidupnya.

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

Ada yang Terusik

Diselidikinya lagi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut ternyata ada orang yang terusik.

Hal ini diungkapkan Dedi, mantan pegawai Yayasan Bina Prestasi milik keluarga almarhumah Tuti.

Dikutip TribunKaltim.co dari TribunJabar.id di artikel yang berjudul Ada yang Ngamuk-ngamuk Tahu Kasus Subang Dibuka Lagi, Siapa Dia? Ini Penuturan Saksi Kunci, yayasan tersebut memang termasuk yang diselidiki terkait kasus Subang itu.

Dedi di Youtube Anjas Asmara, Kamis (3/8/2023) memang mengatakan ada sosok yang kesal karena yayasan tersebut diselidiki terkait kematian Tuti dan Amalia.

Hampir dua tahun kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kini ada yang ketar-ketir rahasia terkuak
KASUS SUBANG TERBARU - Hampir dua tahun kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kini ada yang ketar-ketir rahasia terkuak (YouTube)

Dedi juga termasuk orang yang diperiksa kembali oleh polisi.

Dalam pemeriksaan tersebut, Dedi pun dicecar 40 pertanyaan selama 7 jam oleh penyidik.

 Salah satu pertanyaan yang diulas penyidik ke Dedi adalah soal yayasan.

Baca juga: Babak Baru Kasus Subang! ATS Ungkap Sikapnya Bila Danu jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak

Cerita tersebut disampaikan Dedi kepada seorang wanita yang dikenalnya yang juga fokus mengusut kasus Subang.

"Tambahan BAP tentang yayasan ada enggak?" tanya sang wanita dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Anjas Asmara, Kamis (3/8/2023).

"Yayasan tadi dibahas tapi itu mah pihak kepolisian dan penyidik yang lebih (berwenang memberikan informasi)," pungkas Dedi.

Ikut curhat ke Dedi, wanita yang tak disebutkan namanya itu membongkar sebuah insiden.

Saat ia membahas soal polemik yayasan ke seseorang yang dikenalnya, orang tersebut langsung mengamuk.

Diungkap sang wanita, sosok yang mengamuk tersebut adalah saksi yang pernah diperiksa atas kasus Subang.

"Waktu saya membahas tentang yayasan itu ada yang marah, ngamuknya luar biasa dan saya menyimpan rekaman amukan dahsyat dari seorang anak ke bapaknya, itu mengeluarkan kata-kata kotor.

Pak Dedi tahu kan?" tanya sang wanita.

"Iya, tahu," kata Dedi.

"Itu yang menyebabkan saya mundur, saya enggak tega melihat bapak diamukin bapaknya," pungkas sang wanita.

Ikut penasaran, Youtuber Fredy Sudaryanto pun bertanya ke Dedi soal sosok yang mengamuk tersebut.

Alih-alih memberikan jawaban, Dedi justru bungkam.

Kendati demikian, Dedi menyebut pihaknya punya bukti soal saksi kasus Subang yang mengamuk saat polemik yayasan ikut dibahas pihak kepolisian.

Namun, Dedi memberikan sedikit bocoran soal siapa yang marah-marah soal yayasan tersebut.

Dia adalah saksi kunci kasus Subang yang juga pernah diperiksa polisi.

Sosok tersebut marah dan mengamuk ke ayahnya yang juga saksi kasus Subang.

"Apakah anak dan bapak ini adalah saksi yang pernah terperiksa atau bukan?" tanya Fredy.

"Iya (saksi yang pernah diperiksa kasus Subang). Rahasia. Saya nyimpen amanat," imbuh Dedi.

"Berarti pertanyaannya, ada apa dengan yayasan? kenapa marah, kalau marah apakah ada sesuatu?" tanya Fredy.

"Ya kalau marah-marah ke orangtuanya kan ada sesuatu," akui Dedi.

Polemik Yayasan

Sebelumnya, Dedi sempat memberikan petunjuk soal yayasan milik Tuti dan Yosef yakni Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca juga: Danu Ungkap Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yoris Sempat Sembunyi

Disinyalir Dedi, pembunuhan Tuti dan Amalia diduga ada kaitannya dengan polemik yayasan.

Hal itu pula yang membuat mantan Kepala Sekolah yayasan bernama Wahyu ketakutan.

Diungkap Dedi, yayasan yang dikelola Tuti semasa hidup itu menyimpan rahasia besar.

Rahasia tersebut pun turut diketahui Wahyu.

Karenanya, saat dicecar kepolisian hingga viral kasus Subang, Wahyu bak ingin melarikan diri.

Bahkan saat hendak diperiksa polisi, Wahyu sampai sakit karena tak kua mental.

"Wahyu sempat takut sama media, takut ditanya-tanya. Waktu saya ngobrol sama Wahyu, kemungkinan dari yayasan takut terbongkar, kan dia tanda tangan apa-apa.

Misalnya pembunuhan, nyangkutnya dari yayasan. Takutnya gitu kata Wahyu," kata Dedi dalam wawancaranya di kanal Youtube Yahya Mohammed.

Terkait rahasia yayasan, Dedi tak tahu banyak.

Namun Dedi telah blak-blakan terkait rahasia yayasan yang ia ketahui kepada pihak kepolisian.

Ditanya Youtuber hingga media soal rahasia yayasan tersebut, Dedi tetap bungkam.

"Kalau soal yayasan, ya, ntar aja, itu kan di gedung sebelah, bukan kewenangan mereka, nanti saja ya," ujar Dedi saat ditanyai Fredy.

Sekilas tentang Sosok Arif

Arif adalah anak dari Mulyana atau Pak Mul.

Arif disebut-sebut adalah seorang anggota Polisi dan bertugas di Polres Subang.

Sosok Arif tak banyak diketahui.

Namun, namanya sempat menjadi sorotan gara-gara membuat Kapolres Subang yang saat itu masih dijabat AKBP Sumarni syok.

AKBP Sumarni syok gara-gara mobil Yaris hijau milik Amel, yang merupakan barang bukti dibawa ke rumah Arif.

Kisah ini diungkapkan oleh Achmad Taufan Soedirjo (ATS) yang merupakan kuasa hukum Muhammad Ramdanu atau Danu.

Setelah masuk ke TKP, Yosef disebut sempat bertingkah aneh seperti kesambet.

Saat di TKP Yosef disebut mengambil pul golf yang kemudian dititipkan kepada Yoris.

Pada saat bertingkah aneh di kediaman Wak Lilis, Yosef tiba-tiba menanyakan soal pul golf itu kepada Yoris.

Belum sempat selesai bertanya, Mulyana tiba-tiba mengajak Yosef untuk pergi ke gurunya agar bisa disembuhkan.

Pada saat itu, Mulyana juga menyuruh agar mobil Yaris yang dibawa dari TKP diantar ke sebuah daerah tempat Arif tinggal.

Arif sendiri merupakan keponakan Yosef yang bekerja sebagai polisi dan sempat mendampingi Yoris di TKP.

"Muncul kecurigaan dari Yoris dan keluarga," kata Taufan, seperti dilansir TribunWow.com dengan judul Bawa Mobil dari TKP, Ada Pengakuan Yoris yang Buat Kapolres Subang Syok.

Kemudian saat diperiksa oleh penyidik, istri Yoris juga sempat menceritakan soal permintaan Mulyana mengantar mobil ke sebuah daerah tertentu.

Namun pengakuan istri Yoris itu tidak dimasukkan ke dalam BAP.

Selanjutnya, terdapat juga pengakuan Yoris yang membuat Kapolres Subang kaget terkait mobil Yaris yang dibawa dari TKP.

"Yoris pun pernah menceritakan terkait Kanit Pak Taryono, menyuruh mengambil dan membawa mobil Yoris kepada Kapolres Subang dan Kapolres Subang pun kaget, syok mendengarnya," kata Taufan.

Taufan mengatakan hal ini menjadi janggal sebab mobil Alphard tempat jasad korban ditemukan langsung dibawa ke Polsek Jalancagak, sedangkan beberapa barang lainnya justru dititipkan ke Yoris.

"Kejanggalan kami, kenapa mobil atau barang-barang tersebut yang diambil dari TKP, itu diperintahkan dibawa dulu oleh Yoris," ungkap Taufan.

"Kami berharap penyidik benar-benar profesional dan memeriksa kejadian yang sebenar-benarnya," sambungnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved