Berita Nasional Terkini
Imbas Kasus Bayi Tertukar di Bogor, 15 Perawat dan Bidan Kena Sanksi, Dapat SP1 hingga Dinonaktifkan
Imbas kasus bayi tertukar di Bogor, 15 perawat dan bidan kena sanksi, dapat SP1 hingga dinonaktifkan.
"Orang-orang juga aneh, mereka punya bayi engga seperti itu, saya juga aneh baru punya anak seperti itu, seharusnya baru ngerangkak delapan bulan itu," ungkapnya.
Sementara itu, ia menduga bayi tersebut memiliki pertumbuhan yang pesat karena pengaruh dari susu formula.
Sebab, selama setahun itu bayi tersebut tidak mau meminum ASI dari nya.
"Kata orang-orang ya emang susu formula seperti itu (pertumbuhannya cepet). Susunya aja yang 1000 gram cuma empat hari, kalau malem bisa satu jam sekali," terangnya.
Meski begitu, ia masih sangat berharap keberadaan anak biologisnya yang tertukar dapat segera menemui titik terang.
Sebab, hati kecilnya merasa masih ada yang mengganjal.
"Saudara juga bilang udahlah katanya diikhlasin, emang secara lisan ikhlas, tapi batin engga," pungkasnya.
Baca juga: Penyebab Bayi Tertukar di Bogor Diduga karena 2 Gelang Dipasangkan 1 Nama, RS Bakal Dituntut
Pasien B Bersedia Tes DNA

Pasien B, atau Nyonya D akan menjalani tes deoxyribonucleic acid atau DNA di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Sama seperti Nyonya D, Siti Mauliah juga menjalani tes DNA silang di rumah sakit di kawasan Sentul, Bogor. Dijadwalkan tes DNA Siti berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.
Suami Siti, Tabrani berharap dengan adanya tes DNA bagi kedua pasien, kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor mendapat jawaban yang pasti.
Siti menerima kembali buah hatinya yang diduga tertukar, begitu juga dengan Nyonya D mendapat penjelasan mengenai bayi yang dirawat selama ini.
Keduanya diketahui melahirkan di RS Sentosa Bogor di hari yang sama pada 18 Juli 2022. Bayi laki-laki mereka diduga tertukar.
"Tes DNA di Sentul, kita berangkat dari sini jam 08:00 WIB, tes DNA-nya jam 10.00 WIB. Harapannyamudah-mudahan segera beres ya masalah ini dan diberikan jalan terbaik," ujar Tabrani, saat dikonfirmasi, Senin (21/8/2023).
Sebelumnya, pasien Nyonya D yang diketahui warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor, tidak pernah mau datang atau bersedia tes DNA.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.