Berita Nasional Terkini

Update Bayi Tertukar di Bogor: Dian akan Lakukan Tes DNA, Polisi Periksa Para Perawat RS Sentosa

Update kasus bayi tertukar di Bogor: Dian akan lakukan Tes DNA pekan ini, polisi periksa para perawat RS Sentosa.

Istimewa/Kolase
Foto Siti Mauliah dan anak yang tertukar. Titik terang soal kasus bayi tertukar di Bogor, akhirnya pasien B bersedia untuk menjalani tes DNA, namun ia akan melakukannya di RSCM bukan di Rumah Sakit Sentosa Bogor tempatnya melahirkan. Polisi juga memeriksa para perawat RS Sentosa. 

TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus bayi tertukar di Bogor: Dian akan lakukan Tes DNA pekan ini, polisi periksa para perawat RS Sentosa.

Kasus bayi tertukar di Bogor terus berlanjut, kini mendekati titik terang.

Pasalnya ibu Dian mau melakukan Tes DNA pekan ini.

Polisi juga tengah memeriksa para perawat yang terlibat saat persalinan kedua bayi tersebut terjadi.

Untuk mengungkap kasus bayi tertukar di Bogor, polisi akan melakukan tes DNA terhadap "pasien B".

"Pemeriksaan DNA atau tes DNA kemungkinan besar akan kami lakukan di minggu depan," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bogor AKP Yohannes Redhio Sigiro, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Gelang Dobel Atas Nama yang Sama, Ini Respons Rumah Sakit

Sebagai informasi, "pasien B" merupakan penyebutan dari pihak rumah sakit terhadap D, ibu yang bayinya diduga tertukar dengan bayi Siti Mauliah.

Sementara itu, kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho, tes DNA direncanakan digelar pekan depan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Jakarta.

"Sudah dikabarkan juga kepada saya akan dilakukan di RSCM. Kalau surat yang masuk kepada kami itu tanggal 21 Agustus," ucapnya, Selasa (15/8/2023), dikutip dari Tribunnews Bogor.

Salah satu ibu dari bayi yang diduga tertukar, Siti Mauliah, menyambut baik keinginan D untuk tes DNA.

Sebelumnya, D sempat enggan melakukan tes.

"Alhamdulillah, kata saya Allah sudah membukakan hatinya pasien B, semoga lah biar cepet dilaksanakan," ungkapnya.

Jika dari hasil tes diketahui bahwa anak mereka tertukar, Siti tak mau canggung dengan D.

Baca juga: Penyebab Bayi Tertukar di Bogor Diduga karena 2 Gelang Dipasangkan 1 Nama, RS Bakal Dituntut

Bahkan, Siti berharap dirinya dan D akan terus menjalin hubungan karena sudah saling merawat bayi yang tertukar.

"Kalau misalnya ini bener anak kita ketuker, kita kan udah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita ke depan saling bersilaturahmi jadi saling kunjung mengunjung. Kita menyambungkan untuk kekeluargaan jadi saudara lah selamanya," tuturnya.

Bayi Siti yang tertukar di RS Bogor ditemukan, permintaan tes DNA ditolak, sang ibu malah sebut salah orang.
Bayi Siti yang tertukar di RS Bogor ditemukan, permintaan tes DNA ditolak, sang ibu malah sebut salah orang. (Tribun Bengkulu)

Kronologi bayi tertukar di Bogor

Untuk diketahui, Siti dan "pasien B" sama-sama melahirkan di RS Sentosa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 18 Juli 2022.

Juni 2023, Siti mengetahui bahwa bayi yang dibesarkannya bukanlah anak kandungnya.

Saat itu, perempuan 37 tahun ini mendapat hasil tes DNA.

Dugaan anaknya tertukar mulai menghantui Siti beberapa hari setelah bersalin.

Kala itu, ibu empat anak ini sempat merasa janggal dengan bayi yang digendongnya.

Baca juga: Bayi Tertukar di Bogor, Dian Ajukan Satu Syarat untuk Tes DNA, Pihak RS: Tak Mungkin Tes Bayi Lain

"Sesar hari Senin, Selasa gendong bayi yang asli, terus Rabu pagi jam 06.00 itu saya merasa bayi berbeda pas digendong," jelasnya, Jumat (11/8/2023).

Hal-hal yang membuat Siti merasa janggal ialah baju yang dikenakan si bayi, dari yang semula kuning, berubah jadi merah muda.

Siti juga merasa janggal dengan fisik bayi yang ia gendong.

"Dari fisik, muka, rambut, dan kulit berbeda. Kalau yang bayi saya rambutnya tipis, enggak tebal," terangnya.

Penyebab bayi tertukar di Bogor

Menurut kuasa hukum Siti, Rusdy Ridho, berdasarkan hasil penelusuran pihaknya, penyebab bayi tertukar karena gelang yang dipasangkan ke bayi oleh petugas rumah sakit dobel.

"Jadi bukan gelang tertukar, tapi gelang dobel. Ini yang menjadi tuntutan kami juga karena ini merugikan," tandasnya, Rabu (16/8/2023).

Rusdy mengatakan, dua bayi itu dipakaikan gelang, tetapi dengan satu nama, yakni atas nama "pasien B".

Ia menambahkan, lantaran gelang bayinya memiliki nama yang sama dengan dirinya, menjadi alasan "pasien B" enggan melakukan tes DNA.

"Pihak keluarga satunya (pasien B) tidak mau tes DNA karena merasa anak mereka. Tidak ada bukti yang mengarah telah tertukar karena gelang dipakai atas nama mereka sendiri. Sementara gelang yang di Ibu Siti juga nama mereka," paparnya.

Juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako, mengakui ada gelang dobel atas nama yang sama. Hal ini menjadi bukti kuat adanya kelalaian.

Baca juga: Terbaru! Bayi Tertukar di Bogor: Nyonya D Akhirnya Siap Tes DNA, Perjuangan Siti Dapat Titik Terang?

"Iya, memang ada dua gelang yang namanya sama, dobel. Jadi atas nama salah satu dari Ibu B ada di Ibu Siti," bebernya.

Gregg menuturkan, saat ini, suster yang menangani bayi tertukar telah diberi sanksi. Adapun dalam kasus bayi tertukar di Bogor ini polisi sudah memeriksa sembilan saksi.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhio Sigiro menjelaskan, pihak-pihak yang diperiksa yaitu manajemen RS, dokter, perawat, dan bidan.

Polisi Periksa Perawat RS Sentosa

Polisi melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang saksi terkait kasus bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023).

Ketujuh saksi yang diperiksa adalah para suster atau perawat yang mengetahui atau menangani kelahiran bayi di Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.

Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako menjelaskan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah pihaknya melakukan investigasi internal.

Hasilnya, ada dugaan kelalaian dari pihak perawat.

Setelah itu, polisi kemudian memanggil para perawat rumah sakit ke kantor unit Reskrim Polres Bogor.

"Surat permintaan keterangan dari kepolisian memang sudah dari beberapa hari lalu. Jadi sekarang kita harus hadir supaya peristiwa ini cepat terungkap," ujar Gregg saat ditemui wartawan di depan kantor Reskrim, Rabu.

"(Pemeriksaan) ini baru permintaan keterangan terhadap 7 orang saksi, perawat dan bidan yang langsung terlibat dalam peristiwa hari itu," imbuhnya.

Dia mengatakan, para suster diundang untuk memberikan keterangan atau klarifikasi kejadian yang sesungguhnya.

Pihaknya telah menyiapkan semua dokumen pendukung permintaan keterangan untuk memperjelas kasus bayi tertukar itu.

"Dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian yang sesungguhnya. Waktu kejadian melahirkan dan pulang pada saat di rumah sakit setahun yang lalu," ungkapnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Gregg, penyidik selanjutnya bakal memanggil pihak lain dari rumah sakit.

Baca juga: Terbaru! Bayi Tertukar di Bogor: Nyonya D Akhirnya Siap Tes DNA, Perjuangan Siti Dapat Titik Terang?

Selain itu, polisi juga tengah mendalami perihal adanya kelalaian akibat gelang dobel atau dua gelang atas nama yang sama, yaitu pasien B (penyebutan rumah sakit).

Bayi Siti dan ibu B tertukar karena pemasangan gelang ganda dengan nama yang sama alias gelang dobel.

"(Dugaan kelalaian) itu yang nanti akan didalami kepolisian," terangnya.

Sebagai informasi, kasus bayi tertukar ini dilaporkan setelah hasil tes DNA tidak identik. Ibu Siti dan bayi tersebut berbeda.

Pihak keluarga Siti kemudian melaporkan pihak rumah sakit karena tidak bertanggung jawab atas kasus tersebut. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Bayi Tertukar di Bogor, "Pasien B" Akan Jalani Tes DNA Pekan Depan dan Update Bayi Tertukar di Bogor, Polisi Periksa Perawat dan Bidan RS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved